All Chapters of Red Room: Chapter 21 - Chapter 30

48 Chapters

Break

Beristirahat di kondominium San Fansisco adalah hal terbaik yang bisa dilakukan Pamela. Setidaknya di Pasific height, ia bisa menghabiskan waktu menikmati pemandangan Golden gate dan pelabuhan yang menyegarkan mata. Setelah itu dia berlatih koreografi bersama penari dan band yang akan ikut konser keliling dunia. Itu tidak buruk untuk seorang gadis patah hati. Jadwal padat bisa menyibukkan pikirannya hingga tidak akan memikirkan Orland lagi. Terlebih saat ini Crist memblokir semua informasi apapun. Terutama berita mengenai Orland dan pernikahannya. "Kau harus beristirahat, Pammy! kau bisa sakit nanti," nasehat Christ. Gadis ini sedang menyiksa diri dengan terlatih habis- habisan. Christ mengkhawatirkan kondisi fisik Pamela dan takut dia tumbang saat konser dunianya."Ini membuatku bisa melupakan masalah ku Crish, tolong jangan halangi aku."Setiap kali Pamela diam, maka bayangan Orland pasti akan kembali mengetahuinya. Meski ber
Read more

Take down

Pagi hari, Orland mendatangi sebuah villa yang terletak di Pallm Beach. Dia mengunjungi seseorang yang selalu menghantui pikirannya karena ekspresi terluka dan hancur yang ia tujukan ketika orang yang ia cintai meninggal. Orland tidak bisa melupakan tangisan Janet dan ucapannya yang membuat ia berjanji untuk menemukan penyebab suaminya meninggal. Janet juga membuatnya bersumpah menghukum penyebab putrinya tidak memiliki ayah lagi. Tiap kata yang terucap dari kakak iparnya tidak bisa pergi dan selalu menghantui dirinya dengan begitu buruk. Ketenangan yang Orland miliki menghilang saat dia kehilangan kakaknya. Yah, orang yang meninggal itu adalah kakak kandungnya, sedangkan seseorang dulu menangis histris dan sekarang sedang menggunting bunga di depan sana adalah kakak iparnya, Janet.Sehari setelah pemakaman suaminya, Janet meninggalkan Manhattan untuk menenangkan diri di rumah tepi pantai. Wanita yang sudah lama menggantikan peran ibu bagi Orl
Read more

Attack

Setelah menyerang pihak media yang bekerja sama dengan Goodwood, Orland mengarahkan pandangannya pada perusahaan John. Pria yang seperti singa terluka itu memulai gerakan menekan pada GoW inc. Tanpa ampun Orland mulai menyerang industri Go.W inc milik John tersebut. Serangan hasil industri perusahaan Godwood berhasil memukul perusahaan John dengan buruk. Para pemegang saham maupun John sendiri panik akan gelombang krisis yang menghantam mereka. Sebab entah bagaimana ceritanya tidak satu pun produk mereka terjual di pasaran. Itu membuat John mati -matian menyelidiki penyebabnya. Dia segera mengerahkan tim khusus untuk meninjau pasar.  Yang terburuk, para pemegang saham mulai kehilangan kepercayan. Mereka bereaksi dengan melepas saham berame-rame. Tim yang dibentuk Orland langsung tanggap dan membeli saham tersebut. Manex industri sebenarnya menekan mereka dengan memproduksi barang yang sama dengan Godwood dan menjual
Read more

Run

Pamela Pov.Energi yang meledak dalam lautan manusia mengisi hari-hariku akhir-akhir ini. Teriakan yang menyapa indra pendengaran mengisi mengalun seperti musik gila. Semua kewarasan sudah ditinggal di belakang tembok besar yang mengelilingi stadion. Aku terus mengisi diriku dalam putaran energi di sana.Saat ini kesenangan seolah tujuan sejati para penikmat musik dari musisi yang berhasil merebut hati mereka. Aku berkeringat dan menyanyi di atas panggung seiring musik dari band yang menggema.Aku menari dan bergerak bersama penari latar yang bergerak harmoni di tengah pusaran energi penonton. Mataku memindai lautan manusia yang bergerak karena suaraku.Aku menjerit dan ikut menggila bersama para penggemar yang datang untukku. Meteka bereaksi disetiap detil ritme yang aku lakukan. Kami seolah menjadi sinergi yang saling mengisi satu dengan lainnya. Semua terasa menyenangkan sekaligus menegangkan.Be
Read more

Find

Kondisi yang berkembang tidak sesuai ekspektasi Pamela. Crist benar, tanpa disangka- sangka tujuan promosi film Blom sama dengan destinasi konser Pamela. Pria itu mulai menunjukkan gerak -gerik sebagai penakluk wanita dengan keahliannya. Blom memang sudah berubah menjadi womanizer berbahaya yang sudah membuat banyak gadis di luar sana menangis. Kali ini targetnya adalah Pamela. "Sang Alpha memburumu, Pammy. Bersiaplah menjadi Luna mate- nya. " Sayangnya tidak ada simpati yang ditunjukkan oleh Crist. Dia justru mengolok- olok Pamela. Bagi Crist, melihat Pamela yang kebingungan karena seorang pria adalah hal yang lucu. Mereka sekarang berada di kota selanjutnya setelah Sidney. Blom ternyata mengikuti Pamela, dan tim mereka bahkan menyewa hotel yang sama dengan Pamela. Ini membuat Pamela serba salah. "Memangnya aku serigala. Terus mengolok -olokku Crist dan aku akan membuatku membutuhkan wanita sekarang juga. " Pamela meraih handuk dan minuman.
Read more

Meet Again.

