“Maafkan aku, Tuan,” ujar Helen, “sepertinya aku tidak bisa membantu untuk persoalan yang Tuan ajukan. Seperti yang Tuan-tuan ketahui, aku hanya seorang pegawai biasa.”Senyum yang terpahat di paras Jeremy perlahan luntur. Kedua tangannya kontan mengepal di atas paha. Manik mata yang melukis pengharapan mendadak lenyap seiring jawaban yang terdengar. “Apa tidak bisa Anda usahakan, Nona?”Helen menoleh ke arah celah pintu, kemudian mengembus napas panjang. Ia berpikir sesaat, kemudian berkata, “Tapi sepertinya aku bisa menjadwalkan Tuan untuk bertemu dengan Nona Caraline secara langsung. Aku harap hal itu bisa membantu.”Laksana menemukan oase di gurun pasir, amarah yang sebelumnya bercokol mendadak lenyap bersama pahatan senyum yang kini tersungging di wajah Jeremy dan Jonathan. Keduanya saling bertukar pandangan, berbagi kebahagiaan.“Itu lebih dari sekadar membantu, Nona. Kami benar-benar terto
Read more