Home / Romansa / The Playboy / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of The Playboy : Chapter 1 - Chapter 10

84 Chapters

Ego

“Sekarang kau lihat ‘kan apa jadinya jika kau tidak tidak berfikir dua kali. Tidur serampangan dengan laki-laki, begini jadinya.”kata seorang Ibu yang memarahi anaknya.Sang anak hanya bisa menunduk lemas dan tak bisa berkata-kata. Gadis itu hanya bisa diam seribu bahasa hanya hujaman kata-kata makian dan cacian keluar dari mulut sang Ibu tercinta, “Kenapa kau hanya diam? Sekarang aku Tanya berapa bulan usia kandungan mu?.”Sang gadis tetap saja diam tak bisa berkata apa-apa, dari ujung matanya terlihat sebuah air mata tergenang di pelupuk matanya. Seakan tak memungkin bahwa ia harus menjawabnya, “Jawab pertanyaanku. Berapa bulan kandunganmu? Sudah berapa lama kau melakukannya.”kata sang Ibu marah.Dengan suara tercekat, sang Gadis pun menjawabnya, “Dua Bulan.”            “Dua Bulan! Berapa kali kau berhubungan dengan pria itu? Siapa ayahnya
Read more

Debat

Vicka pun mulai menerima keadaan anaknya yang sudah terlanjur hamil terlebih dahulu, namun ia juga harus mencari tahu siapa yang bersalah sehingga tidak terjadi antara tuduh menuduh karena menurut Vicka tak baik untuk Farah maupun si jabang bayi bahkan tak baik pula kepada Micko. Sehingga Vicka mengambil jalan tengah dengan berbicara dari hati ke hati mengenai apa yang terjadi dengan dengan anaknya.Farah yang masih tak tahu apa yang sudah terjadi dengan dirinya tetap tak mau mengakhiri hubungannya dengan Micko. Mereka masih saja tetap ingin berhubungan walau nomor Farah sendiri sudah di blockir oleh Micko.            “Micko, kemana kamu? Dasar brengsek.”katanya yang selalu meratapi hasil hubungannya dengan Micko.Tak berapa lama handphone Farah berbunyi dan ternyata yang menelepon bukanlah Micko melainkan teman dekatnya, Siska. Siska tahu apa yang baru saja di alami oleh Farah, tak mudah Farah
Read more

Selisih Paham

==Lima Bulan Lalu==Micko yang masih menjalankan tugas ke luar kota tiba-tiba datang ke apartemen Farah. Farah yang mendengar suara bel, membuka pintunya. Ia kaget bahwa yang datang adalah Micko,“Micko!.”kata Farah dengan memamerkan senyumnya.Micko pun mengecup pipi Farah, “Hai, sayang. Aku datang.”“Aku pikir kamu nggak bakalan datang ke sini.”katanya yang langsung cemberut.“Aku bakalan datang ‘kok, apalagi buat lihat kamu.”gombal Micko.Micko pun langsung menyosor bibir Farah yang merah merona. Farah membalas ciuman Micko yang penuh dengan nafsu. Tangan Micko dengan cepat membuka baju Farah, hingga Farah benar-benar polos tanpa sehelai busana begitu pun dengan Micko yang sudah setengah telanjang. Farah pun berusaha mencoba menghentikan aksi Micko, “Kamu mau nginep?.”tanya Farah di sela-sela aksi mereka.“Kalau boleh. Aku sudah lama sekali nggak seperti ini sama kamu.
Read more

Hitam di Atas Putih

Mereka berdua pun tanpa sengaja salin bertukar pandang seakan tak percaya.“Wah, seperti di dalam sinetron.”sinis Vicka.“Ah, iya, tante.”sahut Danita.“Lebih aku pulang saja.”kata Filemon.“Siapa yang suruh kau pulang?.”tanya Siska.Filemon tahu apa yang akan terjadi jika ia pulang terlebih dahulu dan membiarkan mereka masih ada di dalam polemik tersebut. Dokumen Hitam di atas Putih tersebut merupakan sebuah tragedi yang tak akan pernah di lupakan oleh Micko seumur hidupnya.Sebuah konsekuensi yang akan ia hadapi jika membocorkan apa yang terjadi masa lalunya seperti apa dan bagaimana konsekuensi tersebut sehingga ia menjadi seorang pria yang di pertanyakan akan sebuah tanggung jawab di dalam keluarganya sendiri. Bahkan Micko sendiri pun sudah di anggap meninggal oleh orang tuanya. Kehidupan Micko benar-benar berubah drastis ketika ia mengenal siapa Nafa yang sebenarnya.Kunci kehidupan
Read more

Dunia Malam

“Kemana ia pergi?.”tanya Vicka.“Tante, tak’kan suka mendengarnya.”jelas Siska.“Pastinya ini adalah surat perjanjian antara Micko dan Nafa.”jelas Vicka.“Betul, tante.”“Pertanyaan, tante, kemana si Micko pergi?.”“Dunia Malam.”kata Siska.Mereka semua tercengang mendengarnya, dunia malam. Tak ada yang bisa bicara sepatah kata pun juga tak ada yang keluar dari mulut mereka semua, mereka mematung.“Lebih baik kita pulang. Dan, Siska, kau boleh membuka tokomu kembali.”“Baik, tante.”kata Siska yang bisa bernafas lega sekarang.Mereka semua pun keluar dari Cafe sedangkan Siska dan Filemon membuka kembali Cafe tersebut.Micko yang tiba-tiba pergi entah kemana ternyata mencari sebuah hiburan. Ia pergi menuju klub Favoritenya. Hingar bingar musik dunia malam sudah biasa bagi Micko yang sering kali mencari hiburan di du
Read more

