Share

Argumen

Penulis: Park Jun Hye
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kamu yang bernama Yohan?” tanya Alice.

Yohan menelan salivanya, ia ingin berbicara namun takut bahkan ia tidak berani menatap ke arah Alice, “Kamu siapa?” tanyanya dengan suara tercekat.

“Boleh di kata aku adalah Ibu Tiri dari Micko,” jawabnya dengan tegas.

“Apa maumu?”

Alice tidak akan berdiam diri saja, dia sudah kehilangan suaminya yang sudah dia anggap sebagai boneka dan ia menggunakan Adela yang sebagai boneka juga, “Bagaimana kalau kita rapatkan saja?”

Yohan ketakutan ia mau tidak mau harus menyediakan ruang rapat dadakan yang sebenarnya harus melakukan proses beberapa jam, “Bagaimana kalau di ruang kerjaku saja?” tanya Adela. Yohan yang tidak tahu siapa wanita itu mendekat kepada Adela.

Adela yang tak suka melihat bosnya mendekat dengan cara seperti itu berusaha mengelaknya, sedangkan Yohan yang memiliki temperamen yang lemah berusaha mencari perlindungan, ia ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Playboy    Berita yang Menggemparkan

    Sekali lagi Adela akhirnya menang dalam satu langkah besar. Adela bersiap dengan berita yang akan bawakan. Ia masuk ke dalam ruang penyiaran berharap berita tersebut akan menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia, “Kau sudah siap?” tanya salah satu kawan sekerjanya.“Apapun aku siap untuk membongkarnya,” katanya yang tersenyum. Adela berganti pakaiannya dan sedikit memoles wajah cantiknya, ia tidak percaya bahwa dirinyalah yang akan memenangkan hari bahagia tersebut.Seluruh penyiaran bersiap untuk membuka berita yang tengah terjadi beberapa hari yang lalu. Status ruangan berubah menjadi on air yang berarti sedang mengudara untuk menyampaikan berita. Wajah Adela terlihat begitu senang, “Selamat Malam, permisa sekalian kali ini saya Frisia Adela, akan menyampaikan berita,” sapaan yang hangat terdengar.Selama beberapa menit Adela mengudara, ia menjelaskan bahwa penyerangan yang terjadi di rumah sakit milik Ibu Micko, Annn

  • The Playboy    Keluarnya Dua Orang dari Tempat Persembunyian

    Adela keluar dari ruangan Yohan bersama dengan Varrel. Varrel melihat ke arah Adela, “Lalu, apa yang harus kita lakukan?” “Setidaknya sekarang kita harus memancing siapa pelaku sebenarnya,” “Setelah itu?” “Mungkin Annete akan keluar dari tempat persembunyiannya,” “Kita berdoa saja,” “Betul hanya Tuhan yang bisa membantu kita,” Mereka akhirnya kembali untuk melakukan pekerjaan mereka, Varrel mencari keberadaan Felicia. Sedangkan berita tersebut semakin menyeruak kemana-mana bahkan terdengar kepada Anneta. Anneta yang merupakan istri sah dari George Alexander Angelo akhirnya mendengar seluruh berita tersebut. Ia masih bersembunyi di Villa miliknya, “Halo,” sapanya kepada seseorang yang sedang ia hubungi. “Ya, ada yang bisa saya bantu?” “Bantu aku untuk meluruskan apa yang sudah terjadi saat ini,” Seseorang yang meneleponnya akhirnya paham, “Kau mendengar berita itu?” “Ya. Itu rumah sakit milikku, a

  • The Playboy    Sidang Perceraian ke 2

    “Bu Annet!?” Jarvis terkejut melihat sosok majikannya berdiri di depan dirinya. Ia tak percaya bahwa Annet akan menunjukkan dirinya lebih cepat dari yang ia kira selama ini. “Kau terkejut?” tanyanya dengan senyum anggun. “Silakan duduk,” ujar Jarvis. Jarvis menyiapkan teh untuk di minum oleh Annet, mereka berbasa-basi apalagi mereka juga sudah tidak lama bertemu mereka hanya mengobrolkan melalui telepon. Setelah berbasa-basi tak penting, tiba-tiba saja Anneta menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan keluarganya tersebut, “Apakah berita yang aku dengar tersebut berasal dari seorang yang aku kenal?” Jarvis menurunkan cangkir yang ia minum, ia mengusap wajahnya tak percaya. Ia merasakan shock dengan pertanyaan yang di lemparkan oleh Anneta kepada dirinya, “Ada kemungkinan betul,” jawabnya yang tidak mungkin membuat Anneta membuatnya menunggu lama. Anneta berdiam cukup lama, ia menyesap teh buatanan Jarvis, “Kalau begitu mungkin ini saatnya,

