Home / Horor / Pekik Ketakutan / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Pekik Ketakutan: Chapter 1 - Chapter 10

52 Chapters

BAB -1: Pesta Seks Akbar di Stadion Gelora Bung Karno

Hari menjelang malam. Lampu-lampu penerangan menyala. Jalan-jalan di Jakarta terlihat lenggang. Situasinya sama seperti saat Ramadan dan semua warga sudah pulang kampung. Hanya debu dan Bus Transjakarta saja yang berseliweran. Tetapi tidak di Stadion Gelora Bung Karno, gelanggang olahraga Jakarta. Detik ini 77.000+ bangku di area tribun dan lapangannya terisi penuh. Orang-orang sedang berpesta akbar dalam event - NeroXXX. Di setiap sudut GBK itu lautan manusia sedang asyik berjoget-joget esek-esek, saling berpelukan menggesek-gesek bagian privat sambil mengikuti irama bit  konser musik, “Jedag! Jedug! Jedag! Jedug! Tetetet…!” Suaranya membahana menggedor-gedor langit. Mereka yang berdiri dekat speaker sampai merasakan jantungnya seperti terpukul-pukul oleh gelombang suaranya. Sinar-sinar lampu laser warna-warni ikut menari, berkedap-kedip, berayun ke kiri dan ke kanan, menembak angkasa. Di lapangan bola orang-orang mengelilingi panggung berukuran 24 x 9 x 2 mete
last updateLast Updated : 2021-06-27
Read more

BAB 0: Perundungan

Tujuh tahun kemudian. SMAN 696. Sekolah macam anak tiri tak terurus. Temboknya dekil, cat mengelupas, cemong sana-sini dengan coretan grafiti di tembok luarnya, kayu kusen-kusen pintu dan jendela sudah pucat dan retak kena terik dan hujan, memohon untuk kena dempul dan pelitur lagi. Para murid berpakaian suka-suka. Yang adam kerahnya terangkat, kancingnya terbuka sedada, rambutnya mengkilap tersemir pomade. Sementara yang hawa, bajunya ketat-ketat, menonjolkan perbukitan kembar berdiameter rupa-rupa, roknya pendek-pendek, yang bila orangnya membungkuk, membuat kaum adam bersiul-siul mengagumi ciptaan Yang Maha Kuasa dengan gemas. Di sudut lain, asap putih rokok mengepul di anak tangga. Puntung-puntung rokok berserakan di lantai. Guru-guru yang lewat tak berani menegur mereka. Mereka hanya menatap sebentar dan geleng-geleng. Tatapan mereka pun dibalas dengan tatapan - “Apa loh lihat-lihat…” Guru-guru wanita yang terbilang masih muda mereka goda dengan siulan-siulan genit dan pandang
last updateLast Updated : 2021-06-27
Read more

BAB 1: Kerasukan Hamil

Linda sedang berada di ruang BK untuk mengurus izin untuk pulang lebih awal kepada Bu Lope. Guru BK yang badannya seperti jelly. Lemak-lemaknya tak dapat bersembunyi dari pakaiannya dan bergoyang-goyang memantul jika dia bergerak atau berjalan. Selagi keduanya berbicara, Linda mulai merasa menggigil. Uap putih keluar dari mulutnya. “Apakah kamu tak apa-apa?” tanya guru BK. Linda menatap ke atas ke arah pendingin ruangan. Tapi AC itu mati. Sementara di luar matahari juga bersinar cerah. Linda menggeleng merespon pertanyaan Bu Lope. Ia menghela nafas. Ia selalu mengalami kedinginan bila ada sesuatu yang tidak baik. Energi astral negatif yang kuat. Setelah ini biasanya akan ada kejadian yang tidak baik, cepat atau lambat. Bisa dikatakan mirip Spider-sense milik manusia laba-laba. Fitur khusus yang bisa merasakan adanya bahaya. Ia memiliki kelebihan ini sudah sejak kecil. Biasanya ia selalu menghindar dan tidak mau tahu. Kemampuannya ini membuat
last updateLast Updated : 2021-06-27
Read more

