Share

88. Satu Suara

"Gimana?" tanya Faisal. Ternyata selama ini dia menunggu sahabatnya di luar.

"Sukses!" jawab Satria. "Amara mau membantu mencari Bima. Dia juga bilang kalau bakal ngedukung soal demonstrasi nanti."

Faisal terlihat heran. Dia kemudian menggaruk-garuk kepalanya. "Gini bro, maksudnya bukan nanya soal Amara tapi Della. Gimana sama Della?"

"Hahahaha!" tiba-tiba saja Satria tertawa lepas. "Ya ampun. Dikirain nanya soal Amara ternyata temennya. Kalau emang segitu penasarannya kenapa ga ikut tadi."

Wajah Faisal langsung tersipu merah. "Malu lah! Kan udah bilang bakal gue lamar kalau misalnya demonstrasi beres!"

"Itu serius?!" Wajah Satria seakan tidak percaya. Image Faisal yang melekat adalah seseorang yang suka bercanda. Baru kali ini dia terlihat sangat berbeda.

"Serius lah!" ucapnya. "Emang selama ini aing (panggilan saya bahasa sunda) menjomblo buat apa? Biar kalau bener-bener ada yang bisa bikin serius ya dilamar lah!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status