“Akhirnya,” kata Farah. Farah mendekat ke arah Micko, ia mencium pip Micko, “Kasih lihat mama aku nanti surat cerainya,” “Pasti, sayang,” Micko membelai Farah. Anneta mendekat ke arah Micko dan Farah, ia membelai putra tersayangnya yang sudah lama tidak ia jumpai. Ia juga melihat Farah, “Siapa wanita cantik ini?” tanyanya. Farah yang mendengarnya tersipu malu, ia tidak percaya bahwa dirinya di puji oleh Anneta, “Ma…maaf, saya Farah,” jawab Farah. “Kau yang bernama Farah? Perutmu?!” Anneta melirik ke arah Micko dan melihat Micko tertunduk. Micko merapatkan bibirnya dalam sejarah hidupnya, baru kali ini dirinya tidak bisa berkutik di depan Ibuny, “Ulahmu?!” “Hmm…I…ibu, bisa aku jelaskan,” katanya gelagapan. Sedangkan Farah berusaha untuk tidak ikut campur antara Ibu dan anak tersebut. Ia memegang perut buncitnya dan menghindar sedangkan Micko beberapa kali kena pukul Anneta. Adelard akhirnya mau tidak mau memisahkan Anneta dengan Micko,
Read more