Home / Fantasi / Selubung Memori / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Selubung Memori: Chapter 191 - Chapter 200

595 Chapters

190. UJUNG TELAGA #8

Kepalaku semakin pusing.Satu-satunya penjelasan Jenderal setelah semua itu hanya diucapkan dalam satu tarikan napas. “Kupikir Aaron kembali ke jiwanya yang waras. Kau yang tahu kejadian langsung, kau perlu bicara dengannya—meski itu gagal.” Lalu Jenderal mendecak. “Alden sanggup melakukan itu. Pemilik kemampuan jiwa bisa mengikat jiwa pengikutnya, membuat boneka baru, yang mampu berkomunikasi kapan pun, mengetahui lokasi satu sama lain persis batu jiwa yang kau miliki. Tapi dia takkan bisa menemukan tempat ini—kita dilindungi kemampuan roh. Dia yang kita incar, Bocah Alam. Dia yang menghabisi sebagian penghuni jauh sebelum sepuluh tahun lalu. Dia abadi. Dia yang membuat pengkhianatan ini ada. Dan kebenarannya, dia tahu tentangmu. Kau sudah diincar sejak lama. Kau perlu bersiap, terutama dengan kemampuan yang kau bawa sekarang. Masih banyak yang perlu kau tahu.”Jenderal berhenti menjelaskan ketika kami sampai di depan Gerhaku. Tiba-
last updateLast Updated : 2022-09-19
Read more

191. LAVI #3

Aku tidak tahu sejak kapan terbangun, tetapi kami tertutup selimut tebal—setengah berbulu—dan Lavi, secara teknis, di pundakku. Jadi, satu-satunya yang kulihat sejak kesadaranku kembali, adalah citra Lavi yang paling alami.Lavi juga sudah terbangun. Suara burung berkicau di luar. Beberapa garis matahari cerah mulai memasuki celah jendela. Baru awal pagi—tetapi kami terjaga meski hanya terdiam satu sama lain menikmati waktu yang berjalan. Suasananya menenangkan, nyaman, begitu damai. Kurasa aku tidak akan peduli kekacauan apa pun yang terjadi ketika kami dalam kedekatan ini.Tentu saja aku berbaring menghadap Lavi, memerhatikan wajah manisnya dari dekat. Rambutnya terurai, sebagian di dekat mataku. Aku bisa mengungkapkan kasih sayang pada raut Lavi yang tenang—memberinya kecupan selamat pagi, atau sekadar menyugar rambutnya—tetapi kuputuskan tetap diam memerhatikannya.Karena dalam kedekatan ini, Lavi menatap langit-langit dengan so
last updateLast Updated : 2022-09-21
Read more

192. LAVI #4

Kuputuskan tetap berbaring di kasur, menyelimuti diri—ketika Lavi turun membuat minum. Aku ingin jadi kungkang seharian ini.Terdengar suara berisik blender—sepertinya Lavi buat jus, dan benar, tidak lama berselang, dia sudah mengikat rambut, membawa dua jus alpukat dingin. Aku sudah berpikir dia menggerutu melihatku masih berbaring, tetapi entah bagaimana seharian ini dia terasa begitu berbeda karena satu-satunya yang dia katakan setelah meletakkan gelas hanya, “Tadi Haswin dan Yasha ke Joglo, kau tidak ke sana?”“Aku mau di sini,” kataku.“Pemalas.” Namun, dia ikut berbaring kembali, melepas ikat rambut.“Biasanya kau mandi,” balasku. “Dan sangaaaaat lama.”“Aku sudah cantik meski tidak mandi. Mau tidur denganku lagi?”“Kedengaran congkak, tapi itu benar, jadi jangan menantang.”“Mau lanjut dengar cerita?” Dia ikut membungkus
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more

