“Assalamu’alaikum,” terdengar sapa dari luar rumah yang menghentikan ucapan Nazwa. “Wa’alaikumsalam,” jawab Nazwa dan Ambu bersamaan. “Ambu, Angel,” si empunya suara menyapa sangat ramah. Dengan senyum manis tersungging di bibir, mata yang mengerjap penuh binar dan semangat yang kelihatan sangat membara. “Good morning,” ia melanjutkan sapaannya sembari tangan kanannya menyentuh dadanya dan sedikit membungkukkan tubuhnya. Ambu terkikik geli dengan tingkah Razky, sementara Nazwa memutar matanya malas. Razky merangkul bahu Ambu dengan sayang. “Tahu ngga, Mbu. Sudah dipastikan deh hari aku akan sangat bersinar cerah,” ucapnya dengan manis. “Kenapa begitu?” tanya Ambu masih dengan tawa yang belum habis. “Karena tawa Ambu adalah matahari bagi kehidupanku,” jawab Razky dengan lembutnya. “Ya Allah … Meleleh hati Ambu, Ky,” Ambu meletakkan telapak tangan di dadanya tanda tak kuasa. Nazwa menutup mulutnya yang ternganga melihat a
Read more