All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 341 - Chapter 350

2578 Chapters

110. Bagian 7

Dhuer !Guntur menggelegar dengan kerasnya seiring dengan turunnya hujan salju yang membasahi bumi. Malam itu suasana di Istana Atlas terasa lebih mencekam, diantara banyak kamar yang ada di Istana Atlas, salah satunya adalah kamar Letnan Rucnk. Entah kenapa malam itu Letnan Rucnk sulit sekali untuk memejamkan matanya, bayangan kemurkaan Raja Agung Atlas benar-benar membekas dipikiran Letnan Rucnk, sungguh mengerikan.Tok ! Tok !Walau terdengar sangat pelan, tapi Letnan Rucnk masih bisa mendengar suara ketukan pelan di pintu kamarnya.Letnan Rucnk bangkit dari pembaringannya, tubuhnya yang tinggi semampai dengan perawakan kekar wanita perkasa membuat sosok Letnan Rucnk benar-benar mengagumkan. Letnan Rucnk berjalan kearah pintu, dan ;Kreaaakkk !Letnan Rucnk membuka pintu kamarnya dengan pelan.“TUAN!” ucap Letnan Rucnk dengan wajah terkejut dan mata melotot menatap sesosok tubuh yang berdiri didepan pintu kamarnya. Soso
Read more

110. Bagian 8

Letnan Rucnk terlihat datang menghadap Raja Agung Atlas yang saat itu juga sedang bersama para pangeran dan para petinggi Istana Atlas, hanya Putri mahkota, Putri Maera yang tidak terlihat hadir ditempat itu.“Letnan Rucnk, ada apa?” tanya Pangeran Hyas cepat.“Ampun pangeran, sepertinya saya tau dimana letak markas pemberontak itu” ucap Letnan Rucnk lagi hingga membuat wajah Pangeran Hyas, Raja Agung Atlas dan para petinggi Istana Atlas berubah. Bahkan Raja Agung Atlas sendiri langsung bangkit berdiri dari singgasananya.“Cepat katakan dimana markas mereka letnan!” ucap Raja Agung Atlas dengan keras.“Tempat persembunyian mereka cukup jauh dari sini Raja Agung. Izinkan saya memimpin pasukan untuk menumpas mereka Raja Agung” ucap Letnan Rucnk lagi dengan mantap.“Tidak, kali ini aku sendiri yang akan memimpin pasukan untuk berperang! Akan kuhancurkan para pemberontak itu sampai ke akar-akarnya!&
Read more

110. Bagian 9

TIGA JUTA pasukan Raja Agung Atlas sudah berbaris rapi disebuah dataran luas, sejauh mata memandang hanya terlihat barisan para Prajurit Atlas Warrior yang seakan tiada putus-putusnya. Beberapa sosok berkuda terlihat diantara barisan-barisan tersebut, sedangkan sosok Raja Agung Atlas sendiri berada disebuah kereta mesin megah lengkap dengan kursi singgasananya.Di hadapan pasukan Raja Agung Atlas, terlihat pula barisan 1 juta pasukan Jendral Saxon Draig yang sudah berbaris rapi dengn segala macam persenjataannya. Beberapa sosok berkuda diantaranya adalah Jendral Saxon Draig sendiri bersama Bintang, Putri Saxon dan para perwira tampak sudah siap sedia.Kedua pasukan ini terlihat sudah siap untuk bertempur. Perbedaan jumlah kekuatan masing-masing pasukan terlihat dengan sangat jelas 1 : 3.“Jendral Saxon Draig!” terdengar suara keras Raja Agung Atlas membahana ditempat itu. “Akan kuampuni kau dan seluruh pasukanmu... asalkan kau mau menyerahkan b
Read more

