Ahem duduk termenung, didekat ranjang Tiffa terbaring. Dia memandang tajam gadis yang tergolek tak berdaya di depan matanya. "Kamu cantik sekali, imut....tapi sama sekali kamu bukan tipe aku. Diva lah tipe aku, dia tinggi, sintal bak gitar Spanyol putih dan cantik. Tapi kakakmu merebutnya dariku. Aku sudah dua tahun berpacaran, tapi dia berani menggodanya." Pikirnya dalam hati. Ahem sendirian, papa dan mamanya keluar untuk mencari makan malam, setelah sejak siang berada di rumah sakit. Dia juga berpamitan pulang untuk mandi dan mengambilkan baju buat Tiffara. Titin berpesan untuk secepatnya mengabari kakaknya tentang keadaan Tiffara. Tapi dia ragu, membayangkan amukan Bagas apalagi situasi di rumah sakit membuatnya berulang-ulang berpikir. Berkali-kali ponsel Tiffara berdering dari Bagas, pasti dia sangat mengkhawatirkannya. "Bagaimana aku menceritakan k
Last Updated : 2021-07-31 Read more