Share

18

last update Last Updated: 2021-08-15 15:26:53

Tok tok tok…

Xue Yao menatap pintu. Dahinya mengernyit. “Siapa?”

Mo Fan Wan melihat Chen Yu.

Chen Yu melangkah ke pintu dan membukanya.

Beberapa orang pria terlihat berdiri di depan pintu.

“Tuan Chou!” seru Xue Yao heran.

Tuan Chou membungkuk hormat.

“Selamat siang Tuan Ketigabelas.” Katanya dengan tersenyum lebar. “Benar-benar hari yang indah untuk menikah… waktunya juga sangat baik.”

Dan tanpa komando, tuan Chou dengan para pelayannya masuk ke dalam kamar, dan mulai menghias kamar dengan kain merah.

Xue Yao berdiri dan mencegat Tuan Chou. “Kurasa ada kesalahpahaman di sini, Tuan Chou!”.

Tuan Chou menatap Xue Yao, menepuk dadanya dengan antusias. “Salah paham? Tentu saja tidak Tuan Ketigabelas.”

Beberapa orang membawa nampan makanan tiba-tiba masuk, menggeser tubuh Xue Yao dari meja, lalu menata makanan, manisan dan minum

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • selamanya milikku   19

    “Apa maksudmu? Aku? Menikah? Dengan siapa?”“Tentu saja dengan Nona Ketua Mantra, Nona Mo Fan Wan!” jawab Tuan Chou.“Apa!” seru Xue Yao dan Mo Fan Wan bersamaan.“Benar.” Lalu tuan Chou mendorong Xue Yao keluar dari kamar Mo Fan Wan. Sebelum keluar ia masih sempat melihat dua orang pelayan wanita yang dibawa oleh Tuan Chou menggiring Mo Fan Wan ke bilik ruang ganti sambil membawa gaun pengantin berwarna merah dengan sulaman burung phoenix berwarna emas. “Tuan Ketigabelas juga harus berganti pakaian, nona Xue sudah memesankan kamar untuk Tuan.”Satu alis Xue Yao terangkat. Xue Ling?Saat Xue Yao masih berusaha mencerna kata-kata tuan Chou, Tuan Chou sudah menanggalkan baju luarnya dan sedang memakaikan pakaian pengantin pada Xue Yao. Gerakannya terhenti saat Xue Yao mencengkeram pergelangan tangan tuan Chou. Ia membuka mulut untuk meminta penjelasan namun apapun yang ingin ia katakan, terh

    Last Updated : 2021-08-15
  • selamanya milikku   20

    Senyum langsung hilang dari wajah Xue Yao. Ia juga merasa bingung. Baju pengantin, kamar pengantin, makanan dan minuman, bahkan pendamping pernikahan juga sudah disiapkan oleh Xue Ling, tapi Xue Yao tidak melihat gadis itu sama sekali. Tiba-tiba satu kesadaran terbentuk dalam dirinya. Ia ingat, sejak kemarin Xue Ling bertingkah tidak seperti biasanya. Tidak—salah, sejak ia kembali, Xue Ling menjadi pendiam.Tadi pagi, saat ia mencari gadis itu, ia melihat selimut terlipat rapi di samping botol minuman di depan abu api unggun yang masih hangat di halaman belakang rumahnya. Ia tidak begitu memperhatikan karena ia merasa tidak ada yang aneh.Apakah racun dinginnya kembali? Kalau diingat-ingat kembali, Xue Ling sudah tidak pernah mengeluh kedinginan padanya.Lalu payung hitam yang tidak berada di tempatnya.Rasa ketakutan tiba-tiba merayap naik dalam diri Xue Yao.Ia menepis tangan Tuan Chou, tangannya bergerak melepas baju pengantin yang s

