Gadis itu, menghentikan langkah, mendengar gumaman Langit sepertinya. Menoleh dan menajamkan netra ke iris netra Langit. Raut mukanya penuh tanya. Kenapa pula cowok ini?Hanya detik yang membeku, Langit menepuk jidatnya sendiri. Duh, apa-apaan, sih, kenapa mata bulat gadis itu begitu menyita perhatiannya? Hening beberapa saat, sang gadis menghembuskan nafas pelan dan berbalik menuju pintu belakang.“Eh, mau kemana?” tanyanya reflek melihat gadis itu urung pergi. “Balik,” sahutnya menoleh lagi, heran. Langit melongo.“Balik mana?” tanya Langit seperti terkunci mau bilang apa.Gadis itu menunjuk rumah Pakde Tejo yang terlihat dari dapur dengan dagu terangkat sedikit. Langit menggaruk kepala dengan tangan kirinya bingung. Lalu berdiri mendekati gadis itu. Sangat dekat. “Ehm, makanan segini banyak, aku nggak bakalan habis. Temenin aku makan?” En
ปรับปรุงล่าสุด : 2021-06-12 อ่านเพิ่มเติม