All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 301 - Chapter 310

2578 Chapters

107. Bagian 15

Pagi-pagi sekali, Putri Maera sudah bangun dan setelah membersihkan dirinya dan berhias seadanya, tapi karena memang pada dasarnya, sosok Putri Maera memang cantik jelita, biar berhias seadanya, tetap saja kecantikannya memancar keluar.Begitu selesai berdandan, Putri Maera segera keluar dari kamarnya, dengan setengah berlari, Putri Maera menuju kesuatu tempat. Tempat yang dituju oleh Putri Maera adalah sebuah tempat balai latihan Prajurit Atlas Warrior, dimana disana terlihat dua jendral Atlas City tengah melatih para Prajurit Atlas Warrior.Dua jendral begitu melihat kedatangan Putri Maera langsung menjura hormat.“Putri Maera” ucap keduanya lembut dan tersenyum.“Ada apa tiba-tiba saja Putri Maera datang ke balai latihan prajurit ini, apakah ada sesuatu yang penting” tanya salah satu jendral Atlas City.“Tidak apa-apa jendral, aku hanya ingin melihat-lihat saja” ucap Putri Maera lagi.“Silahkan pu
Read more

108. Rahasia Putri Agung Atlas City

Malam itu, rembulan tampak bersinar redup, hal ini dikarenakan awan hitam yang bergerombol datang menutupi sebagian kaki langit, sehingga baik bulan maupun Bintang tampak tersembul malu-malu ditempatnya. Disuatu tempat di Istana Atlas City. Terlihat satu sosok jelita yang tengah duduk gelisah seperti tengah menunggu sesuatu. Terkadang sosok jelita ini tampak bangkit berdiri, lalu berjalan mondar mandir. Raut wajahnya cantik jelita, pakaiannyapun mewah menandakan kalau dia bukan orang sembarangan di Istana Atlas. Tidak salah, karena dia adalah Putri Maera.Sejenak Putri Maera terlihat mengedarkan pandangannya kesekeliling.“Dimana dia?” ucap Putri Maera pelan, seakan berkata pada dirinya sendiri, terlihat jelas kalau Putri Maera sedang gelisah.Semua kegelisahan ini sebenarnya terus dipantau oleh sepasang mata yang berlindung ditempat yang sangat tersembunyi, sosok inilah yang sebenarnya tengah ditunggu-tunggu oleh Putri Maera. Sosok
Read more

108. Bagian 2

“Jadi kau tidak mau menjadi lawan tandingku?” tanya Putri Maera lagi. Kali ini Prajurit Atlas Warrior yang terlihat terdiam mendengarnya, hingga akhirnya ;“Apa keuntungan yang akan saya dapatkan?” tanya Prajurit Atlas Warrior itu lagi hingga membuat wajah Putri Maera berubah.“Aku akan membayarmu mahal. Berapapun yang kau minta, akan kubayar!” ucap Putri Maera lagi.“Lagi-lagi putri bersikap sombong. Saya tidak butuh uang putri” ucap Prajurit Atlas Warrior itu lagi hingga membuat wajah Putri Maera berubah.“Kalau begitu aku akan mengangkatmu sebagai pengawal pribadiku, bagaimana?”“Saya tidak tertarik!” ucap Prajurit Atlas Warrior itu lagi.“Katakan, apa yang kau mau?” ucap Putri Maera lagi. Dibalik topeng yang dikenakannya, terlihat senyum mengembang karena pancingannya berhasil.“Saya punya 3 permintaan, kalau putri bersedia mengabulkannya, sa
Read more

