Share

65. Awal Mula Bencana

Tanpa basa-basi, Satria langsung menuju ke kediamannya. Saat itu hujan sudah turun. Dia menerobos motornya melewati jalanan yang basah dan dingin. Hanya satu yang ada di pikirannya saat itu, Gita.

Beberapa lama kemudian, Satria sampai ke kediamannya. Dia langsung menuju bagasi. Terlihat kendaraan milik orangtuanya tidak ada di sana. Kemudian dia naik ke lantai atas untuk sampai ke kamar adiknya.

Tok.. tok.. tok...

Gita membuka pintu kamar. Satria melihat dia menangis, karena matanya yang sembab. "Kamu kenapa?"

"Gapapa kak," ucapnya sambil tersenyum kecut.

"Bener gapapa?" Satria terlihat sangat khawatir. Dia membelai rambut adiknya. "Kalau gapapa kenapa nangis?"

"Aku baru bangun tidur ka," ucapnya. Dia menyenderkan kepalanya di bahu Satria. Tersungging senyum hangat dari bibirnya. "Kakak memang yang terbaik."

Dielus rambut hitam legam milik Gita. "Kamu kagetin loh, tau-tau chat kaya gitu."

"Kak!" panggilnya. Satria melirik. Dia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status