  • The Playboy     Kumpul Keluarga

    “Akhirnya,” kata Farah. Farah mendekat ke arah Micko, ia mencium pip Micko, “Kasih lihat mama aku nanti surat cerainya,” “Pasti, sayang,” Micko membelai Farah. Anneta mendekat ke arah Micko dan Farah, ia membelai putra tersayangnya yang sudah lama tidak ia jumpai. Ia juga melihat Farah, “Siapa wanita cantik ini?” tanyanya. Farah yang mendengarnya tersipu malu, ia tidak percaya bahwa dirinya di puji oleh Anneta, “Ma…maaf, saya Farah,” jawab Farah. “Kau yang bernama Farah? Perutmu?!” Anneta melirik ke arah Micko dan melihat Micko tertunduk. Micko merapatkan bibirnya dalam sejarah hidupnya, baru kali ini dirinya tidak bisa berkutik di depan Ibuny, “Ulahmu?!” “Hmm…I…ibu, bisa aku jelaskan,” katanya gelagapan. Sedangkan Farah berusaha untuk tidak ikut campur antara Ibu dan anak tersebut. Ia memegang perut buncitnya dan menghindar sedangkan Micko beberapa kali kena pukul Anneta. Adelard akhirnya mau tidak mau memisahkan Anneta dengan Micko,

  • The Playboy    Kejadian yang Tak Diduga

    Micko berusaha untuk mempercayai apa yang baru saja ia dengar dari Adela. Ia menghela nafasnya, “Temui aku,” sahut Micko. “Kau dimana?” “Temui aku di tempat biasa, aku akan sampai sana lebih cepat dari biasanya,” “Baiklah, aku akan menemui dirimu,” Micko menutup teleponnya, ia pergi menemui Adela tetapi tidak lagi kepada Felicia. Ia ingin mendengar langsung bagaimana mereka bisa menemukannya ayah kandung dari Farah. Mobil Micko menderu di lapangan parkir, ia masuk ke dalam dan memesan pesanan yang sama, “Kau ikut aku,” katanya kepada Siska. “Micko, aku tak ada hubungannya,” “Kau sudah mengetahui apa yang kami cari. Dua orang tersebut sudah tahu siapa ayah kandung Farah,” Siska sama terkejutnya dengan Micko. Pintu cafe tersebut berderit dan tepat saja dua orang tersebut tiba tepat waktu, “Ayo, duduk aku akan ceritakan,” sahut Adela. Adela menceritakan sejelas mungkin bagaimana mereka bisa menemukan ayah kandung Far

  • The Playboy    Strategi Menyerang

    Setelah kejadian tersebut, Adelard memanggilnya. Micko berusaha tegar feelingnya pun tepat bahwa hal buruk itu akan terjadi dan hari ini mimpi buruknya menjadi kenyataan. Dengan langkah gontai Micko menghampiri ruang kerja Adelard.Pintu terbuka Adelard mendongak melihat keponakannya yang masuk, “Kenapa dia tidak menyadari dari awal?” tanyanya.“Entahlah,” sahutnya.“Tutup pintunya,” katanya yang meminta tolong, “Coba kau katakan, apa yang terjadi sebenarnya?” tanyanya.Micko ingat waktu pertama kali ia akan melakukan gugatan cerai kepada Nafa, ia berusaha untuk tidak menghiraukannya namun entah mengapa malah Nafa baru sadar bahwa ancamannya adalah ancaman yang bisa membuatnya jatuh.Di depan Adelard, Micko terdiam ia sendiri juga bingung dengan kondisinya. Ia juga tidak mungkin membiarkan Farah mengetahui kejadian hari ini, “Apa yang harus aku lakukan? Aku tak mungkin memberitahukan kepada Fara

  • The Playboy     Kebenaran yang Terungkap.

