Dan kini saat lawannya berhasil menahan serangan lasernya, Jendral Baron tentu saja dikejutkan lagi oleh hal itu. Merasa serangannya sia-sia, Jendral Baron menghentikan serangan sinar laser dari telapak tangannya, Bintang langsung kembali menyarungkan Pedang Bintang Angkasanya kedalam warangka yang ada dipunggungnya. Kini kedua-duanya sudah kembali berhadapan setelah Putri Saxon dan rombongan berhasil masuk kedalam benteng camp pelatihan tersebut.
“Siapa kau sebenarnya anak muda?” tanya Jendral Baron lagi dengan suara khasnya, serak-serak kering.
“Aku seorang pengembara” ucap Bintang singkat.
“Ada hubungan apa kau dengan jendral penghianat itu ?”
“Tidak ada” jawab Bintang lagi dengan singkat.
“Lalu untuk apa kau kemari membuat kekacauan?” tanya Jendral Baron keras.
“Aku ingin menyelamatkan seorang anak yang ditawan ditempat ini” ucap Bintang tegas dan mantap.
Bintang pun mengetahui kalau para prajurit-prajurit telah berhasil menyelamatkan anak-anak dan pergi meninggalkan tempat itu, Bintang yang sejak tadi memang sengaja membiarkan Jendral Baron untuk menyerangnya secara beruntun tanpa memberikan kesempatan kepadanya untuk membalas, ini akan memancing hasrat emosi Jendral Baron untuk terus menyerangnya dan membiarkan para prajurit membawa para anak-anak yang tertawan ditempat itu. Tapi Bintang tak melihat Putri Saxon diantara para prajurit dan Bintang yakin Putri Saxon masih ada ditempat itu. Walau sebenarnya saat ini Putri Saxon berada ditempat yang tersembunyi memantau jalannya pertarungan antara Bintang dan Jendral Baron.Tiba-tiba saja Jendral Baron melompat mundur kebelakang, kedua rantai bola bergerigi api membara juga ikut ditariknya, terlihat Jendral Baron mencoba mengambil nafasnya yang memburu. Sementara Bintang masih berdiri dengan tenang ditempatnya menatap kearah Jendral Baron yang terlihat kepayahan.Jendral B
Trangg ! Trangg ! Trangg ! Trangg !Serangan demi serangan Jendral Baron benar-benar membuat frustasi Jendral Baron sendiri, karena lawannya terlihat tidak sedikitpun kesulitan menangkal setiap serangannya. Ini pertama kalinya Jendral Baron menemukan lawan yang menurut Jendral Baron sendiri tak mungkin untuk ditaklukkan.Sejauh ini Bintang hanya terlihat menghindar saja, tanpa memberikan serangan balasan yang berarti, hal ini semakin membuat Jendral Baron benar-benar merasa sangat diremehkan. Nama besarnya sebagai Jendral Baron yang paling disegani dan ditakuti di Atlas City benar-benar tercoreng bila saja ada yang melihat hal ini.Sementara itu ditempatnya, Putri Saxon justru terkejut melihat sosok Jendral Baron yang kewalahan sendiri menghadapi Bintang. Padahal selama ini, mendengar namanya saja, orang-orang sudah pada takut, tapi kini apa yang dilihatnya didepan mata sangat mengejutkan Putri Saxon. Dan kini perhatian Putri Saxon tidak lagi terfokus pada Jendr
Beberapa hari berlalu semenjak peristiwa di Distric 13, camp pelatihan militer anak-anak yang dijaga oleh 10.000 Prajurit Atlas Warrior yang berada dibawah komando Jendral Baron. Jendral Baron tewas, tapi Putri Saxon ikut menderita luka yang sangat parah dan sekarat karena menerima serangan langsung Jendral Baron.“Uggghhhh!”Sebuah erangan terdengar dari dalam bangunan camp pelatihan yang ada Distric 13, erangan tersebut berasal dari sebuah kamar yang cukup mewah yang berada didalam bangunan camp pelatihan militer tersebut. Erangan yang berasal dari sosok jelita seorang gadis cantik yang seperti baru tersadar dari keadaannya. Bila diperhatikan lebih seksama, sosok jelita itu tak lain adalah Putri Saxon.Sesaat Putri Saxon terlihat membuka kedua matanya, terlihat kedua mata birunya yang jernih, Putri Saxon dapat merasakan kalau tubuhnya tengah berbaring diatas sebuah peraduan dengan diselimuti oleh sebuah selimut yang menutupi tubuhnya dari kaki hing