BAB 2: Laskar Rohani

Kekacauan di SMAN 696 memanggil orang nomor satu di sekolah turun gunung. Pak Juniadi, kepsek jangkung berkacamata dengan sigap mengelola keadaan, “Kumpulkan semua korban di gedung serba guna. Ruang UKS tak cukup. Berdayakan dokter kecil untuk pertolongan pertama. Telpon rumah sakit, minta ambulan. Pulangkan anak-anak lain agar jangan sampai jumlah korban, khususnya wanita, bertambah.” Ruang serba guna di area belakang sekolah. Gedungnya paling bagus, paling baru. Bisa menampung sekitar tiga ratusan orang. Tinggi langit-langitnya mencapai 4 meter. Fasilitas ini digunakan untuk acara kelulusan, peribadatan dan sebagainya. Pak Juniadi terlihat serius. Ada sekitar 50-an siswi yang mengalami kejadian aneh ini. Mungkin ini waktunya untuk wanita itu turun tangan lagi, pikirnya. “Panggil Ibu Florensia dan Laskar Rohani!” perintah Pak Juniadi. Seorang wanita tua bergegas menuju Ruang Serba Guna. Derap langkah sepatu seperti prajurit berbaris mengikut
last updateLast Updated : 2021-06-27
Read more

BAB 3: Cabul

Siswa dan siswi SMAN 696 tergesa-gesa meninggalkan sekolah. Mereka masih syok. Belum pernah dalam sejarah sekolah terjadi kerasukan aneh semacam itu.    Di trotoar depan sekolah Linda menunggu angkot yang ke arah rumahnya. Ia ingin cepat-cepat pulang ke rumah. Matanya terasa perih, kering dan gatal. Di rumah mamanya bisa memperbaiki kacamatanya. Tiba-tiba sebuah mobil BMW hitam berhenti di depan Linda. Gerung mesinnya berkata, “Milyarraann.” Aneh, mobil semewah itu berhenti di sini. Ini bukan sekolah anak-anak tajir. Ini SMAN 696. Satu kaca jendela pecah saja sebulan baru ganti. Kaca jendela mobil itu perlahan turun. Di dalamnya tampak om-om gemuk berjas coklat, kemeja putih dan kancingnya terbuka hingga sedada. Usianya sekitar kepala empat. Ia meneguk sekaleng bir dan "Ahhh…" Om-om itu mengangkat kacamata hitamnya. Bola matanya menelanjangi Linda dari atas hingga bawah. Ia mengangguk ke atas dan bertanya “Berapa neng sejam?” Deg! Li
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

BAB 4: Hape Ghostbuster

Rumah kontrakan satu lantai dengan lahan taman kecil di sekelilingnya. Di sisi kiri rumah terdapat garasi satu mobil yang beralih fungsi menjadi bengkel. Penuh peralatan dan barang, namun tertata. Tidak ada yang aneh di bengkel yang gelap itu. Kecuali, sebuah bangku terbalik di tengah ruangan dan tepat di atasnya berayun tubuh seorang wanita. Kriet…kriet… suara tali mencekik lehernya. Usia wanita tersebut sekitar 40 tahunan. Ia mengenakan kaos putih berlapis celana panjang kodok denim. Tak jauh, cahaya mentari menembus kaca jendela, menyinari sebuah bingkai foto handmade dari besi, berornamen susunan gir. Frame itu bersandar di meja, membingkai momen indah wanita itu memeluk Linda remaja yang jutek. Ya, wanita itu tak lain dan tak bukan adalah…. Ceklek! Linda membuka pintu garasi. “Mama?!” pekiknya syok. Ia segera menyalakan lampu dan melempar tasnya. Linda berlari mendekat. Alisnya mengernyit. Ia perhatikan kondisi mamanya d
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

