Home / Romansa / The Playboy / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of The Playboy : Chapter 61 - Chapter 70

84 Chapters

Argumen

“Kamu yang bernama Yohan?” tanya Alice.Yohan menelan salivanya, ia ingin berbicara namun takut bahkan ia tidak berani menatap ke arah Alice, “Kamu siapa?” tanyanya dengan suara tercekat.“Boleh di kata aku adalah Ibu Tiri dari Micko,” jawabnya dengan tegas.“Apa maumu?”Alice tidak akan berdiam diri saja, dia sudah kehilangan suaminya yang sudah dia anggap sebagai boneka dan ia menggunakan Adela yang sebagai boneka juga, “Bagaimana kalau kita rapatkan saja?”Yohan ketakutan ia mau tidak mau harus menyediakan ruang rapat dadakan yang sebenarnya harus melakukan proses beberapa jam, “Bagaimana kalau di ruang kerjaku saja?” tanya Adela. Yohan yang tidak tahu siapa wanita itu mendekat kepada Adela.Adela yang tak suka melihat bosnya mendekat dengan cara seperti itu berusaha mengelaknya, sedangkan Yohan yang memiliki temperamen yang lemah berusaha mencari perlindungan, ia ber
Read more

Berita yang Menggemparkan

Sekali lagi Adela akhirnya menang dalam satu langkah besar. Adela bersiap dengan berita yang akan bawakan. Ia masuk ke dalam ruang penyiaran berharap berita tersebut akan menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia, “Kau sudah siap?” tanya salah satu kawan sekerjanya.“Apapun aku siap untuk membongkarnya,” katanya yang tersenyum. Adela berganti pakaiannya dan sedikit memoles wajah cantiknya, ia tidak percaya bahwa dirinyalah yang akan memenangkan hari bahagia tersebut.Seluruh penyiaran bersiap untuk membuka berita yang tengah terjadi beberapa hari yang lalu. Status ruangan berubah menjadi on air yang berarti sedang mengudara untuk menyampaikan berita. Wajah Adela terlihat begitu senang, “Selamat Malam, permisa sekalian kali ini saya Frisia Adela, akan menyampaikan berita,” sapaan yang hangat terdengar.Selama beberapa menit Adela mengudara, ia menjelaskan bahwa penyerangan yang terjadi di rumah sakit milik Ibu Micko, Annn
Read more

Keluarnya Dua Orang dari Tempat Persembunyian

Adela keluar dari ruangan Yohan bersama dengan Varrel. Varrel melihat ke arah Adela, “Lalu, apa yang harus kita lakukan?” “Setidaknya sekarang kita harus memancing siapa pelaku sebenarnya,” “Setelah itu?” “Mungkin Annete akan keluar dari tempat persembunyiannya,” “Kita berdoa saja,” “Betul hanya Tuhan yang bisa membantu kita,” Mereka akhirnya kembali untuk melakukan pekerjaan mereka, Varrel mencari keberadaan Felicia. Sedangkan berita tersebut semakin menyeruak kemana-mana bahkan terdengar kepada Anneta. Anneta yang merupakan istri sah dari George Alexander Angelo akhirnya mendengar seluruh berita tersebut. Ia masih bersembunyi di Villa miliknya, “Halo,” sapanya kepada seseorang yang sedang ia hubungi. “Ya, ada yang bisa saya bantu?” “Bantu aku untuk meluruskan apa yang sudah terjadi saat ini,” Seseorang yang meneleponnya akhirnya paham, “Kau mendengar berita itu?” “Ya. Itu rumah sakit milikku, a
Read more