193. LAVI #5

Keheningan sempat terjadi ketika mata kami bertautan.“Tidak sekarang.” Lavi menggeleng saat aku masih mengusap pipinya. Dia pasti terpaksa untuk tersenyum, tetapi entah bagaimana senyum itu terkesan jauh lebih murni dari Lavi yang biasanya. “Aku tidak bisa memberi posisi pada orang yang bahkan belum benar-benar bisa mengendalikan ledakan kemampuan.”“Itu cukup menyinggung,” komentarku. “Tapi Dalton bisa.”“Kau mengerti Dalton harus tetap di area abu-abu, kan?”Sebenarnya aku tidak menduga Lavi akan pakai istilah itu—meski aku tahu Lavi akan pakai alasan itu. “Kalau begitu, Elton.”“Kau yakin? Kita takkan pernah dapat anggota baru sampai kapan pun.”“Kau bisa buat Elton menangis.”“Aku takkan beri posisi ini selain padamu. Masalahnya, tidak sekarang.”“Kau tahu apa yang sebenarnya kupikirkan? Aku—”
last updateLast Updated : 2022-09-25
Read more

194. FOTO #1

Secara teknis, itu hari paling menghanyutkan seumur hidupku.Kami menghabiskan waktu sampai malam dengan membuat es krim, bersih-bersih Gerha Lavi—ada beberapa bagian yang penuh debu setelah ditinggal cukup lama—mengurus tanaman hias Lavi, sampai berakhir bakar-bakar ikan di halaman belakangnya. Halaman belakang Lavi memang tertutup dinding semak tinggi, tetapi langit-langitnya terbuka, jadi asapnya tidak mengepul ke dalam Gerha. Aromanya benar-benar semakin kuat ketika Lavi membuat saus khas buatannya.Seharian itu kami tidak keluar sedikit pun dari gerhanya—bahkan ikan-ikan berasal dari kulkas Lavi. Dia menyimpan persediaan yang cukup. Hanya satu orang yang identik dengan ikan bakar, jadi ketika asap mengepul dari tempat Lavi, sama artinya memberitahu seluruh penghuni aku di dalam Gerha Lavi.Sebenarnya itu bukan masalah, Lavi juga bilang, “Kenapa harus sembunyi-sembunyi? Kita pasangan paling bahagia di Padang Anushka!”Aku
last updateLast Updated : 2022-09-27
Read more

195. FOTO #2

Gosip tentang Lavi masih belum berakhir.Ketika kami bermain ular tangga—tentu berempat—dan kami melingkar di selasar lantai dua, yang menurut Dalton bisa membuat kita melihat langit, yang bisa kuartikan secara kasar menjadi: bisa membuat kita melihat hewan Nadir yang turun membawa surat undangan ke Rapat Dewan—Elton bercerita tentang Lavi.Intinya, Elton merasa Lavi kehilangan sesuatu selama misi Lembah Palapa. Ya, aku menyebut misi menjaga Lavi sebagai misi Lembah Palapa—dan itu selalu kukatakan setiap pembicaraan yang menyangkut itu. Namun, intinya Elton bilang Lavi tidak lagi seperti Lavi yang selama ini sering misi berdua dengannya.“Memangnya, Lavi biasanya bagaimana?” tanya Fal, polos.“Biasanya tidak mau kasih Fal cokelat,” kataku.“Tapi Lavi selalu kasih cokelat,” protesnya.“Kalau Lavi yang dulu tidak bakal mau,” koreksiku.Lalu Elton bertanya padaku, &l
last updateLast Updated : 2022-09-29
Read more

196. FOTO #3

Keesokan paginya, berita besar itu tersebar begitu cepat, terutama karena pengumuman terpampang nyata di gelanggang. Beberapa orang menggumamkan rasa tidak percaya, terkejut, bahkan sampai Nadir dan Kara dibanjiri begitu banyak pertanyaan sebelum sesi latihan rutin dimulai. Tentu saja semua kapten yang batang hidungnya terlihat juga dibanjiri pertanyaan dari penghuni.Aku tidak tahu siapa yang membuat pengumuman itu—sepertinya Nuel—tetapi lembaran pengumuman kali ini lebih seperti halaman pertama surat kabar kuno. Ada dua foto besar yang menjadi sorotan paling utama.Yang pertama: foto Layla, berjudul: pemindahan ke Lembah Palapa.Yang kedua: foto Haswin, Yasha, Dhiena, Mika, berjudul: kembali ke kursi petinggi, tim tungku dan tim bertahan dirombak total.Dalam tiga hari, Layla akan angkat kaki dari Padang Anushka.Sejujurnya kami sempat berdebat—antara aku dan Layla—terang-terangan di Rapat Dewan. Kubilang, aku tidak percay
last updateLast Updated : 2022-10-01
Read more

