Share

89. Karma

Della terus menerus menatap Amara dengan tatapan tajam. Dia tidak menyangka Amara akan membantu Satria tanpa imbalan apapun. Bukankah skripsinya dipertaruhkan di sini? Bagaimana jika dia dipersulit nanti untuk mendapatkan tanda tangan sidang? Meskipun Della tidak menampik bahwa dia pun mendukung Satria. Tapi? Tetap saja ini aneh.

"Hehe, marah ya?" Amara nyengir menghadap Della.

Sahabatnya itu menghela nafas panjang. "Marah ga sih. Gimana ya? Semacam kamu ga masalah nanti susah sendiri?"

"Hmm!" Amara meneguk minuman yang dia pegang. "Aku sebenernya dari dulu takut Dell! Aku pengen lulus. Tapi kalau cara lulusnya dengan melarang seseorang melakukan sesuatu kayanya aneh aja gitu. Kalau aku mau lulus aku harus nahan Satria biar ga aksi. Padahal justru bisa aja yang dia lakukan memang benar."

Della memutar bola matanya. Dia mengangguk-angguk sebentar. "Terus kalau soal Gita gimana? Bener mau bantu dia? Udah ga ada dendam? Kemaren kan sampe nangis-nangis tuh."<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status