BEBERAPA hari kemudian, Bintang, Putri Saxon dan 100 orang prajurit pilihan kembali berangkat untuk menjalankan misi mereka yang terakhir, menuju camp pelatihan wajib militer anak-anak yang berada di wilayah selatan. Tidak seperti camp pelatihan wajib militer yang lain, camp pelatihan wajib militer diwilayah selatan, camp ini berada diantara sebuah hutan belantara yang tempatnya sangat tersembunyi dan saat ini Bintang, Putri Saxon dan para prajurit telah mengintai tempat tersembunyi tersebut. Kesunyian dan kelengangan tempat itu membuat Bintang curiga.
“Sunyi sekali tempat ini, seperti tanpa penjagaan Bintang” ucap Putri Saxon setengah berbisik kepada Bintang. Bintang hanya tampak mengangguk saja. “Lalu apa yang harus kita lakukan?” sambung Putri Saxon lagi. Kali ini Bintang tampak terdiam sebentar.
“Tunggu sebentar!” ucap Bintang lagi seraya langsung mengambil sikap tapa brata, Bintang mengatupkan kedua tangannya didepan dada lalu m
Tempat dimana tadi Bintang berdiri langsung hancur berantakan dengan mengeluarkan suara ledakan yang cukup keras. Bintang sendiri sudah turun kembali agak jauh kebelakang dan Bintang cukup terkejut melihat lubang besar terbentuk dari hantaman godam ditangan Jendral Godham.Wuuuttt !!!Kembali Jendral Godham mengejar sosok Bintang dan mengayunkan godam ditangannya.Bbuuummm !!!Ledakan kembali terjadi saat hantaman godam Jendral Godham menghantam tempat kosong.Wuuuttt !!! Wuuuttt !!! Wuuuttt !!!Bbuuummm !!! Bbuuummm !!! Bbuuummm !!!Berikutnya serangan beruntun Jendral Godham benar-benar merepotkan Bintang yang bergerak kesana kemari, walaupun bertubuh besar dan kekar, tapi sosok Jendral Godham mampu bergerak sangat cepat melancarkan serangannya.Wuuuttt !!!Pada suatu kesempatan, Bintang tiba-tiba saja hanya berdiri diam ditempatnya, sementara Jendral Godham masih memburunya dengan ganas dengan godam ditangan.S
Cringgg !!!Pangeran Prometheus ikut mencabut pedang yang ada dipinggang kanannya.Wwerrrrrr !!!Pedang ditangan Pangeran Prometheus juga mengeluarkan api putih yang berkobar-kobar.“Ayo Jendral Godham, kita serang!” ucap Pangeran Prometheus lagi, dan ;Seerrrr !!Seerrr !!Kedua-duanya menyerang dengan dahsyatnya kearah Bintang. Bintang yang sudah siap dengan Pedang Bintang Angkasa yang sudah dialiri aura pedangnya tampak bersiap dengan kuda-kudanya.Traaangggg !!! Traaangggg !!!Dengan kecepatannya, Bintang menangkis serangan Jendral Godham dan Pangeran Prometheus.Selanjutnya ketiganya bertarung dengan sangat sengit, rupanya perpaduan serangan Jendral Godham dan Pangeran Prometheus cukup merepotkan bagi Bintang. Bintang memang tidak mengkhawatirkan serangan Jendral Godham, tapi Bintang memang sedikit berhati-hati dengan api putih yang dimiliki oleh Pangeran Prometheus.Wuuutt !!! Wuu
Pangeran Prometheus melepaskan bola energi putih ditangannya, dan ;Wuussshhhh !!!Bola energi dengan api putih yang berkobar-kobar melesat cepat kearah Bintang.“Yeaahh !!!!”. Bintang ikut melesatkan bola merah keemasan yang dimilikinya.Deeeebbbb !!!Kedua bola energi inipun bertemu ditengah-tengah, baik Pangeran Prometheus maupun Bintang terlihat sama-sama mengerahkan tenaga dalam mereka untuk memenangkan pertarungan ini. Pangeran Prometheus sendiri terlihat sudah mengerahkan seluruh kekuatan alat teknologinya, tapi wajah Pangeran Prometheus terlihat berubah saat melihat bola energinya mulai terdesak kearah dirinya.“Khhhaaaaaa!”Pangeran Prometheus sepertinya memang tak berniat untuk mengalah, dengan kekuatan terakhirnya, Pangeran Prometheus berteriak dengan keras, dan ;Buuuummm !!!Bola energi Pangeran Prometheus hancur dan menimbulkan ledakan dahsyat dan seketika itu pula wajah Pangeran Pro
ISTANA ATLAS geger, Jendral Godham kembali seorang diri bersama ribuan prajurit dengan wajah sedih dan suram. Tanpa banyak bicara, Jendral Godham bersama prajurit memasuki Istana Atlas. Di aula utama, Raja Agung Atlas dan para pangeran serta Putri mahkota sudah menunggu. Dan wajah-wajah ditempat itu langsung berubah melihat sosok Jendral Godham yang hanya datang sendiri, tidak bersama Pangeran Prometheus.“Semoga Raja Agung jaya selalu!” ucap Jendral Godham dan para Prajurit Atlas Warrior yang ada dibelakangnya dalam posisi menjura hormat dengan berlutut menggunakan satu kaki.“Bangunlah jendral!” ucap Raja Agung Atlas dengan penuh wibawa.“Dimana Pangeran Prometheus jendral?” sambung Raja Agung Atlas lagi dengan cepat.“Ampun Raja Agung... pangeran.....” Jendral Godham menghentikan ucapannya seolah ragu, terlihat keringat dingin keluar diwajah Jendral Godham.“Jendral Godham, cepat katakan dima
