“Naira? Lo ngapain di pantai sendirian? Udah malam ini, Ra!” Teriak seorang gadis ke arahnya dengan sedikit berlari. Ia menghampiri gadis yang saat ini tengah duduk di pinggir pantai. Gadis itu mencoba mendekatinya karena dirinya sudah melamun sejak dua jam yang lalu, dengan penampilannya yang acak-acakan, gayanya yang sedikit tomboi, dan rambutnya yang diikat asal-asalan. “Lo kenapa, Ra?” tanya gadis itu setelah melihat mata merah Naira. “Gue—nggak apa-apa kok,” kata Naira dengan santai. Lalu ia berjalan meninggalkan Alisya yang sedang kebingungan melihat sikapnya. “Naira! Kalau ada masalah jangan di pendam, gue sahabat lo kan, Ra?” ujar Alisya. “Maaf, ngomong-ngomong kenapa lo ke sini?” tanya Naira dengan menghentikan langkahnya. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan. “Tadi gue ke rumah lo Naira! Cuma lo nggak ada, jadinya gue ke sini nyariin lo,” jelas Alisya. “Pulang yuk, Ra?” ajak Alisya yang dibala anggukan oleh Naira. Naira berjalan di samping sahabatnya dengan malas lalu m
Baca selengkapnya