Share

192. LAVI #4

Kuputuskan tetap berbaring di kasur, menyelimuti diri—ketika Lavi turun membuat minum. Aku ingin jadi kungkang seharian ini.

Terdengar suara berisik blender—sepertinya Lavi buat jus, dan benar, tidak lama berselang, dia sudah mengikat rambut, membawa dua jus alpukat dingin. Aku sudah berpikir dia menggerutu melihatku masih berbaring, tetapi entah bagaimana seharian ini dia terasa begitu berbeda karena satu-satunya yang dia katakan setelah meletakkan gelas hanya, “Tadi Haswin dan Yasha ke Joglo, kau tidak ke sana?”

“Aku mau di sini,” kataku.

“Pemalas.” Namun, dia ikut berbaring kembali, melepas ikat rambut.

“Biasanya kau mandi,” balasku. “Dan sangaaaaat lama.”

“Aku sudah cantik meski tidak mandi. Mau tidur denganku lagi?”

“Kedengaran congkak, tapi itu benar, jadi jangan menantang.”

“Mau lanjut dengar cerita?” Dia ikut membungkus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status