110. Bagian 10

“Laser Beam!” tiba-tiba Pangeran Hyas menggunakan jari telunjuknya untuk menyerang Bintang.Wuuuttt !!!Dari jari Pangeran Hyas keluar sebuah sinar laser keemasan yang melesat cepat kearah Bintang. Begitu sangat cepat laser keemasan itu menuju kearah Bintang hingga tak mungkin bagi Bintang untuk menghindarinya, maka Bintang menggerakkan jarinya membentuk sentilan, dan ;Tess..!Dhuarrr !!!Tiba-tiba saja sinar laser keemasan yang keluar dari jari Pangeran Hyas meledak diudara, hal ini tentu saja sangat mengejutkan semua yang melihat hal itu, karena mereka tidak dapat melihat bagaimana Bintang melakukan hal itu. Walau sebenarnya Bintang telah menggunakan jurus Jari Petirnya, sebuah sentilan jari yang ringan namun mempunyai kekuatan seperti seekor kuda yang sedang menendang dengan berangnya. Sentilan jurus 'Jari Petir' itu tidak mempunyai wujud ataupun warna, namun gelombang tenaga dalam inti petir yang dikeluar
Read more

110. Bagian 11

Tiba-tiba saja beberapa jendral Raja Agung Atlas memberikan perintah serang kepada pasukannya sehingga 3 juta Prajurit Atlas Warrior Raja Agung Atlas langsung menyerbu bagaikan air bah kedepan, kearah rombongan Jendral Saxon Draig. Ratusan ribu diantara Prajurit Atlas Warrior terlihat menyerang dengan terbang menggunakan sayap yang keluar dari punggung mereka. Melihat hal itu, Bintang tentu saja sangat terkejut, karena Bintang tak menyangka kalau Raja Agung Atlas akan memberikan perintah perang kepada pasukannya, sejenak Bintang menatap kearah Jendral Saxon Draig. “Jangan takut, ayo kita berperang!” ucap Jendral Saxon Draig terlihat dengan keras memberikan semangat kepada pasukannya, maka dalam sekejap saja, pasukan Jendral Saxon Draig segera maju kedepan, sebagian juga tampak terbang menyerang dengan sayap dipunggung mereka. Dalam sekejap saja, pertempuran besar dan dahsyat itu terjadi diantara kedua belah pihak, saling serang, saling bertahan dan saling ser
Read more

110. Bagian 12

Pertempuran dahsyat yang terjadi dari kedua pasukan yang sama-sama bertempur dengan dahsyat, terlihat perjuangan mati-matian dari pasukan Jendral Saxon Draig yang berusaha bertahan dari serangan pasukan Raja Agung Atlas yang terus datang silih berganti. “Jangan gentar. Lawan dengan sekuat tenaga kalian. Masa depan keluarga kalian berada ditangan kalian sendiri!” teriak Jendral Saxon Draig berusaha memberikan semangat kepada para pasukannya, hal ini disadari benar oleh pasukan Jendral Saxon Draig, bila mereka sampai kalah, maka bukan saja mereka yang akan menanggung akibatnya, tapi keluarga mereka yang berada di camp persembunyianpun akan menjadi korban. Hal inilah yang membuat semangat pasukan Jendral Saxon Draig berjuang mati-matian. Pertempuran bukan saja terjadi dibawah, tapi diudara juga terjadi dengan dahsyat. “Serang terus, bunuh mereka semua!” teriak Pangeran Hyas berusaha memberikan semangat kepada pasukannya dengan memberikan perintah tegas dan keras. Ratusa
Read more

110. Bagian 13

“Siapa mereka ayah?” tanya Saxon yang sudah berada didekat ayahnya, Jendral Saxon Draig. “Sepertinya mereka teman yang dikatakan oleh tuan Bintang kemarin” ucap Jendral Saxon Draig lagi tanpa mengalihkan perhatiannya pada ketiga sosok tersebut. Sementara di seberang pihak. Pangeran Hyas sendiri tampak melangkah kedepan. “Siapa kalian?” tanya Pangeran Hyas dengan keras membentak. “Kami adalah sekutu Jendral Saxon Draig” ucap sosok bersayap. Wajah Pangeran Hyas berubah mendengar hal itu. “Yang kutanya siapa kalian?” bentak Pangeran Hyas lagi dengan keras. “Bangsa titan rendahan seperti kalian tak pantas untuk mengetahui siapa kami!” ucap sosok bercaping jerami lagi dengan dingin hingga lagi-lagi membuat paras Pangeran Hyas memerah. “Kami adalah keturunan Titan Atlas Agung, penguasa bumi ini!” ucap salah seorang jendral atlas dengan keras. “Hahahaha....” tapi ucapan jendral tersebut justru disambut tawa oleh keempat sosok
Read more

