"Gak masuk aja, Tor?" tawar Maya pada Riantoro a.k.a Toro yang sedang duduk di kursi bambu depan kontrakan."Ngga usah Tan, gue disini aja" tolak Toro dengan halus."Kalo masuk ke--yang lain mah, hehe" jeda Toro diakhiri cengiran naughty-nya."Gue mau" lanjut Toro diakhiri jilatan sensual dibibirnya.Maya menggerling sebal. Semua pria sama saja. Kalau gak buaya, ya... otaknya hanya berisi tentang selangkangan wanita.Maya dan Toro baru saja pulang dari puskesmas. Luka di lengan Maya terusik kembali. Sehingga, mau tak mau Maya harus menjahit kembali lukanya ke tukang jahit yang merangkap jadi kang suntik juga.Maya tidak bisa melakukannya sendiri. Jadi, dia meminta bantuan Toro untuk mengantarkannya ke Puskesmas yang paling jauh. Karena yang dekat tidak ada."Issh, otak lo... " Maya melengos masuk ke kontrakan meninggalkan Toro.Wa
Read more