Aku masih disini, memandang kota Colorado dari kamar apartemen ibuku. Suasana kota yang perlahan-lahan meredup dengan menghilangnya matahari membawa suasana eksotisme pada kota ini. Pemandangan yang jarang aku lihat akhir-akhir ini karena kesibukan ku. Beruntung aku mendapatkan libur setelah sebulan lebih menggila bersama jadwal yang tidak pernah menyusut.
Dulu pemandangan ini mampu menghiburku ketika aku sedang sedih. Rupanya dengan berjalannya waktu, perasaanku tidak lagi merasa lebih baik meski aku memandangnya selama satu jam lebih--dikamar--tanpa bergerak. Dalam hati aku bahkan bertanya-tanya kemana perginya rasa lelah yang biasanya dirasakan oleh manusia. Mengapa sore ini aku tidak merasakannya? Ataukan aku memang sudah kebas sehingga tidak lagi merasakan rasa lelah.
Yah jawabannya ada di hatiku. Kehancuran hatiku sudah tak terelakkan. Aku menjadi sosok menyedihkan yang menjilati lukaku sendirian. Semua jelas karena Orland yang tid
Blom memiliki pesona nakal yang menawarkan gairah liar yang lepas kontrol. Rambut kemerahan yang dipadu dengan mata amber yang berkilau diterpa cahaya seperti magnet yang kuat untuk menarik gadis sepertiku. Dia terlihat liar namun tidak murahan. Setelan Armani rancangan khusus membantunya menjadi pria elegan yang memancarkan feromon nakal. Semua yang ia miliki menggaruk hatiku untuk bermain dengan Blom. Pasti sangat menyenangkan.Hei, aku bukan gadis perawan lagi. Si sialan Orland mendapatkannya melalui perjanjian. Sesuatu yang tidak ku rencanakan dahulu. Pikiran polosku dulu mengira jika yang akan mendapatkan keperawananku adalah kekasih yang mencintaiku dan siap berkomitmen. Sesuatu yang bertolak belakang dari kenyataan meski aku tidak menampik jika menyukainya."Kau sangat cantik Pammy, aku terpesona denganmu saat pertama kali melihatmu. Kau seperti fallen angel. " Blom memujiku dengan cara yang sungguh ketinggalan jaman. Mungkin saja
Orland tidak berhenti meski aku berteriak, memohon padanya agar berhenti. Akan tetapi dia justru semakin brutal menjarah tubuhku yang basah. Dia bahkan sempat membawaku ke tepi, melakukan sesuatu agar aku menikmati seperti dulu. Dia begitu percaya diri jika aku pasti akan luluh padanya, pasti karena sikapku terakhir kali yang bertindak murahan. Tetap saja dia tidak berhak melakukan ini padaku. Aku adalah manusia yang memiliki hati, dan Orland memperlakukanku seperti binatang."Aku membencimu! Aku benci... Kau dengar? Kau menjijikkan! "Pemerkosaan yang dilakukan Orland tidak akan membuatku runtuh. Aku tidak akan menangis untuk semua penghinaan yang ia lakukan. Aku akan tetap bertahan meski langit malam yang gelap sudah mulai dipudarkan cahaya. Aku akan menunjukkan padanya jika Orland tidak akan membuat ku runtuh. Aku juga tidak akan pernah tunduk padanya. Tidak akan pernah.Aku justru kasihan padanya. Kasihan pada keegoisannya yang memu
Siang hati Crist membangunkanku setelah memberikan waktu yang cukup untukku tidur. Hari ini ada pembuatan video sekaligus pemotretan. Tapi pemotretan itu tidak ada dalam daftar Crist karena aku sendiri yang menentukannya. Aku pun berencana memulai hariku dengan menghancurkan segala doktrin dan image yang sudah di ciptakan oleh perusahaan Manex. Pencitraan wanita baik-baik yang perusahaan disematkan padaku atas perintah Orland telah membatasi segala kebebasanku selama ini. Dia mengganti tali yang mengontrolku dengan nama pencitraan.Sekarang aku ingin menghapus bekas-bekas yang Orland berikan padaku. Mencuci bersih setiap titik memory yang ia tinggalkan. Dan menjadi model majalah playboy adalah tahapan awal yang aku lakukan. Dengan Jaco menjadi fotografernya aku siap untuk memberontak. Seperti dugaan, Crist hampir pingsan melihat fotografer majalah play**y datang."Ada apa ini, aku tidak ingat pernah mengadakan kesepakatan dengan kalian? " uc
