Keringat Maya mengucur dari dahi hingga ke lehernya. Jantungnya berdegup ketakutan. Maya berjalan mundur saat kasir yang dulu menggoda Maya terus melangkahkan kakinya mendekati Maya.Pria itu tidak berhenti menjilat bibirnya dengan sensual. Tangan kanannya menyugar rambutnya yang basah terkena air hujan. Matanya menyorot nakal memandangi dada Maya yang tercetak karena bajunya yang basah. Namun, Maya tidak menyadarinya."Gue Doni, masih inget gue kan?" tanya pria itu menyeringai.Maya menelan ludahnya. Doni terus mendekat dengan senyum sinis yang terus terulas.Maya bukannya tidak berani melawan. Hanya saja, tenaganya sudah habis sejak tadi. Saat Maya mengetahui bahwa laki-laki yang membawanya pergi adalah kasir Alfaapril dekat kontrakannya, Maya berusaha berontak dan berteriak.Namun, usaha Maya sia-sia. Rumah kosong diperumahan elite, tentu saja minim orang-orang yang berkeliaran dirumah.
Read more