Drrrt. Drrrt. Aku melonjak mendengar suara teleponku di atas nakas. Saat aku ambil teleponku, ternyata ibu yang menghubungi diriku. Sudah berapa lama dia tidak menghubungi ku sejak terakhir kalinya. Saat itu dia membujukku untuk menerima Orland menjadi Daddy sugarku. Barang kali saat ini dia akan melakukan hal serupa. Yang berbeda, aku kini tidak lagi butuh uang Orland jika dia menggunakan pengobatan ibuku jika ingin mengancam seperti dulu. "Mom..." sapaku. Dalam hati aku berdoa agar ibuku menjadi ibu yang mendukungku. Aku juga berdoa semoga ibu tidak melakukan hal yang aku curigai, yaitu membujukku menerima Orland. "Hai Sweety. Maaf baru menghubungimu, seharusnya mom menghubungimu saat Orland bertunangan dengan Vanesa. " Suara ibu terdengar kuat, ini bearti ada kemajuan dalam pengobatannya. "Yah, kau cukup mengecewakanku, Mom. Tapi itu tidak menghapus per
Baca selengkapnya