Sidang Perceraian ke 2

“Bu Annet!?” Jarvis terkejut melihat sosok majikannya berdiri di depan dirinya. Ia tak percaya bahwa Annet akan menunjukkan dirinya lebih cepat dari yang ia kira selama ini. “Kau terkejut?” tanyanya dengan senyum anggun. “Silakan duduk,” ujar Jarvis. Jarvis menyiapkan teh untuk di minum oleh Annet, mereka berbasa-basi apalagi mereka juga sudah tidak lama bertemu mereka hanya mengobrolkan melalui telepon. Setelah berbasa-basi tak penting, tiba-tiba saja Anneta menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan keluarganya tersebut, “Apakah berita yang aku dengar tersebut berasal dari seorang yang aku kenal?” Jarvis menurunkan cangkir yang ia minum, ia mengusap wajahnya tak percaya. Ia merasakan shock dengan pertanyaan yang di lemparkan oleh Anneta kepada dirinya, “Ada kemungkinan betul,” jawabnya yang tidak mungkin membuat Anneta membuatnya menunggu lama. Anneta berdiam cukup lama, ia menyesap teh buatanan Jarvis, “Kalau begitu mungkin ini saatnya,
Read more

Kumpul Keluarga

“Akhirnya,” kata Farah. Farah mendekat ke arah Micko, ia mencium pip Micko, “Kasih lihat mama aku nanti surat cerainya,” “Pasti, sayang,” Micko membelai Farah. Anneta mendekat ke arah Micko dan Farah, ia membelai putra tersayangnya yang sudah lama tidak ia jumpai. Ia juga melihat Farah, “Siapa wanita cantik ini?” tanyanya. Farah yang mendengarnya tersipu malu, ia tidak percaya bahwa dirinya di puji oleh Anneta, “Ma…maaf, saya Farah,” jawab Farah. “Kau yang bernama Farah? Perutmu?!” Anneta melirik ke arah Micko dan melihat Micko tertunduk. Micko merapatkan bibirnya dalam sejarah hidupnya, baru kali ini dirinya tidak bisa berkutik di depan Ibuny, “Ulahmu?!” “Hmm…I…ibu, bisa aku jelaskan,” katanya gelagapan. Sedangkan Farah berusaha untuk tidak ikut campur antara Ibu dan anak tersebut. Ia memegang perut buncitnya dan menghindar sedangkan Micko beberapa kali kena pukul Anneta. Adelard akhirnya mau tidak mau memisahkan Anneta dengan Micko,
Read more

Kejadian yang Tak Diduga

Micko berusaha untuk mempercayai apa yang baru saja ia dengar dari Adela. Ia menghela nafasnya, “Temui aku,”  sahut Micko. “Kau dimana?” “Temui aku di tempat biasa, aku akan sampai sana lebih cepat dari biasanya,” “Baiklah, aku akan menemui dirimu,” Micko menutup teleponnya, ia pergi menemui Adela tetapi tidak lagi kepada Felicia. Ia ingin mendengar langsung bagaimana mereka bisa menemukannya ayah kandung dari Farah. Mobil Micko menderu di lapangan parkir, ia masuk ke dalam dan memesan pesanan yang sama, “Kau ikut aku,” katanya kepada Siska. “Micko, aku tak ada hubungannya,” “Kau sudah mengetahui apa yang kami cari. Dua orang tersebut sudah tahu siapa ayah kandung Farah,” Siska sama terkejutnya dengan Micko. Pintu cafe tersebut berderit dan tepat saja dua orang tersebut tiba tepat waktu, “Ayo, duduk aku akan ceritakan,” sahut Adela. Adela menceritakan sejelas mungkin bagaimana mereka bisa menemukan ayah kandung Far
Read more

Strategi Menyerang

Setelah kejadian tersebut, Adelard memanggilnya. Micko berusaha tegar feelingnya pun tepat bahwa hal buruk itu akan terjadi dan hari ini mimpi buruknya menjadi kenyataan. Dengan langkah gontai Micko menghampiri ruang kerja Adelard.Pintu terbuka Adelard mendongak melihat keponakannya yang masuk, “Kenapa dia tidak menyadari dari awal?” tanyanya.“Entahlah,” sahutnya.“Tutup pintunya,” katanya yang meminta tolong, “Coba kau katakan, apa yang terjadi sebenarnya?” tanyanya.Micko ingat waktu pertama kali ia akan melakukan gugatan cerai kepada Nafa, ia berusaha untuk tidak menghiraukannya namun entah mengapa malah Nafa baru sadar bahwa ancamannya adalah ancaman yang bisa membuatnya jatuh.Di depan Adelard, Micko terdiam ia sendiri juga bingung dengan kondisinya. Ia juga tidak mungkin membiarkan Farah mengetahui kejadian hari ini, “Apa yang harus aku lakukan? Aku tak mungkin memberitahukan kepada Fara
Read more

Kebenaran yang Terungkap.

