"Grace, tunggu!"Kuhentikan langkah dan segera menoleh pada sumber suara. Lagi-lagi, wanita yang sama."Ada apa?""Bisakah kaupertimbangkan lagi tawaranku tempo hari?" tanyanya yang telah mendekat, sembari mengatur napas.Terang saja, bisa jadi dari ujung jalan ia membuntutiku sambil berlarian kecil."Ah, tidak, Deasy. Tak ada alasan bagiku untuk mempertimbangkannya. Masih banyak, kok, benih model yang lebih mumpuni.""Ayolah, Grace, kaki jenjang dan tulang selangkamu itu pasti akan sangat begitu menggoda."Kulangkahkan kaki hendak menjauhi, tapi tekad kembali membawanya berlarian kecil menyamakan langkah. Tingginya yang hanya sepertiga dari tinggi badanku, membuatku sedikit geli. Apalagi rambutnya yang kribo sering mengenai ujung lengan."Aku tak tertarik menjadi bagian dalam dunia entertain, Deasy.""Kau hanya perlu berpose, Grace, lalu pundi-pundi uang akan mengalir begitu saja mengisi hari-harimu."
Terakhir Diperbarui : 2021-04-03 Baca selengkapnya