All Chapters of Red Room: Chapter 1 - Chapter 10

48 Chapters

Danger Man in Lift.

  Pamela, gadis Senior High School di salah satu yayasan ternama di Colorado harus menelan semua masalahnya dalam hati ketika seseorang yang berperan sebagai malaikat dan iblis datang dalam hidupnya seperti badai. Pria itu menghancurkan segala hidupnya yang tenang menjadi sebuah kehidupan yang penuh tantangan dan gairah. Yang menyebalkan, dia menyukai kehidupan barunya karena tidak sanggup menolak pesona sang sugar daddy. Semua itu dimulai ketika tanpa sengaja ia berpapasan dengan pria berusia tiga puluhan di lift apartemen tempatnya tinggal bersama sang ibu. Flashback on.Pagi itu dimulai dengan omelan Monica, ibu dari Pamela karena tuntutan perfeksionis yang tidak pernah hilang dari pikirannya. Pamela bahkan bertanya-tanya apakah ibunya itu pernah muda, sebab dia selalu mengomentari hal kecil. Untuk menghindari episode berlanjut dari Monica, Pamela buru-buru meninggalkan apartemen menuju lift.Konsentrasi Pamela yang buyar membuat
Read more

Meet Again

Pamela selama ini adalah gadis populer yang tidak pernah kesulitan dalam hal ekonomi. Ibunya selalu memenuhi kebutuhan Pamela meski diiringi tuntutan-tuntutan agar dia menjadi wanita berkualitas sehingga mendapatkan pria yang juga berkualitas. Namun beberapa bulan ini semua menjadi terbalik. Pamela mengalami kesulitan keuangan. Gadis itu merahasiakan dari teman-temannya karena dia takut dijauhi oleh mereka. Dia masih bersikap ceria dan bercanda dengan temannya, hanya saja dia saat ini tidak lagi ikut pesta bersama teman-temannya dengan seribu alasan.Untuk sesaat Pamela merasa jika kehidupannya baik-baik saja. Dia sama sekali tidak tau jika akibat keusilannya yang merayu Orland di lift akan mengubah hidupnya dengan cara yang tidak biasa. Hal itu dimulai siang ini ketika wali kelas memberitahu jika dia mendapatkan panggilan. "Pamy, ketua yayasan sekolah memanggilmu, " bu Messia datang dengan bibir merahnya yang menggoda. Guru seksi berambut pirang pendek ini sangat
Read more

In Desire Prison

  Ketika sesuatu itu mengoyak miliknya untuk pertama kalinya, Pamela harus menjerit dan mencakar Orland. Dia merasa hancur saat tubuh bagian bawahnya terasa terbelah. Ini adalah siksaan nyata yang Pemela pikir mengapa ibunya bersedia menderita karena melayani bosnya yang tinggi besar itu. Pamela harus memejamkan mata, berharap tubuh bagian bawahnya kesakitan.  "Auh... Hiks..." Pamela menangisi pengalaman pertamanya yang menyakitkan.   "Kau kesakitan babe? "  "Iya--sangat sakit, Daddy. Hiks."  Orland tersenyum, dia tidak melanjutkan pertanyaannya dan hanya mencium bibir Pamela, menggodanya hingga gadis ini meleleh dalam ciumannya yang panas dan lezat.     "Tahan sedikit lagi, aku janji jika kau akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. Hanya beberapa menit lagi dan kau akan menyukainya. "  Pamela hanya bisa mengangguk. Dia tidak memiliki kekuatan untuk menya
Read more

Man With Nice Parfum.

  Pamela tau jika Orland akan membawanya ke apartemennya. Dia merasa terganggu dengan keputusan ini. Pamela tidak ingin berada di apartemen orang asing meski Orland adalah sugar daddynya. Ia bahkan tidak ingin hubungan itu, tapi ibunya yang baik hati membuatnya tidak memiliki pilihan. Akhirnya Pamela pun menyuarakan isi hatinya pada pria matang ini.   "Daddy, aku ingin pulang ke apartemen ibuku, " pinta Pamny lirih. Meskipun ia menerima Orland menjadi sugar daddy nya tetapi dia tidak terbiasa hidup bersama seorang pria. Bahkan kekasih ibunya saja tidak pernah tinggal di apartemennya saat dia masih hidup. Kekasih ibunya hanya mampir sebentar dan pergi.   "Pammy, cobalah untuk menurutiku. Aku bukan pria murah hati yang menerima kerugian dengan lapang dada, " tegas Orland. Mengapa gadis ini sama sekali tidak tau jika dia terancam menjadi gelandang di jalan. Mungkin berbicara dengan ibunya bisa memberikan nasehat agar bisa men
Read more

Make Comfort

  Kamarnya tidak lagi sunyi seperti sebelumnya. Tidak akan ada hari di mana ia pergi untuk mendapatkan pelampiasan yang tidak memenuhi kepuasan. Orland sudah mendapatkan seseorang untuk membuat suara yang mengisi keheningan yang selama ini menemaninya. Bukan tunangannya, tetapi gadis yang ditawarkan untuk Orland.   Memang bukan hal mustahil untuk membawa para wanita satu malam ke penthouse nya. Tetapi itu akan menambah daftar masalah yang tidak ia inginkan. Bagaimanapun Orland tidak menyukai masalah dan membawa wanita gila harta bearti membuatnya rela menerima masalah. Tetapi ia mengecualikan satu, yaitu gadis muda berusia hampir delapan belasan ini.   Orland tidak keberatan dengan masalah yang berupa gadis cantik bermata hijau teduh yang sedang menjerit menikmati desakannya. Mungkin juga sebenarnya dia tau jika gadis itu yang menganggap dirinya masalah.   "Kau sangat nikmat Pammy, hangat dan me
Read more

