Pagi ini Mama Papa Mas Dion akan dating berkunjung ke rumah sakit ini. Kudengar ia sudah sampai dari semalam. Aku tak tahu nanti akan bersikap seperti apa. Berpura-pura, atau bersikap datar saja, setelah semua masalah yang pernah aku hadapi. Andai saja ia sedikit saja peduli padaku saat itu. tentunya hatiku tak sehambar ini. Walau ia pernah meminta maaf lewat telepon, tapi itu bagiku hanya sebuah b**a-basi. Tetap saja, aku terluka sendiri menjalani hidup dari sikap buruk anaknya. Syukur saja, Mas Dion telah menjadi penyelamatku. Walau akhirnya ia tetap meninggalkanku. Namun, aku percaya, semua yang aku alami hanya cara Allah membuat aku kuat dengan segala rintangan kehidupan. “Mi,” panggilan lembut Bayu Bayu mengejutkan lamunanku . Aku mengarahkan pandangan padanya sambil “ Ini udah bica di buka, nggak, Mi?” tanyanya padaku. Aku merapatkan tubuh padanya. dan tersenyum. “Eh, kok nggak bilang-bilang udah bangun!” seruku sambil menaikan sandaran bra
Baca selengkapnya