Share

Part 44

Hari Minggu, seperti biasa, Agung sudah bersiap untuk mengikuti kajian. Dengan memakai sarung dan baju koko berwarna putih serta peci hitam, lelaki itu sudah berdiri di pinggir jalan saat sebuah sepeda motor yang ia kenal berhenti tepat di depannya.

"Mas," sapa Sesil yang kelihatan pucat wajahnya. "Mau kemana? Kenapa pakai baju seperti itu?" tanyanya lagi.

"Aku mau--" Ucapan Agung menggantung.

"Apa ini sebabnya kamu menjauh dari aku?" tanya Sesil lagi. Agung hanya menunduk.

"Mas aku mau bilang kalau ...." Sesil berhenti berbicara.

"Aku permisi, sudah terlambat." Agung yang sudah membelokkan motor, menarik tuas gas dengan kencang. Meninggalkan Sesil seorang diri yang menangis sesenggukan.

Selesai kajian, Agung tidak sengaja berpapasan dengan Anti di halaman masjid ketika sudah sepi. Ini adalah kali pertama mereka berjumpa setelah pria itu mantap berhijrah.

Ada raut kaget yang terpancar dari wajah Anti. Melihat sosok di hadapannya telah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Wagirin
Mmg kita hrs jauhi prasangka.. kita selalu berprasangka kod siapapun..padahal kenyataan nya salah.
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
lanjuuuuuuuttttt.....
goodnovel comment avatar
Deewie Zul
uda terlanjur beli koin, update nya cm segitu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status