110. Bagian 14

Bila Merkurius sibuk bertarung diudara, menghadapi ratusan Prajurit Atlas Warrior yang juga terbang diudara, sementara Saturnus sibuk dengan busur ditangan, berusaha menghalau setiap prajurit yang berusaha mendekatinya. Saturnus terlihat meraih sebatang anak panah berhulu biru dan mengarahkannya kelangit.“Hujan Panah!” terdengar suara lembut saturnus berucap, dan ; Wuuuttt !! panah dilepas dari busur kearah langit.Wuutt ! Wuutt ! Wuutt ! Wuutt ! Wuutt ! Wuutt !Tiba-tiba saja dari arah langit turun ratusan anak panah yang datang bagaikan hujan, sehingga ;Akkhh !! Akkhh !! Akkhh !! Akkhh !! Akkhh !!Ratusan Prajurit Atlas Warrior menjadi korbannya.Pyroeis si Dewa Gunung sendiri tampak mengamuk dengan tinju penghancurnya, sementara setiap senjata yang menyentuh tubuhnya langsung hancur, hal ini tentu saja karena tubuh gunung yang dimiliki oleh Pyroeis si Dewa Gunung.Dewa Pedang sendiri tampak tak begitu kesulit
Read more

110. Bagian 15

PARA Prajurit Atlas Warrior pasukan Raja Agung Atlas tampak berkumpul disatu tempat. Sebagian dari mereka terlihat tak mampu menahan air mata mereka. “Apa yang terjadi?” sebuah suara keras terdengar membahana ditempat itu sehingga menarik perhatian mereka.“Raja Agung!” ucap mereka terkejut saat melihat kemunculan Raja Agung Atlas diantara mereka, dengan serta merta mereka langsung menjura hormat dengan berlutut. Raja Agung Atlas sendiri yang baru saja muncul terlihat menatap kearah kerumunan para prajuritnya dan seketika wajah Raja Agung Atlas terlihat pucat, dan dengan setengah berlari Raja Agung Atlas dengan cepat mendekati kerumunan tersebut.“Hyas! Menoitios!” ucap Raja Agung Atlas dengan suara bergetar melihat sosok kedua putranya telah terbujur kaku dipangkuan para jendral.Dengan tubuh bergetar Raja Agung Atlas tampak menunduk dan membelai wajah kedua putranya yang telah tewas.“Apa yang terjadi?” ta
Read more

110. Bagian 16

 “AKAN KUMUSNAHKAN KALIAN SEMUA DARI MUKA BUMI INI!” terdengar suara keras menggelegar dari sosok raksasa Raja Agung Atlas.“Ketua. Biar saya yang hadapi!” ucap Pyroeis si Dewa Gunung tiba-tiba berkelebat dihadapan Bintang.TAAPPPP !!!Pyroeis si Dewa Gunung tampak langsung menyatukan kedua tangannya yang saling mencengkram didepan dada, kedua mata Pyroeis terlihat terpejam.Gggghhhrrr........ ghhhrrrr.... ghhhrrrr....Tiba-tiba saja tempat itu mulai bergetar hebat kembali, sama seperti saat sosok Raja Agung Atlas sewaktu mau membesar tadi. Satu demi satu bongkahan batu besar dan kecil yang ada di tempat itu terangkat ke udara, berkumpul diudara membentuk bulatan batu yang semakin lama semakin membesar. Kini semua perhatian kembali tertuju kearah Dewa Gunung yang terlihat tengah mengerahkan kekuatannya, hal ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu semakin yakin kalau gundukan batu-batu yang berterbangan keudara itu
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
258
DMCA.com Protection Status