Amara tertawa. Namun dia tampak berbahagia. Satria memang yang terbaik. Meskipun mereka sudah tidak memiliki hubungan apapun, tetapi ini cukup membuatnya senang. Mungkin benar kata Della, tidak selamanya pacar membawa senang, teman pun bisa."Kita akan kayuh sampai ujung sebrang sana ya!" ucap Satria.Gadis itu melihat arah yang ditunjuk. Lumayan jauh juga ternyata, dia cukup skeptis untuk sampai ke ujung. Tapi tidak ada salahnya dicoba. "Yuk!" Amara terlihat sangat antusias.Mereka berdua mengayuh. Baru sampai setengah jalan mereka sudah kelelahan. Namun keduanya malah tertawa bersama-sama."Ternyata kita sudah tua ya!" ucap Satria.Amara merengut, kata tua jelas terdengar menyebalkan bagi seorang wanita. "Aku baru masuk usia duapuluh dua tahun hey!""Wah duapuluh dua, sayangnya kamu harus menunggu dua tahun lagi minimal!" ucap Satria."Untuk?" Amara terlihat bingung. Apa yang harus dia tunggu, sebentar lagi dia lulus. Dia tidak perl
Read more