    Selama berkendara Micko berusaha menenangkan Farah. Ia juga tahu bahwa persiapan ini haruslah matang. Micko juga menghubungi Jarvis, “Kamu nyetir saja biar aku yang hubungin Jarvis,” protesnya.“Makasih, sayang,” ucapnya walaupun matanya hanya bisa tertuju ke arah depan.Farah mengambil handphone Micko, ia juga berusaha menghubungi Jarvis. Hingga akhirnya Jarvis mengangkat teleponnya, “Aduh, ape sih bossss? Eike masih tidur di ganggu ajee,” timbrungnya dengan kesal.“Jarvis, kamu jam segini masih tidur?!” oceh Farah.Jarvis terkejut bahwa yang menghubunginya ternyata seorang perempuan sementara Micko menahan tawanya, “Aa…aduh. Ma…Maaf, Nyonye, bablas,” jawabnya dengan terbata-bata.“Jarvis, dengerin omongan saya yaa, ini kita lagi kalang kabut karena Nafa sudah tahu bahwa ia di ceraikan sah. Ada kemungkinan kita bakalan perang, siap nggak siap mamanya Micko juga harus t

  • The Playboy    Kepingan Misteri yang Mulai Terlihat

    ==Tiga Bulan yang Lalu==Ferry yang kala itu baru saja kembali dari Amerika dengan segera mendatangi rumah lamanya. Di sana ia melihat tumpukan demi tumpukan yang tidak bisa ia hindari lagi, dengan segera ia merapihkan semua barang-barang yang berserakan tersebut.Di saat yang bersamaan ketika ia tengah merapihkan barang-barang setelah sepeninggal Jessica, ia melihat sebuah foto yang jatuh dari laci. Ia ingat bahwa bagaimana dirinya sangat terpuruk setelah kehilangan Jessica.Ferry mulai menyusun rencana untuk mencari tahu siapa ayah kandung Farah, ia memulai semuanya dari nol hingga akhirnya ia sendiri yang akan mengakhiri. Foto tersebut terlihat tiga orang dirinya, Bobby dan Louis.Dengan geram, ia pergi menemui Bobby malam itu juga. Ia mendatangi tempat dimana mereka bertiga sering berkumpul, Labirin. Ferry melihat bahwa pola labirin masihlah sama, ia cukup hapal dengan lokasi tersebut sehingga ia tidak lupa bahkan masih ingat dengan baik di benaknya.

Bab terbaru

  • The Playboy    Pemungutan Suara

    “Kau bisa bertindak gila juga,” ledek Anneta yang berjalan beriringan dengan Louis.“Terkadang orang-orang yang seperti itu harus kita gertak. Aah, karena aku lupaan tolong beritahu aku untuk mengingatkan pemungutan suara. Aku sudah meyakinkan beberapa pihak luar untuk tetap memilih Vicka,” kata Louis yang memberitahu Anneta akan rencananya.Mendengar pengakuan Lousi wajah Anneta seakan penuh kemenangan. “Kau tak bisa di tebak,” aku Anneta terhadap Louis.“Kau baru melihat pertama kalinya, namun aku pastikan kalian akan menang. Kau tidak tahu bagaimana aku bekerja, tapi di luar sana orang-orang mengatai aku si ‘raja negosiator’,” akunya kepada Anneta.Anneta tertawa mendengar banyolan Louis. “Pantas saja, dia langsung bertekuk lutut,” kekeh Anneta.“Setidaknya untuk sementara kita lakukan hal itu,” timpal Louis.“Apa mereka bisa melakukan tindakan yang aneh lagi?” tanya Anneta yang sembari berjalan.“Seharusnya tidak. Biasanya jika di luar mereka yang aku ancam akan terus mengingatnya

  • The Playboy    Adu Pendapatan

    Kedua mata Micko dan Farah saling mengerjap sama-sama terkejut bukan main bahwa Louis kembali untuk membayar kesalahannya di masa lalu. “Ha…hawai?” Micko terkejut mengetahui bahwa Louis memberikan dua ticket secara cuman-cuma kepada mereka berdua.“Sepertinya dia yakin akan menebusnya,” celoteh Farah. Farah sedikit tersenyum melihat punggung ayahnya sendiri yang sudah menjauh.“Sepertinya,” balas Micko. Micko memasukkan dua ticket tersebut ke dalam sarung jaketnya dan melenggang bersama Farah masuk ke dalam ruang kamar make-up.Anneta melihat kedatangan pasangan baru tersebut. “Bagaimana? Apakah dia menerimanya? Lalu, apa yang kalian lakukan?” berondong Anneta dengan banyak pertanyaan kepada kedua pasangan yang belum lama mengikat janji.“Semua berjalan dengan lancar, bahkan di luar dugaan kami.” Micko mengeluarkan dua buah ticket dari sakunya, “Dia memberikan kami ini, supaya kami bisa berbulan madu,” imbuh Micko.Anneta memegang kedua ticket tersebut, wajahnya juga ikut terperanjat

