“Ver! Kue cucur meja enam, botok dua, nasi putih 3 porsi, satu porsinya kecil. Tambahkan jeroan ayam dua porsi. Desert nya dia minta jenang mutiara komplit pakai parutan kelapa, sama juga dua porsi. Jangan lupa es jeruk dua tambah teh hangat porsi kecil satu,” ucap Angga dengan cepat. Buru-buru sambil meletakkan nampan di dekat Vero. “Hei, kau ingat semua kan?” tanya laki-laki itu lagi. Menyorot mata Vero. Sementara laki-laki yang disorot sedang sibuk dengan kedua tangannya. Mengaduk, mencampur, mengisi, membubuhkan berbagai macam bahan ke dalam wajan. Vero mengangguk mantap. “Botok dua, nasi putih tiga porsi, dua besar satu kecil. Jenang mutiara komplit dua porsi, tambah jeroan ayam dua porsi. Es jeruk dewasa dua, dan teh hangat porsi anak-anak satu. Tambah kue cucur. Semua meja enam,” ucapnya mengulang kalimat Angga. “Ada yang terlewat?” sorot Vero balik. Sambil seketika
Baca selengkapnya