108. Bagian 3

Keesokan harinya, Putri Maera yang biasanya bangun siang, apalagi latih tanding malam tadi cukup melelahkan, tapi pagi-pagi sekali Putri Maera sudah bangun, mandi dan berdandan lalu bergegas keluar. Tujuan utama Putri Maera adalah balai latihan Prajurit Atlas Warrior.Diantara ratusan ribu Prajurit Atlas Warrior, Putri Maera hanya ingin mencari Bruce saja seorang, perhatian Putri Maera kini hanya berfokus kepada Bruce, dari hasil perbincangan dan latihan tanding tadi malam, Putri Maera tau kalau sebenarnya Bruce orangnya lembut dan sangat perhatian kepadanya dan ini membuat hati Putri Maera berbunga-bunga sendiri.Tapi sampai berjam-jam Putri Maera memperhatikan, tidak dilihatnya sosok Bruce diantara ratusan ribu Prajurit Atlas Warrior dan ini membuat hati Putri Maera tak tenang. Rasanya kalau sehari tidak bertemu dan melihat sosok Bruce, Putri Maera merasakan harinya membosankan. Karena tidak menemukan sosok Bruce, maka Putri Maera hanya bisa berharap malam cepat data
Read more

108. Bagian 4

“Maksudmu ini Bruce?” tanya Putri Maera lagi.“Benar” jawab Bruce singkat seraya menganggukkan kepalanya.“Ini adalah teknologi terbaru Bruce, dengan kacamata ini, aku bisa mengetahui dimana lokasi lawan, juga bisa melihat dengan jelas dimalam hari, bisa mendeteksi seberapa kuat lawan yang akan dihadapi dan banyak lagi kegunaannya” ucap Putri Maera menjelaskan kegunaan kacamata tersebut.“Hebat” ucap Bruce tanpa sadar mendengar penjelasan Putri Maera.“Tapi masih belum cukup hebat untuk mengalahkanmu Bruce” ucap Putri Maera tertawa ringan. Bruce ikut-ikutan tertawa.“Lalu bagaimana dengan sepatu yang putri pakai?”tanya Bruce lagi.“Ini namanya sepatu kilat, didalamnya ada energi pendorong untuk membuat sipemakainya bisa bergerak dengan sangat cepat, apa kau belum tau tentang semua peralatan ini Bruce ? Bukankah ini pelajaran dasar di balai pelatihan prajurit?&rdquo
Read more

108. Bagian 5

Pagi itu, 3 pangeran dan Putri Maera tengah berkumpul diaula pertemuan. Pangeran Hyas yang meminta pertemuan itu.“Maera, apa besok kau jadi untuk mengunjungi makam ibu?” tanya Pangeran Hyas lagi.“Tentu saja jadi kak” ucap Putri Maera cepat.Pangeran Hyas terlihat menatap kearah Pangeran Menoitios.“Maera, aku tidak bisa ikut denganmu, ada tugas yang diberikan ayah” ucap Pangeran Menoitios lagi. Sejenak wajah Putri Maera terlihat berubah, tapi kemudian tersenyum.“Tidak apa-apa kak, aku bisa pergi sendiri” ucap Putri Maera lagi cepat.“Bawa 100 orang prajurit Atlas Warrior terlatih untuk menemanimu Maera” ucap Pangeran Hyas lagi.“Baik kak” ucap Putri Maera dengan wajah murung.“Kau harus berhati-hati Maera, sekarang para pemberontak semakin berani” ucap Pangeran Prometheus lagi memperingatkan.“Iya kak, Maera akan berhati-hati&rdq
Read more

108. Bagian 6

Keesokan Paginya, barisan prajurit Atlas Warrior berkuda tampak berjejer rapi didepan dan belakang sebuah kereta mesin yang megah dan mewah, dipanggung kehormatan, Raja Agung Atlas dan ketiga pangeran telah bersiap untuk melepas kepergian Putri Maera. Putri Maera sendiri yang telah berdiri disebelah ayahnya, Raja Agung Atlas.Terlihat sejak tadi, Putri Maera terus mengedarkan pandangannya kesana kemari, seperti tengah mencari sesuatu.“Apalagi yang kau tunggu Maera, nanti keburu malam. Berangkatlah sekarang!” ucap Pangeran Hyas lagi.“Apa kau menunggu seseorang putriku?” tanya Raja Agung Atlas lagi.“Tidak ayah”“Kalau begitu berangkatlah sekarang, terlalu bahaya nanti kalau kemalaman”“Baiklah ayah” ucap Putri Maera akhirnya dengan menarik nafas panjang.Dengan dilepas oleh Raja Agung Atlas, rombongan Putri Maera meninggalkan Istana Atlas. Dengan malas tanpa semanga
Read more