  • The Playboy    Kesempatan Kedua

    Beberapa pengunjung mulai merasa rishi dengan keributan yang hampir terjadi. Farah duduk untuk tidak memancing orang-orang mendekat ke lokasi mereka. “Tolong, jelaskan kepada kami!” sindir Farah. Micko juga akhirnya ikut duduk untuk mendengar penjelasan yang akan dikatakan Louis.“Maaf, jika sudah terlalu lama, aku juga awalnya tidak ingin ini terjadi namun mungkin kau sudah tahu banyak tentang kejadian yang menimpa hubungan antara Ibumu. Memang benar akulah pelakunya,” aku Louis pada akhirnya. Farah menutup matanya, ia sudah tahu bahwa Louis akan mengatakan hal tersebut. “Kenapa kau melakukan hal itu?” celetuk Farah dengan kesal.“Aku sangat menyukai Ibumu, hingga akhirnya malam itu aku hilang akal. Aku meminta Bobby untuk berpura-pura menggantikan aku sementara aku menjalani pengobatan.”Mendengar hal tersebut wajah Farah dan Micko yang sedari tadi sudah kesal melemaskan pundak mereka, seakan mereka harus mendengar penjelasan mengapa ia harus menghilang setelah sekian lama.Louis

  • The Playboy    Penghinaan

    Setelah pernikahan mereka berjalan dengan lancar, Anneta kembali bersama dengan Farah. Anneta membantunya melepas gaun pengantin yang dikenakan oleh Farah sementara Vicka sedang berdiskusi dengan para pegawai yang berada di tempat tersebut.Suasana hati Anneta sangat senang, ia bisa melihat Micko untuk menikah dengan wanita yang tepat apalagi setelah melihat bahwa ayah kandung Farah merupakan orang yang terpandang juga. “Sepertinya rencana kita berjalan dengan lancar,” ungkap Anneta senang.Farah yang mendengarnya menghembuskan nafasnya dengan berat. “Tapi, ada yang tak senang, seseorang yang mengatakan aku ‘pelakor’,” komen Farah.“Kata siapa kau seorang pelakor?” sebut Anneta.“Alice Dianora dan Nafa,” sebut Farah dengan nada sinis. “Mereka benar-benar merendahkan diri ‘ku, seakan mereka tidak puas dengan perbuatan yang sudah mereka lakukan,” sentak Farah yang masih ingat bagaimana diam-diam Nafa memanggilnya.“Yang mana? Alice atau Nafa?” tanya Anneta penasaran.“Nafa.” Suara Farah

  • The Playboy    Pernikahan

    Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang, mereka semua sudah mulai sibuk dengan pernikahan yang mereka gadang-gadangkan sebagai sebuah strategi termuktahir dari segalanya. Rencana Anneta dan Vicka berhasil, beberapa tamu sudah mulai hadir terutama dari kalangan atas.Terutama para petinggi di tempat Vicka bekerja juga ikut datang. Adelard yang di tunjuk oleh Anneta untuk yang meneguhkan acara pernikahan tersebut juga sudah datang, ia mengenakan jas abu-abu dengan dalaman kemeja putih terlihat membuat dirinya lebih wibawa.Di samping Adelard berdiri istrinya, Rachel. “Sepertinya aku kenal dengan wanita itu,” batin Vicka.Vicka melenggang menghampiri Rachel namun hal itu di hadang oleh Anneta. “Mau kemana?” tanya Anneta.“Aku kenal dengan wanita itu,” gumamnya sementara jari telunjuknya menunjuk pada Rachel kakak iparnya.Mata Anneta melotot lebar. “Bagaimana kau bisa mengenal kakak iparku?” tanyanya yang terkejut.“Ka..kakak iparmu!” seru Vicka.“Kita memang berjodoh,” seloroh Anneta