Selama berkendara Micko berusaha menenangkan Farah. Ia juga tahu bahwa persiapan ini haruslah matang. Micko juga menghubungi Jarvis, “Kamu nyetir saja biar aku yang hubungin Jarvis,” protesnya.“Makasih, sayang,” ucapnya walaupun matanya hanya bisa tertuju ke arah depan.Farah mengambil handphone Micko, ia juga berusaha menghubungi Jarvis. Hingga akhirnya Jarvis mengangkat teleponnya, “Aduh, ape sih bossss? Eike masih tidur di ganggu ajee,” timbrungnya dengan kesal.“Jarvis, kamu jam segini masih tidur?!” oceh Farah.Jarvis terkejut bahwa yang menghubunginya ternyata seorang perempuan sementara Micko menahan tawanya, “Aa…aduh. Ma…Maaf, Nyonye, bablas,” jawabnya dengan terbata-bata.“Jarvis, dengerin omongan saya yaa, ini kita lagi kalang kabut karena Nafa sudah tahu bahwa ia di ceraikan sah. Ada kemungkinan kita bakalan perang, siap nggak siap mamanya Micko juga harus t
Read more

Kepingan Misteri yang Mulai Terlihat

==Tiga Bulan yang Lalu==Ferry yang kala itu baru saja kembali dari Amerika dengan segera mendatangi rumah lamanya. Di sana ia melihat tumpukan demi tumpukan yang tidak bisa ia hindari lagi, dengan segera ia merapihkan semua barang-barang yang berserakan tersebut.Di saat yang bersamaan ketika ia tengah merapihkan barang-barang setelah sepeninggal Jessica, ia melihat sebuah foto yang jatuh dari laci. Ia ingat bahwa bagaimana dirinya sangat terpuruk setelah kehilangan Jessica.Ferry mulai menyusun rencana untuk mencari tahu siapa ayah kandung Farah, ia memulai semuanya dari nol hingga akhirnya ia sendiri yang akan mengakhiri. Foto tersebut terlihat tiga orang dirinya, Bobby dan Louis.Dengan geram, ia pergi menemui Bobby malam itu juga. Ia mendatangi tempat dimana mereka bertiga sering berkumpul, Labirin. Ferry melihat bahwa pola labirin masihlah sama, ia cukup hapal dengan lokasi tersebut sehingga ia tidak lupa bahkan masih ingat dengan baik di benaknya.
Read more

Pemberontakan

“Pastinya aku akan memberikan yang terbaik.” Suara Annete berubah seketika itu juga, ia akhirnya sadar bahwa selama kurang lebih dua puluh tahun terakhir ia akhirnya bisa keluar dari rumah tersebut. Beberapa menit kemudian, bodyguard yang lain menerjang masuk ke dalam ruang pribadi Annete, “Silakan keluar!” katanya dengan garang. Di belakang mereka di ikuti oleh sekretaris ayahnya sendiri. Annete terkejut bukan main bahwa sekretarisnya juga ikut campur, “Kau!? Jadi, selama ini – ” “Maaf, saya hanya mengikuti perintah,” akunya saat itu juga. “Saya tidak bermaksud, Ibu Annete,” jawabnya. Annete hanya bisa menahan geram marahnya tersebut, “Siapa yang mengatur ini semua?” gejolak amarahnya mulai membuncah ia sendiri juga mulai melakukan pemberontakan yang telah terjadi selama kurang lebih dua puluh tahun belakangan ini. Dengan marah, ia mengambil vas bunga kesayangannya dan memecahkan di hadapan sekretaris ayahnya tersebut, “Katakan!
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status