BAB 5: Millia

Tujuh tahun yang lalu. Di sebuah rumah sakit. Satu keluarga. Suami, istri, dan dua anak mereka terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Tubuh mereka terbalut perban di sana sini. Alat bantu nafas, sensor detak jantung, infus dan instrumen lainnya terpasang di sekujur badan mereka. Mereka tak dapat bergerak banyak karena parahnya luka-luka yang diderita. Gegar otak, patah tulang, memar, luka potong, dan sebagainya. Tiga hari yang lalu, sang ayah, tipe laki-laki yang sayang keluarga, mengangkat pemukul baseball dan hendak meremukkan kepala istri dan anak-anaknya. Seperti mimpi buruk yang orang tak bisa terbangun darinya. Semua berawal dari putri mereka bermain jelangkung. Dan yang datang dan tak mau pulang adalah satu makhluk astral yang memiliki kesenangan mempengaruhi sesama anggota keluarga untuk saling membunuh. Kini pandangan mereka tertuju pada malaikat penolong mereka yang berdiri di dekat pintu. Seorang wanita paruh baya berkulit sawo ma
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

BAB 6: Selingkuh Maut

Pangkaslah batang dan daun tanaman sampai habis, selama akarnya masih hidup, berilah air, maka tunas-tunas baru akan tumbuh lagi.Siska, tetangga Millia berkencan dengan mantannya, Soni di kafe jalan Amboa. Cinta lama itu bersemi kembali. Sebuah cinta yang terlarang, karena sebuah cincin telah melingkar di jari manisnya. Perjumpaan keduanya di mal empat bulan yang lalu, mengawali perselingkuhan mereka.Perpisahan Siska dan Soni bukan karena saling benci, melainkan karena tidak mendapat restu dari kedua orang tuanya. Bagi ayah dan ibu Siska, Soni bukanlah tipe laki-laki yang bertanggungjawab. Terlalu liar dan masih ingin berenang-senang, kata mereka.  Namun bagi Siska, Soni adalah pria yang telah mengambil mahkota keperawanannya. Ia adalah pemilik hatinya.Orang tua Siska memperkenalkan Hans kepada Siska, seorang pria yang konservatif, kaku, mementingkan keamanan dan kepastian. Ciri-ciri laki-laki yang setia dan lebih menjamin di mata kedua orang tua Siska.
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

BAB 7: Cinta dan Pertemanan is a Bullshit!

Kembali ke masa sekarang. Waktu menujukkan jam sembilan malam. Suasana sudah gelap, dan terdengar suara jangkrik mengirik.Kamar tidur Linda, dua kamar kecil yang bergabung jadi satu. Kamar yang satunya berasal dari hibah mamanya, karena tidak terpakai. Jeni lebih memilih tidur di dalam lemari ala Doraemon.Kamar anak perempuan remaja biasanya terpajang pernak-pernik yang manis dan lucu, foto-foto berisi momen-momen bahagia bersama keluarga atau teman di dinding, mungkin juga beberapa poster artis KPOP, dan di rak bukunya berbaris novel-novel romantis, atau chicklit. Akan tetapi Linda berbeda. Ia menggantung samsak 25 kg pada bracket besi yang terpasang di dinding kamarnya. Di tempat tidurnya tergeletak buku non fiksi “Portal Dunia Gaib.” Dan satu-satu foto yang ada di kamarnya adalah foto saat dia masih kecil bersama Jeni dan Millia, terbingkai dalam frame putih polos di meja.  Kamar Linda nampak remang-remang. Hanya mengandalkan caha
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

BAB 8: Hampir Mati

Di halaman rumah Linda nampak sebuah gada besi kuning bergerak menyeret perlahan. Seolah ada yang menariknya, tapi tak terlihat siapa pun. Benda itu seperti pemukul baseball, tapi panjangnya setinggi bahu orang dewasa dan ujungnya menggelembung bulat sebesar dua kali tabung gas melon.“Seeeeekkkkkk,” suara ujung gada bergesekan dengan rerumputan tanpa jeda. Jejak garis tanah yang melesak dan rumput yang rata tergilas, menunjukkan berat benda itu.Gada itu berhenti pelan tepat di depan Jendela.“Kak Linda….” terdengar suara memanggil, menggema di kepala Linda. Linda bisa merasakan suara itu berbicara langsung ke dalam otaknya. Telepati. Entah kenapa suara itu membuat bulu kuduknya berdiri. Merinding seperti meriang.Linda sudah beberapa kali mengalami gangguan supranatural. Semuanya selalu memberikan pengalaman yang traumatik. Masalahnya juga dia tidak berdaya menghadapi hal-hal yang tak kasat mata. Hingga saat ini i
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status