  • The Playboy    Sudah Jatuh Ke Timpa Tangga Pula

    Anneta dan Micko keluar dari took tersebut, kaki mereka melangkah menuju restaurant cepat saji. Anneta ingat bahwa terakhir kalinya ia keluar membeli makanan beberapa tahun yang lalu. Dia juga masih ingat restaurant yang sama pula dengan yang pernah ia mampir.Anneta memesankan makanan yang akan di makan di tempat, ia juga memesankan beberapa makanan yang hendak di bawa pulang oleh Micko. “Bu, tambahkan McFlurry untuk Villa,” celetuknya.“Ibu, kangen Villa,” imbuhnya yang teringat akan Villa. “Tolong pesankan satu McFlurry Oreo,” sambungnya.“Baik,” jawab petugas itu. Petugas itu memesankan pesanan tersebut untuk di bawa pulang. Mereka menunggu pesanan yang di peruntukkan untuk Villa sementara mereka menunggu pesanan tersebut Anneta melihat kepada anaknya tersebut.Micko canggung akan perasaannya itu tiba-tiba saja, ia menerima telepon dari Farah. “Kamu dimana?” gerung Farah yang menahan kesakita

  • The Playboy    Undangan Pernikahan

    Kaki Anneta melangkah keluar dari kantor Vicka, ia dengan Micko menuju tempat pernikahan. Anneta yang sudah membuat janji harus menepatinya, ia bukan orang yang tidak menepati janjinya.“Kita mau kemana, bu?” tanya Micko.“Mengatur pernikahanmu,” jawabnya sembari tersenyum.Micko memberitahu Ibunya bahwa ia sudah melakukan pembyaran untuk di awal-awal, ia juga sedikit menyinggung akan melakukan pernikahan di sekitar indoor. “Kau booking dimana?” tanya Anneta.“Kenapa, bu?” tanya Micko.“Ibu, akan mengaturnya menjadi outdoor,” imbuhnya, “Dengan cara itu kita bisa mengetahui seberapa banyak orang yang akan melihat pernikahan dirimu. Beberapa orang adalah para pemegang saham dari orang Vicka,” sambungnya.Micko tercengang mendengarnya. “Wah, Ibu, memang yang terbaik,” jawabnya sembari mengacungkan jempolnya kepada Ibunya sendiri.“Jadi, sisanya Ibu

  • The Playboy    Perjanjian Dua Belah Pihak

    Mobil yang di bawa kabur oleh Alice berhenti tiba-tiba, ia hampir saja menabrak seseorang yang tepat berada di depannya. “Apa aku tak salah dengar?” tanya Alice kepada dirinya sendiri.Saking senangnya, ia tidak menyadari bahwa James tepat berada di belakang mobilnya. Dengan segera ia membayar taksi tersebut dan naik ke dalam mobilnya, ia memaksa Alice untuk membukanya. “Kau gila atau apa!” pekiknya marah.James masuk ke dalam mobilnya, ia meninggalkan Alice di tepi jalan. Namun, saking senangnya Alice dia tertawa sendiri saking mengetahui bahwa Vicka Sudelard telah menyerahkan kekuasaannya.Taksi yang di tumpangi oleh James sendiri juga belum pergi, ia berniat untuk kembali ke kantor Vicka. Hatinya yang senang itu tidak melihat ke depan bahwa seseorang tengah terburu-buru. Pengemudi itu berteriak kea rah Alice. “Kau mau mati!”Alice terkejut mendengarnya. “Siapa juga yang mau mati!” makinya balik kepada pen

  • The Playboy    Vicka Mengundurkan Diri

    Wanita itu tersenyum kepadanya kehadirannya membuat Micko juga merasa tidak nyaman. “Untuk apa kau ke rumah?” serang Micko.Nafa tersenyum melihat Micko yang berbicara, Micko berdiri di hadapan Farah untuk tidak membiarkannya menyentuh Nafa sekecil apapun itu ia juga tidak akan segan-segan meminta petugas keamanan untuk mengusir dari rumah Farah.“Kenapa kita tidak bicara di dalam?” ajaknya. Nafa sudah menebak bahwa mungkin saja mereka menolak ajakan dirinya yang sudah datang ke rumah Farah. “Biarkan aku masuk,” pintanya.Micko melangkah satu langkah ke depan menahan Nafa yang hendak masuk ke dalam rumah Farah. “Bicara di luar!” teriaknya kasar.Nafa menghela nafasnya berat, ia tahu hal itu akan terjadi cepat atau pun lambat. “Aku sudah mendengarnya bahwa kalian akan menikah,” terkanya.“Lalu, maumu apa? Toh aku juga tidak akan memberikan dirimu undangan,” sindir Micko.

DMCA.com Protection Status