Aku melewati siang ini dengan perasaan yang luar biasa. Blom membuat siang hariku sempurna. Dia parner yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu.Segala hal tentang dirinya menggodaku untuk merayunya. Kepolosannya menggelitikku seolah itu adalah suatu kesenangan yang harus aku taklukkan. Jadi, bagaimana aku bisa melewatkan pria yang sebenarnya masih perjaka dan polos tapi memiliki image heartbreaker. Ditambah fisiknya yang good looking. Hanya wanita bodoh yang mengabaikan Blom.Yah, Blom yang polos sangat imut ketika bicara. Dia sangat jujur dan pemalu. Fans - nya akan berteriak histeris jika tau siapa Blom sebenarnya.Lihat saja sekarang. Teknik menciumnya yang amatiran tidak membuatku mencemoohnya. Wajahnya yang memerah saat menatapku. Oh itu sungguh sangat imut. Dia menarik seseorang untuk mengajarkan tentang seksual padanya dan menjadi bajing**. Siapapun akan gemas oleh Blom."Kau senang menghabisk
Video klip untuk singgle -ku mulai di ambil. Para kru sudah ada di posisnya. Max masih menjadi direktur sekaligus sutradara untuk pembuatan klip. Aku tidak keberatan karena sebentar lagi aku yakin Vivian datang dengan pesona seksualnya. Lalu menaklukkan Max dengan mudah."Ready and action!"Musik menggema. Di depanku ada instruktur tari yang mengawasi tarianku dan menjaga aku tetap on the way. Aku beraksi. Duduk di pasir pantai, memakai bikini berbahan kristal dengan background dari canvas, menggetarkan rasa nakal dari dalam tubuhku. Ini adalah diriku yang sebenarnya. Tubuhku seolah berteriak, meledak dalam kebutuhan agar menjadi diri sendiri. Saatnya dunia tau jika Pammy adalah gadis yang mampu memikat dengan matanya. Menarik kewarasan siapapun dengan tubuhku yang menghentak. Tidak hanya Orland tapi setiap pria yang aku inginkan.Musik terus mengalun, tubuhku juga tetap bergerak sesuai koreografi. Aku bersalto lalu kaya
Bukan saatnya aku roboh dalam kesedihan. Meskipun Orland kembali hadir dan membuka luka yang ia berikan, aku tidak akan menyerah dengan perasaan melankolis ini. Tapi jika boleh jujur aku merasa puas melihat Orland menyadari eksistensi -ku. Aku sangat senang dia tau jika dia membutuhkanku dan tergila-gila padaku.Sayangnya dia terlambat untuk menyadarinya. Orland sudah membuat jarak diantara kami dengan bertunangan. Dia menyakitiku, merendahkanku semua yang ia lakukan seolah hanya aku yang menjadi pihak yang membutuhkan sementara dia adalah pihak yang tidak membutuhkan apapun karena uangnya.Satu lagi, sekarang dia mencoba menjadikan aku seorang selingkuhan. Sesuatu yang aku benci karena mengingatkanku akan sikap ibu yang tidak pantas karena menjadi simpanan bosnya. Jelas aku tidak ingin seperti itu.Perlahan aku melempar tas ke ranjang. Melepas pakaian yang aku pakai ke mesin cuci di kamar mandi. Lalu berendam di b
Drrrt.Drrrt.Aku melonjak mendengar suara teleponku di atas nakas. Saat aku ambil teleponku, ternyata ibu yang menghubungi diriku. Sudah berapa lama dia tidak menghubungi ku sejak terakhir kalinya. Saat itu dia membujukku untuk menerima Orland menjadi Daddy sugarku. Barang kali saat ini dia akan melakukan hal serupa. Yang berbeda, aku kini tidak lagi butuh uang Orland jika dia menggunakan pengobatan ibuku jika ingin mengancam seperti dulu."Mom..." sapaku. Dalam hati aku berdoa agar ibuku menjadi ibu yang mendukungku. Aku juga berdoa semoga ibu tidak melakukan hal yang aku curigai, yaitu membujukku menerima Orland."Hai Sweety. Maaf baru menghubungimu, seharusnya mom menghubungimu saat Orland bertunangan dengan Vanesa. " Suara ibu terdengar kuat, ini bearti ada kemajuan dalam pengobatannya."Yah, kau cukup mengecewakanku, Mom. Tapi itu tidak menghapus per
Media menanas, infotaiment terus menerus menayangkan berita tentang rekaman yang aku buat-- majalah, tabloid tidak berhenti menulis sebuah statement dan dugaan yang semakin lama semakin melenceng dari semula. Pada dasarnya media hiburan memang menayangkan apa yang ingin didengar oleh khalayak. Jadi tidak mengherankan jika mereka banyak menulis omong kosong."Pammy, lihat berita di tv, " Ucap Vivian. Dia memutuskan menginap di tempatku setelah menangis semalaman."Jangan khawatir. Aku tau semua ini akan terjadi.""Ini menakutkan Pammy. Mereka bisa menghancurkanmu dan---""Sttth, kita lihat dulu beritanya. "Aku masih tidak takut dengan ini. Meski semakin lama media akan menggali kotoran atau skandalku. Atau bahkan mereka bisa saja menemukan hubungan terlarang antara ibuku dan bosnya-- aku sama sekali tidak khawatir. Lagi pula tidak ada ruginya bagiku, mereka hanya akan menyerangku lebih brutal lagi."Mereka mencoba mencari tahu tentang