197. FOTO #4

Tim patroli bubar, tetapi tidak dengan geng idiot.Kami berempat masuk Balai Dewan yang sudah dipugar ulang, mendapati tim medis plus Fal di meja resepsionis bermain sesuatu, yang sempat membuatku dan Haswin mendorong Dalton ke sana—di sana ada Layla, tetapi Dalton menolak, tentu saja—jadi kami hanya melambaikan tangan karena Fal melambaikan tangan pada kami. Fal tidak marah. Sepertinya Tara sungguhan membuat permen kapas.Kami masuk ruangan tim peneliti, mendapati ruangan itu seperti tak pernah hancur. Lavi di samping Jesse dan Profesor Merla di kursi putar tengah ruangan—memutar-mutar kursinya sampai menyadari kedatangan kami.“Wah, lihat siapa yang datang.”“Loh, sudah selesai mancing?” tanya Lavi.“Geng idiot,” sapa Jesse, melihat kami.Betapa mengerikan karena satu-satunya tim peneliti yang tidak mempunyai cedera serius hanya Jesse. Asva sudah mulai melepas perban di sekujur betisnya
last updateLast Updated : 2022-10-03
Read more

198. FOTO #5

Hanya dalam waktu kurang dari semenit, kami semua sepakat keluar.Ironisnya, mau kami sadar atau tidak, ketika Fal pergi dari Padang Anushka, kami juga akan berubah untuk kedua kalinya. Terlepas siapa pun pilar yang ada di Padang Anushka—entah itu Isha, Lavi, atau bahkan Jesse—tanpa sadar Fal sudah menjadi salah satu alasan mereka bisa beristirahat. Tertawa bersama Fal menjadi opsi paling bagus menghabiskan waktu, menyegarkan diri, bahkan membangun ulang suasana yang sudah jatuh. Dengan yakin, kepergian Fal dari Padang Anushka pasti akan mengubah suasana yang selalu terkesan damai ini.Dan kupikir bukan hanya dengan kepergian Fal. Kepergian Layla juga akan mempengaruhi segalanya. Barangkali itulah alasan aku, Lavi, dan Profesor Merla menjadi orang terakhir yang keluar ruangan tim peneliti.Aku tahu Profesor Merla akan bertanya padaku. Setelah semua ini, apa yang akan keluar dari benaknya hanya satu: “Kau sudah bicara dengannya, Forlan?”
last updateLast Updated : 2022-10-05
Read more

199. FOTO #6

Pesta api unggun diadakan karena tiga hal: pertama, perayaan kemenangan pada pengkhianat—yang menurut Asva sebenarnya merayakan berakhirnya konflik dua kubu. Kedua, perayaan kembalinya pilar tim bertahan dan tim tungku. Ketiga, perpisahan dengan Layla dan Kenzie—meski Kenzie tidak hadir.Kondisi Kenzie hanya bisa diketahui tim medis dan dewan. Bahkan tidak semua Kapten tahu. Hanya Kara satu-satunya yang sedikit memberi gambaran soal kondisi Kenzie karena menurutnya geng idiot berhak tahu sebagai pihak pertama yang menemukan Kenzie. “Tidak buruk, tapi juga tidak baik. Tidak ada medis yang bisa menangani kejiwaan di Padang Anushka. Selama perjalanan pengantaran nanti, Profesor Merla bisa menjamin dia tidak akan terbangun dan tim peneliti sanggup memberi rute terdekat dalam beberapa hari ini.”“Dia tidak bangun atau sengaja agar tidak bisa bangun?” tanya Dalton.Kara tidak menjawab, jadi kami tahu Kenzie sengaja tidak dibangunkan
last updateLast Updated : 2022-10-07
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
60
DMCA.com Protection Status