Pagi buta, Anti terkejut dengan kedatangan Erina. Bila boleh jujur, rasanya sudah tidak ingin berhubungan dengan keluarga Tohir lagi. Namun, hendak mengusir tentu bukan hal yang etis dilakukan."Ada apa lagi, Rin?" tanya Anti terdengar lelah. Mereka berdua tengah duduk di ruang tamu."Mbak, maaf kalau Mbak Anti terganggu dengan kedatanganku," jawab Erina tidak enak."Kamu tahu alasannya kenapa aku bersikap seperti ini," sahut Anti dingin."Iya, Mbak. Aku paham. Aku ke sini karena disuruh Mas Tohir buat menjemput Mbak Anti. Hari ini, Ibu Saroh pergi ziarah sama jamaah tahlil. Jadi, Mbak Anti bisa menemui Nadia," ujar Erina bersemangat.Miris. Itu yang Anti rasakan. Setelah segala upaya yang ia lakukan untuk anak kandungnya itu, dirinya harus tetap menelan pil pahit. Ingin bertemu dengan anak yang pernah ia besarkan dengan kasih sayang saja harus bersembunyi dari Saroh."Betulkah, Rin?" tanya Anti tidak percaya. Bagaimanapun rasa sakit hati ya
Last Updated : 2022-03-26 Read more