Life

  Saat aku menerima penawaran Orland. Saat itulah aku tau jika hidupku seratus persen berubah. Aku sekarang bukan lagi menjadi gadis yang bebas seutuhnya. Patung liberty yang merupakan simbol kebebasan, kini hanya pajangan di mataku. Di negara yang menjunjung tinggi kebebasan aku sudah terbelenggu oleh kekuatan ekonomi berupa Orland.  Untungnya belenggu itu menjadi milik seorang pria dewasa yang seksi. Jadi aku masih diasosiasikan sebagai wanita yang beruntung.  Tidak perlu ditanya apakah aku menyukai segala perubahan besar dalam hidupku atau tidak. Karena hanya wanita bodoh yang tidak menginginkan perubahan ini. Siapa yang menolak memiliki kehidupan hebat, bersama pria hebat. Apalagi Orland pria sempurna yang menempati jajaran pengusaha terkaya yang memiliki Manex industri. Dia juga seksi dalam kondisi apapun. Jikapun ada angin nakal yang berusaha membuat rambutnya berantakan agar dia terlihat kacau maka itu percuma. Orland masih tetap tampan meski
Read more

Best Friend

Pamela segera memasuki kamar mandi, membersihkan diri dan berganti pakaian. Dia bahkan mengabaikan Orland yang menunggunya pulang rekaman. Ada yang harus ia lakukan sekarang dan itu tidak ada kaitannya dengan Orland. Ini adalah urusan antar gadis dan Pamela berharap Orland tidak bertingkah konyol. "Daddy aku akan keluar sebentar, okey? " pamit Pamela pada Orland. Pamela membungkus tubuhnya dengan handuk. Lalu melewati Orland menuju walk in closet. Dia memilah pakaian yang cocok untuk jalan-jalan dengan Vivian. Sahabatnya di sekolah Pamela begitu bersemangat menemui Vivian. Kisah cinta Vivian yang sama dengan dirinya membuat Pammy tidak sabar menemui temannya itu. Lebih tepatnya selera Vivian yang menyukai pria-pria jauh lebih dewasa. Dia ingin tau bagaimana kisah Vivian yang sama-sama melibatkan pria dewasa. Apakah perasaan Vivian sama dengan perasaan dirinya. Itu patut dipertanyakan. "Berhenti di sana,
Read more

No Mercy

Tubuhku seolah diciptakan untuk seks. Mereka berlekuk dan menarik meski tidak memiliki dada sebesar bola volly. Setidaknya aku tau jika pinggang dan pinggulku berlekuk seperti gitar spanyol di saat aku lulus. Dadaku juga tidak mengecewakan. Semua sangat cocok sehingga aku dengan percaya diri bisa berkata jika body ku sempurna. Aku bersyukur ibuku membagi gen nya yang bagus padaku."Mengapa kau tidak menjadi model, Pammy? " tanya Vivian. Kami hendak mengucapkan selamat tinggal antara satu dengan lainnya. Vivian sekarang terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya karena saran yang aku ucapkan. "Aku memiliki rencana yang lebih baik. ""Pasti itu karena Sugar Daddy mu. ""Yah... Kau akan iri jika mengetahui siapa dia. ""Tidak akan. Aku sudah terlalu jauh dengan Max, bagiku tidak ada pria lain sekarang. ""Itu bagus. "Sebuah Bentley berhenti di sisi trotoar. Aku melihat siluet Orland di dalam sana. Tiba-tiba otakku di penuhi se
Read more

A part

Aku masih disini, memandang kota Colorado dari kamar apartemen ibuku. Suasana kota yang perlahan-lahan meredup dengan menghilangnya matahari membawa suasana eksotisme pada kota ini. Pemandangan yang jarang aku lihat akhir-akhir ini karena kesibukan ku. Beruntung aku mendapatkan libur setelah sebulan lebih menggila bersama jadwal yang tidak pernah menyusut. Dulu pemandangan ini mampu menghiburku ketika aku sedang sedih. Rupanya dengan berjalannya waktu, perasaanku tidak lagi merasa lebih baik meski aku memandangnya selama satu jam lebih--dikamar--tanpa bergerak. Dalam hati aku bahkan bertanya-tanya kemana perginya rasa lelah yang biasanya dirasakan oleh manusia. Mengapa sore ini aku tidak merasakannya? Ataukan aku memang sudah kebas sehingga tidak lagi merasakan rasa lelah. Yah jawabannya ada di hatiku. Kehancuran hatiku sudah tak terelakkan. Aku menjadi sosok menyedihkan yang menjilati lukaku sendirian. Semua jelas karena Orland yang tid
Read more

Revenge

Blom memiliki pesona nakal yang menawarkan gairah liar yang lepas kontrol. Rambut kemerahan yang dipadu dengan mata amber yang berkilau diterpa cahaya seperti magnet yang kuat untuk menarik gadis sepertiku. Dia terlihat liar namun tidak murahan. Setelan Armani rancangan khusus membantunya menjadi pria elegan yang memancarkan feromon nakal. Semua yang ia miliki menggaruk hatiku untuk bermain dengan Blom. Pasti sangat menyenangkan. Hei, aku bukan gadis perawan lagi. Si sialan Orland mendapatkannya melalui perjanjian. Sesuatu yang tidak ku rencanakan dahulu. Pikiran polosku dulu mengira jika yang akan mendapatkan keperawananku adalah kekasih yang mencintaiku dan siap berkomitmen. Sesuatu yang bertolak belakang dari kenyataan meski aku tidak menampik jika menyukainya. "Kau sangat cantik Pammy, aku terpesona denganmu saat pertama kali melihatmu. Kau seperti fallen angel. " Blom memujiku dengan cara yang sungguh ketinggalan jaman. Mungkin saja
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status