Amara keluar ruangan dosen. Dia berjalan menuruni tangga. Pikirannya bercabang, ibu Satria memintanya untuk menghentikan mantan pacarnya tersebut berhenti berdemo. Bagaimana bisa? Dia tahu Satria adalah orang yang keras kepala. Waktu itupun mereka selesai karena berbeda pendapat. Di lain hal dia setuju dengan Ira, jika dibiarkan Satria akan terkena drop out."Hufh!" Amara menghembuskan nafas panjang. "Bagaimana caraku untuk berbicara dengan Satria?""Berbicara denganku tentang apa?" tiba-tiba saja Satria muncul dari belakang Amara. Mahasiswi itu terpekik, bisa-bisanya orang yang sedang dia pikirkan datang. Namun ini bukan saat yang tepat, bagaimana jika ketahuan kalau misalnya dia sehabis mengobrol dengan orangtua Satria? Bukankah itu berbahaya?"Ah itu-!" Amara menghentikan kata-katanya. Dia terlihat kebingungan. "Gapapa kok."Satria mengangguk-angguk. Dia penasaran sejujurnya dengan sikap Amara. Namun ada yang yang harus mereka bicarakan saat ini. "Kamu
Baca selengkapnya