Pamela menatap tak percaya pada pria yang beberapa meter berada di balkon kamarnya.  'Beraninya pria bodoh ini berada di kamarku.'"Aku minta anda ke luar, Tuan. Seingat saya, kamar ini sudah saya pesan, " ucap Pamela sinis. Dia tidak ingin pria ini datang dan pergi seenaknya. Sudah cukup dirinya selalu terombang- ambing oleh arus yang diciptakan Orland. Pamela bertekad untuk tidak lemah pada Orland apapun kondisinya. "Aku tidak bisa menjauh dari mu. Jadi sulit untuk menuruti mu, Pammy." "Baiklah. Kau boleh memakai kamar ini. Aku akan mencari kamar lain." Pamela berbalik dan pergi. Tapi Orland segera mencegahnya. Sayangnya dia tidak cukup cepat karena Pamela sudah keluar dari pintu.  "Tsk, aku tidak datang jauh- jauh hanya untuk ditolak, "gerutu Orland. Dia pun mengejar Pamela yang berjalan cepat ke lift untuk menghindari Orland."Pamm
Read more

Not Pain

Pamela Pov. Kerinduaan yang besar menghantam diriku. Pria yang mati-matian ingin aku usir dari pikiranku--datang dihadapanku dan membuang semua usahaku untuk melupakannya ke dalam sampah.Aku merindukannya, sangat. Saat di pantai, saat di hotel, aku sudah mati- matian menahan diri. Padahal seusai konser aku absen dari pesta karena ingin beristirahat. Aku juga mengira Orland kembali ke Amerika karena rutinitasnya yang membunuh. Sayangnya aku kembali dihadapkan pada fakta jika pria ini ada di depanku. Pria yang membatalkan pernikahannya meski sudah menghamili gadis yang akan dinikahi. Sekarang Vanesa pasti hamil besar dan berharap agar Orland segera datang menikahinya. Pria ini bisa saja menjanjikan bebagai kesepakatan untuk menunda pernikahan itu. Dan yang menyakitkan, mungkin saja kedatangan Orland ke hadapanku sekarang juga untuk menjadikanku simpanan seperti dulu. Hatiku serasa diremas saat memikirkan itu. Matak
Read more

Engangement

Kami memutuskan menghabiskan waktu di Pantai Buthan. Tempat yang cocok untuk merangkai kembali kisah yang berantakan. Lokasi ini memang seperti surga. Sebenarnya aku ingin mengunjungi Bali. Berjemur di sana dengan sapuan angin yang segar. Menikmati keeksotisan pulau yang dulu menjadi impian ibuku untuk berlibur. Namun keadaan tidak mengijinkan. Kami memiliki sedikit waktu sebelum benar-benar harus kembali ke Amerika.  "Ke sini Pammy. " Orland mengarahkanku ke depan resor. Dia menempel erat padaku. Mata kami bertatapan. Aku tau jika dia ingin memperbaiki semuanya dari awal. Menata sesuatu yang berantakan pada hubungan kami. Hubungan kami tidak diawali dengan hal baik. Dasar cinta kami saat itu adalah seks, uang dan benefit. Tidak ada yang berpikir tentang perasaan murni yang disebut cinta. Oleh karena itu kami sering terhempas walau dengan sedikit gangguan. Apalagi hanya aku yang berjuang di periode tertentu, dan Orland di periode lainnya. Betapa rapuhnya ka
Read more

Back

Konser keliling dunia diakhiri dengan penampilan Pamela di Asia. Akhirnya Pamela, Orland beserta Crist bisa menghela nafas lega dan kembali ke San fransisco. Sementara rombongan kru, penari dan band kembali ke perusahaan Manex Entertaiment. Berkat penanganan tim yang profesional, mereka tidak memiliki kendala yang bearti untuk berkemas dan pergi. Pamela mengangguk puas dan memeluk para timnya yang solid. "Terima kasih guys, aku mencintai kalian, " ucap Pamela. Mereka berfoto dan menuju pesawat yang disediakan perusahaan. Setelah melepas mereka terbang landas, Orland melingkarkan tangannya pada pinggang Pamela. "Pesawat kita menunggumu, Pammy, " ucap Orland. "Pengalaman bercinta di pesawat menunggumu, " bisiknya untuk meralat ucapannya yang pertama.Pamela terkikik dan hanya mengikuti langkah Orland. Crist hanya bersiul melihat interaksi keduanya. Itu membuat Pamela melototinya. 
Read more

Orland Side

Pamela, gadis yang berusia lima belas tahun lebih muda dari usiaku--- datang seperti petir dalam hidupku yang tenang. Membangkitkan gairah primitif yang lama terpendam. Dia menyambar tanpa ia sadari tepat ketika mataku menemukannya di lift. Saat itulah, aku tau jika terjatuh pada perangkap kecil yang ia tebar tadi. "Akh... " Mata kami bertatapan. Hijau teduh menyejukkan hatiku dengan cara yang tidak bisa dijelaskan. Bibirnya tipis dan seksi. Tubuhnya terasa berlekuk di tanganku juga hangat. Hanya dengan balutan seragam sekolah, dia terlihat menggiurkan. "Maaf, Tuan. " Saat aku menangkapnya terjatuh, detik itu pula dia menangkap minatku.Dia terlihat menyadari sesuatu.  Seolah menggodaku adalah kesalahan dan menarik diri. Aku merasa marah saat dia menarik diri setelah berhasil memporak- porandakan emosiku yang sudah lama terkubur. Mencoba mencuci tangan tanpa mau bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. 
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status