Putri Saxon terbangun saat merasakan satu tangan menyentuh kepalanya, kedua mata indah Putri Saxon langsung terbuka dan terlihatlah sepasang bola matanya yang biru indah.“Tuan!” ucap Putri Saxon terkejut saat melihat sosok Bintang dihadapannya yang tengah menyentuh kepalanya.“Oh maaf... “ ucap Bintang cepat menarik tangannya yang tadi menempel dikening Putri Saxon.“Saya sedang memeriksa putri. Syukurlah tubuh putri tidak panas lagi” ucap Bintang tersenyum.Putri Saxon juga tampak meraba kepalanya dan benar, tidak panas lagi seperti waktu pertama kali dia terbangun tadi.Bintang sendiri tampak berjalan menjauh, berjalan kearah meja, Putri Saxon mencoba duduk dari rebahannya, dengan bersandar, Putri Saxon dapat melihat bagaimana Bintang tengah mengambil sesuatu dengan mangkok ditangannya.Dengan terseok-seok Bintang berjalan kembali kearah Putri Saxon, hal ini tentu saja menjadi perhatian Putri Saxon yang
Entah seberapa lama keduanya tertidur, hingga akhirnya Putri Saxon terlihat bangun terlebih dulu. Dan wajah Putri Saxon terlihat berubah. “Ternyata benar apa yang dikatakannya, aku merasakan tenagaku sudah mulai pulih. Ku kira dia hanya memanfaatkan situasi saja karena ingin bercinta, tapi ternyata dia tidak berbohong, bercinta memang bisa memulihkan tenaga” batin Putri Saxon saat merasakan tenaganya sudah mulai kembali. Sesaat Putri Saxon terlihat menatap kearah sosok Bintang yang masih terpejam. “Benar apa yang dikatakan Letnan Rucnk. Dia memang benar-benar perkasa” sambung batin Putri Saxon lagi. Tiba-tiba bibir Putri Saxon tersenyum saat melihat kedua mata Bintang terbuka, Bintang sendiri segera menoleh kearah Putri Saxon yang ada disampingnya dan juga ikut melempar senyum. Sejenak keduanya hanya diam dan hanya saling memandang satu sama lain dengan senyuman yang penuh arti. “Bagaimana keadaan tuan sekarang?” “Sudah lebih baik putri...” “Tuan jangan memanggilku dengan sebut
Ratusan ribu Prajurit Atlas Warrior sudah mengepung Bintang dan Putri Saxon yang kini sudah berdiri ditengah-tengah lapangan, tapi tak satupun Prajurit Atlas Warrior yang berani menyerang kedepan, karena beberapa waktu lalu mereka telah berhasil dibuat tak sadarkan diri hanya dalam satu serangan saja, tubuh mereka seperti tersengat petir dari dalam tanah sehingga langsung membuat mereka tak sadarkan diri.“Menyingkir semuanya!” tiba-tiba saja suara terdengar membahana ditempat itu, barisan Prajurit Atlas Warrior terlihat langsung membuka jalan.Seorang laki-laki yang mengenakan zirah perang besi seperti yang dikenakan oleh Jendral Baron terlihat melangkah kedepan, dibelakangnya tampak ratusan Prajurit Atlas Warrior mengiringi langkahnya, sepertinya sosok inipun merupakan jendral yang baru saja datang ke Distric 13, tapi yang berbeda dari sosok ini adalah, sosok ini tampak mengenakan kacamata yang utuh dikedua matanya, berbeda dari kabanyakan Prajurit Atlas
Sementara para Prajurit Atlas Warrior sendiri tampak memandangi sosok Bintang dan Jendral M-Tech berkali-kali. Sosok Jendral M-Tech yang masih terkapar terlihat mulai bangkit, kini terlihat bagaimana zirah besi dibagian depan tubuh Jendral M-Tech hancur, hal ini membuat Jendral M-Tech terlihat langsung melepaskan zirah besinya yang sudah hancur, Jendral M-Tech juga terlihat melepaskan kacamata yang selama ini selalu menjadi andalannya, hal ini dilakukan oleh Jendral M-Tech karena menyadari kalau sia-sia saja menghadapi lawan yang tidak bisa dideteksi dengan kacamatanya. Terlihat darah yang merembes keluar dari mulut Jendral M-Tech.Kini terlihatlah sosok Jendral M-Tech yang tanpa zirah besi dibagian atasnya, tubuh Jendral M-Tech terlihat cukup kekar dan berotot, ditambah dengan dua sarung tangan besi besar dikedua tangannya, semakin membuat sosok Jendral M-Tech mengerikan.“Sepertinya aku harus melawanmu dengan kekuatanku sendiri!” ucap Jendral M-Tech lagi
Raja Agung AtlasSaat ini para saint Athena sudah jauh berkembang, dimana ada tiga tingkatan dinegeri Olympus, saint perunggu, saint perak dan saint emas, kalau saya sebagai saint perak saja mampu membunuh para jendral atlas dengan sangat mudah, kalian semua tidak akan dapat membayangkan bagaimana kekuatan yang dimiliki oleh para saint emas Athena. Sebaiknya pikirkan lagi niatmu untuk menyerang Olympus, karena kalian yang hanya mengandalkan kecanggihan teknologi sebagai kekuatan takkan pernah mengerti apa itu kekuatan yang sebenarnya ? berbanding terbalik dengan para saint Athena yang sudah terlatih secara fisik dan mental dan pertempuran.Jika Atlas City tetap berniat untuk menyerang Olympus, saya jamin ini merupakan awal kehancuran Atlas City.Saint Perak Istana Atlas dilanda kegemparan, bagaimana tidak dalam waktu 2 m