Dhuer !Guntur menggelegar dengan kerasnya seiring dengan turunnya hujan salju yang membasahi bumi. Malam itu suasana di Istana Atlas terasa lebih mencekam, diantara banyak kamar yang ada di Istana Atlas, salah satunya adalah kamar Letnan Rucnk. Entah kenapa malam itu Letnan Rucnk sulit sekali untuk memejamkan matanya, bayangan kemurkaan Raja Agung Atlas benar-benar membekas dipikiran Letnan Rucnk, sungguh mengerikan.Tok ! Tok !Walau terdengar sangat pelan, tapi Letnan Rucnk masih bisa mendengar suara ketukan pelan di pintu kamarnya.Letnan Rucnk bangkit dari pembaringannya, tubuhnya yang tinggi semampai dengan perawakan kekar wanita perkasa membuat sosok Letnan Rucnk benar-benar mengagumkan. Letnan Rucnk berjalan kearah pintu, dan ;Kreaaakkk !Letnan Rucnk membuka pintu kamarnya dengan pelan.“TUAN!” ucap Letnan Rucnk dengan wajah terkejut dan mata melotot menatap sesosok tubuh yang berdiri didepan pintu kamarnya. Soso
Letnan Rucnk terlihat datang menghadap Raja Agung Atlas yang saat itu juga sedang bersama para pangeran dan para petinggi Istana Atlas, hanya Putri mahkota, Putri Maera yang tidak terlihat hadir ditempat itu.“Letnan Rucnk, ada apa?” tanya Pangeran Hyas cepat.“Ampun pangeran, sepertinya saya tau dimana letak markas pemberontak itu” ucap Letnan Rucnk lagi hingga membuat wajah Pangeran Hyas, Raja Agung Atlas dan para petinggi Istana Atlas berubah. Bahkan Raja Agung Atlas sendiri langsung bangkit berdiri dari singgasananya.“Cepat katakan dimana markas mereka letnan!” ucap Raja Agung Atlas dengan keras.“Tempat persembunyian mereka cukup jauh dari sini Raja Agung. Izinkan saya memimpin pasukan untuk menumpas mereka Raja Agung” ucap Letnan Rucnk lagi dengan mantap.“Tidak, kali ini aku sendiri yang akan memimpin pasukan untuk berperang! Akan kuhancurkan para pemberontak itu sampai ke akar-akarnya!&
TIGA JUTA pasukan Raja Agung Atlas sudah berbaris rapi disebuah dataran luas, sejauh mata memandang hanya terlihat barisan para Prajurit Atlas Warrior yang seakan tiada putus-putusnya. Beberapa sosok berkuda terlihat diantara barisan-barisan tersebut, sedangkan sosok Raja Agung Atlas sendiri berada disebuah kereta mesin megah lengkap dengan kursi singgasananya.Di hadapan pasukan Raja Agung Atlas, terlihat pula barisan 1 juta pasukan Jendral Saxon Draig yang sudah berbaris rapi dengn segala macam persenjataannya. Beberapa sosok berkuda diantaranya adalah Jendral Saxon Draig sendiri bersama Bintang, Putri Saxon dan para perwira tampak sudah siap sedia.Kedua pasukan ini terlihat sudah siap untuk bertempur. Perbedaan jumlah kekuatan masing-masing pasukan terlihat dengan sangat jelas 1 : 3.“Jendral Saxon Draig!” terdengar suara keras Raja Agung Atlas membahana ditempat itu. “Akan kuampuni kau dan seluruh pasukanmu... asalkan kau mau menyerahkan b
“Laser Beam!” tiba-tiba Pangeran Hyas menggunakan jari telunjuknya untuk menyerang Bintang.Wuuuttt !!!Dari jari Pangeran Hyas keluar sebuah sinar laser keemasan yang melesat cepat kearah Bintang. Begitu sangat cepat laser keemasan itu menuju kearah Bintang hingga tak mungkin bagi Bintang untuk menghindarinya, maka Bintang menggerakkan jarinya membentuk sentilan, dan ;Tess..!Dhuarrr !!!Tiba-tiba saja sinar laser keemasan yang keluar dari jari Pangeran Hyas meledak diudara, hal ini tentu saja sangat mengejutkan semua yang melihat hal itu, karena mereka tidak dapat melihat bagaimana Bintang melakukan hal itu. Walau sebenarnya Bintang telah menggunakan jurus Jari Petirnya, sebuah sentilan jari yang ringan namun mempunyai kekuatan seperti seekor kuda yang sedang menendang dengan berangnya. Sentilan jurus 'Jari Petir' itu tidak mempunyai wujud ataupun warna, namun gelombang tenaga dalam inti petir yang dikeluar