“Ga!” desah Bumi, lirih, memundurkan tubuh. Lelaki jangkung di hadapannya itu tersentak, wajah keduanya benar-benar tanpa jeda. Saling menetralisir hati, menghilangkan kecanggungan yang muncul tanpa disadari. “Apa-apaan kau Raga!” Sebuah suara mengagetkan Raga, juga Bumi, mereka menoleh ke asal suara. “Mas!” suara Bumi tertahan. “Langit!” Raga segera melepaskan rangkulannya, demikian juga Bumi. Keduanya terlihat aneh. “Bumi,” suara Langit penuh tekanan, menatap tajam keduanya bergantian. Langkah ditujukan untuk Raga, segera menarik Raga menjauh dari Bumi. Bumi terdiam. “Masih punya nyali ke sini?” tanya Langit ketus, matanya nyalang menatap keseluruhan tubuh lelaki di hadapan sinis. “Nggak ada yang bisa melarangku ke sini!” tuka Raga tak kalah ketus. “Ada, aku!&
Last Updated : 2021-08-16 Read more