108. Bagian 7

Perjalanan itu berhenti saat senja sudah mulai datang dan dimanapun akan dijadikan tempat bermalam bagi mereka. Letnan Rucnk sendiri langsung memerintahkan membuat perimeter keamanan disekitar kereta mesin Putri Maera. Api unggun tidak terlalu dinyalakan begitu banyak, untuk menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Letnan Rucnk sendiri memerintahkan beberapa orang prajurit untuk berjaga-jaga 1 km jauhnya dari tempat mereka bermalam.Sementara itu didalam kereta mesin.Putri Maera tampak memanjakan dirinya berbaring diatas ranjang yang ada didalam kereta mesin tersebut, sementara Bruce masih duduk tenang dihadapannya.Suasana romantis ini tidak disia-siakan oleh Putri Maera yang berusaha memancing-mancing Bruce untuk mendekatinya, tapi sampai saat ini tak sedikitpun Bruce terpancing, bahkan Putri Maera saat telah mengenakan gaun tidurnya yang tipis menerawang untuk menggoda Bruce, tapi Bruce tetap tak beranjak dari tempat tidurnya.“Bruce...
Read more

108. Bagian 8

“Yah! Saya memang dari bangsa manusia putri. Apakah putri kecewa?” ucap Bruce lagi. Putri Maera terdiam cukup lama seraya menatap sekujur tubuh Bruce. Lalu kemudian Putri Maera tersenyum. “Letnan Rucnk juga masih setengah manusia dan setengah titan. Ibunya berasal dari bangsa manusia” ucap Putri Maera tiba-tiba hingga membuat Bruce terkejut mendengarnya. “Letnan Rucnk?” ulang Bruce lagi. “Benar” jawab Putri Maera lagi. “Namaku juga bukan Bruce putri. Namaku sebenarnya adalah Bintang” ucap Bruce lagi yang rupanya adalah Bintang. Kembali wajah Putri Maera berubah sejenak. “Apakah ada sesuatu yang didirimu yang bukan merupakan kebohongan Bruce.. Eh Bintang...” ucap Putri Maera lagi menatap Bintang dengan lekat-lekat. Bintang memegang kedua tangan Putri Maera yang ada dihadapannya. “Perasaanku tidak bohong putri” ucap Bintang lagi perlahan. “Perasaan?” ulang Putri Maera lagi. “Ya, Perasaan... Perasaanku padamu” ulang Bintang lagi ikut menatap kedua mata indah Putri Maera lekat-le
Read more

108. Bagian 9

Bintang terbangun ketika dirasakan suara hiruk pikuk diluar. Bintang baru menyadari kalau Putri Maera tidak ada diatas ranjang bersamanya. Pagi tadi, Putri Maera memang meminta izin kepada Bintang untuk mengunjungi makam ibunya meninggalkan Bintang sendiri yang melanjutkan tidurnya. Suara ribut makin terdengar diluar, Bintangpun segera mengenakan pakaian prajurit Atlas Warriornya kembali dan segera berjalan kearah pintu kereta mesin tersebut. Tak lupa Bintang memasang kembali topeng perak yang dikenakannya. Dan ;Kreakk...!!Pintu terbuka dan benar saja dugaan Bintang, suasana diluar tampak sedang heboh.“Ada apa?” tanya Bintang kepada salah seorang prajurit wanita Atlas Warrior yang ada didekatnya.“Putri Agung diculik!” ucap prajurit wanita Atlas Warrior itu lagi hingga membuat wajah Bintang berubah mendengarnya.“Apa yang sebenarnya terjadi ? ceritakan padaku?” ucap Bintang lagi.“Kami juga tidak
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
258
DMCA.com Protection Status