Pertengkaran Hebat

Jam tepat pukul 05:00 Micko baru sampai di rumah. Micko yang baru selesai memarkir’kan mobilnya dan pergi menjauh dari lokasi parkir itu. Masuk ke rumah anaknya yang kecil melihat ayahnya pulang sedangkan Nafa menunggunya di dalam kamarnya. Ia masuk ke dalam kamarnya dan melihat Nafa dengan muka jijik.“Kau baru pulang?.”tanya Nafa.“Bukan urusanmu.”“Hari apa ini?.”“Bukan urusanmu.”“Pergi kerja.”katanya ketus.Micko mengganti pakaiannya dan mendekati Nafa. Nafa tidak tahu Micko habis dari mana ketika Micko mendekat ia tahu bahwa Micko baru pulang minum-minum, “Kau minum-minum lagi?.”katanya dengan nada yang tinggi.“Kenapa? Kenapa? Kenapa kau selalu mengatur’ku seakan aku ini bonekamu?.”katanya sembari memegang leher istrinya itu.“Mi..Mi..Micko lepaskan.”katanya yang menggenggam tangan suaminya itu.“Apa
Read more

Rasa yang Hilang

Micko pergi hari itu juga tanpa memberitahukan kemana ia akan pergi. Nafa yang takut kenapa-kenapa dengan ibunya tak tahu harus berbuat apa, ia berusaha mencari tahu kemana Micko pergi tapi handphone nya juga tidak aktif, ia berkali-kali menghubungi Micko hasilnya tetap nihil. Ia hanya punya satu cara yaitu menghadapi Farah.Ia keluar membawa mobilnya dan ia menuju apartemen Farah. Ia pernah suatu ketika mengikuti Micko dan mengetahui dimana apartemen Farah. Ia sampai di apartemen Farah. Para penghuni yang tahu bahwa Farah sudah kembali ke tempat ibunya merasa bingung dengan wanita tersebut bahkan penjaga keamanan juga tidak mengetahui siapa wanita namun ia tidak paham apa yang sebenarnya terjadi, karena penasaran penjaga keamanan itu mengikuti Nafa bahkan ia sendiri tak tahu siapa Nafa.“Hei, kau mau apa?.”tanya penjaga keamanan itu.“Dimana yang namanya Farah?.”tanyanya balik.“Bu, jika ada orang yang bicara dengan ibu moho
Read more

Ambang Perceraian.

Farah masih memeluk Micko dengan erat bahkan Micko membalas pelukannya. Masih teringat bagaimana ia jatuh cinta dengan Micko, begitu pula sebaliknya ia tak tahan lagi untuk mencium nya namun keadaannya tak memungkin untuk mereka bisa berciuman.“Apa rencana’mu?.”tanya Farah.“Akan lakukan yang terbaik.”“Aku akan terus menunggu’mu.”katanya yang masih berharap untuk bisa berduaan kembali dengan Micko. Micko yang tahu bahwa Farah mengandung anaknya, mengelus perut Farah, “Hai, sayang. Tunggu papa yaa.”katanya yang sembari berbicara kepada anak yang di kandung Farah, sedangkan Farah yang mendengar Micko mengatakan hal itu merasa senang bahwa dirinya masih di perhatikan oleh Micko.“Aku tidak akan pernah menggugurkan kandungan’ku. Karena kamu mau tanggung jawab atas perbuatan kamu.”“Jaga kandungan’mu.”“Sebelum kamu pergi, aku minta aktifin kem
Read more

Kecerobohan

Micko yang sudah pusing dengan urusan rumah tangganya, ia berusaha untuk menenangkan dirinya. Ternyata ia kembali lagi ke dunia malamnya, seperti biasa Felis ada di tempat itu. Ia yang belum leluasa untuk mendapatkan haknya menjadi suami dari Farah hanya bisa mencari kesempatan dalam kesempitan bersama dengan Felicia.Felicia yang melihat bahwa ada Micko, ia berusaha menampilkan yang lebih menarik. Bahkan ia menghampiri Micko. Pikirannya sudah mulai liar, ia membayangkan bagaimana supaya tante Vicka mau memberikan restu kepada dirinya.“Kau ada apa?.”katanya yang sudah ada di samping Micko.“Hai.”katanya yang mengecup bibir manis miliki Felicia“Ada masalah apa lagi? Perlu’kah aku melayani’mu?.”“Aku tak apa-apa.”“Jangan bohong aku tahu dirimu. Ayo.”katanya yang memegang bagian kejantanan Micko. Felicia yang masih menggunakan baju kerjanya keluar dari tempat itu dan men
Read more

Skandal Terbesar

Micko akhirnya mendapatkan kunci kamar itu ia berusaha tenang supaya tak ada yang mengetahui bahwa dirinya menginap di hotel, beberapa kali ia melihat sekelilingnya dan memastikan tidak ada orang yang mengikuti dirinya, ia paham jika ia salah sedikit saja ia akan kena imbasnya.Di satu sisi Farah mencemaskan Micko, di dalam kamarnya ia berusaha menduga apakah Micko sudah sampai di hotel atau belum ia ingin mengetahui kondisi kekasih hatinya itu. Ia hanya bolak balik di kasur tempat tidurnya, ia tidak bisa tidur sama sekali. Beberapa menit kemudian ia di kejutkan dengan bunyi pesan masuk, Micko. Micko memberitahukan kepada Farah bahwa ia sudah sampai di hotel yang akhirnya Farah tertidur ketika Micko sudah memberikan kabar terbarunya.Micko yang berada didalam hotel tidak berusaha sama sekali pun untuk memberitahukan kepada orang lain ia hanya berusaha menghindar dari orang kantor namun ia harus berfikir dengan keras bagaimana caranya ia menceraikan istrinya, Nafa. Ia a
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status