“Mas, ini aku Anti. Jemputlah Nadia untuk pulang ke rumah kamu beberapa hari. Tolong bagaimanapu caranya, kamu buat agar Ibu kamu tidak marah-marah lagi sama dia. Kasihan. Dan satu lagi, berhentilah memberikan tekanan batin dengan doktrinan kotor. Aku ikhlas menerima, tapi sepertinya Nadia terganggu akan hal itu. Perkembangan mentalnya belum cukup siap untuk mendapatkan hal semacam itu,” ucap Anti setelah mendengar Tohir mengucapkan salam.“Baik, aku minta maaf atas nama Ibu, ya?”“Tidak perlu, Mas. Aku sudah terbiasa. Dan satu lagi, ijinkan Nadia bila ingin menginap di sini. Buatlah kebebasan pada dia untuk memilih dengan siapa dia akan tinggal,” ujara Anti lalu berpamitan untuk menutup telepon.Selepas Maghrib, Tohir benar-benar datang menjemput anaknya. Saat itu, Nadia sedang diajak bapak Anti membeli martabak kesukaannya di perempatan jalan depan. Sehingga, membuat kedua insan yang pernah tinggal bersama itu melewati waktu
Last Updated : 2022-04-01 Read more