    Last Updated : 2021-08-15
  • selamanya milikku   21

    Mendengar jawaban Tuan Chou, Xue Yao langsung berlari menuruni tangga penginapan, ia terus berlari menuju ke rumahnya. Ia tidak mengurangi kecepatan bahkan saat mendorong pintu rumahnya, berlari naik ke arah kamar tidur, membuka ruang rahasia di bawah ranjang, tangannya gemetar saat meraih kotak penyimpanan uang yang tergeletak diam. Xue Ling tidak akan pernah pergi kemanapun tanpa membawa kotak uang itu saat Xue Yao ada di rumah, ia begitu tidak mempercayai dirinya jika menyangkut uang.Xue Yao melangkah menuju lemari pakaian, membuka cepat dan melihat baju-bajunya tertata rapi, kaos kaki tertumpuk sempurna. Semua pakaian Xue Yao ada, tapi pakaian Xue Ling tidak ada.Xue Yao memejamkan mata dan bernapas dengan susah payah. Ia melangkah kembali ke arah tempat tidur, membuka kotak penyimpanan dan mengambil seluruh uang yang ada di dalamnya. Sayup-sayup ia mendengar langkah kaki di pintu depan, Xue Yao bergegas keluar kamar, langkahnya terhenti di anak tangga teratas, ra

    Last Updated : 2021-08-15
  • selamanya milikku   22

    Xue Yao menuruni tangga dengan langkah pelan. Seluruh tubuh dan pikirannya terasa kosong. Seperti mayat hidup, ia meraih golok penebang dan panah kometnya, mengikat golok dan kotak panah pada tubuhnya, ia melangkah melewati Mo Fan Wan tanpa menoleh pada wanita itu. Di pintu Xue Yao berhenti, ia berbalik, menatap pada Yan Zilan dan berkata pelan. “Xue Ling tidak ada di dalam kota, kakak kedua. Ia pergi. Aku bisa merasakannya. Tolong sampaikan permintaan maafku pada guru besar, aku harus pergi mencari Xue Ling.”Tanpa menunggu jawaban Yan Zilan, Xue Yao melangkah cepat dan berlari menuju pintu gerbang kota. Jika Xue Ling meninggalkan ibu kota setelah matahari terbit, mengukur dari bekas api unggun di halaman belakang yang masih bergeretak saat Xue Yao melihatnya tadi pagi, seharusnya Xue Ling masih belum terlalu jauh. Jika ia terus berlari, Xue Yao yakin ia pasti akan dapat menemukan Xue Ling.Di gerbang kota, kakak Feng melihat dan memanggilnya namun Xue Yao

    Last Updated : 2021-08-15
  • selamanya milikku   23

    Sesuatu dalam dirinya bergerak naik, berusaha berkomunikasi dengannya. Xue Yao kembali memejamkan mata kembali, sedikit demi sedikit indranya menjadi lebih tajam, suara-suara semakin terdengar jelas, ia dapat mendengar suara langkah kaki yang berlari dan berhenti di belakangnya, tanpa membuka mata Xue Yao tahu itu adalah Mo Fan Wan.“KE ARAH MANA?”Kesadaran dalam dirinya bergerak mengendus udara, terdiam sebentar dan menjawab. “KANAN.”Xue Yao membuka mata, berbalik dan menatap Mo Fan Wan. “Aku minta maaf, Nona Ketua. Tapi aku tidak bisa menikah denganmu. Ada hal yang lebih penting yang harus kulakukan sekarang.”Mo Fan Wan balas menatap Xue Yao. Dari awal ia tahu bahwa tidak ada yang lebih penting dari nona Xue Ling bagi Xue Yao namun ia tetap bersikeras menyangkal fakta itu. Saat ini, Xue Yao terlihat berbeda. Ia bukan lagi pemuda tampan yang selalu tersenyum manis dan berkata lemah

    Last Updated : 2021-08-15
  • selamanya milikku   24

    Xue Yao tidak menunggu jawaban Mo Fan Wan, ia berbalik dan berlari pergi. Tidak ada alasan baginya untuk menunda mencari Xue Ling. Jika Mo Fan Wan penyebab Xue Ling pergi, maka wanita itu tidak layak. Bahkan dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh Mo Fan Wan.Xue Ling adalah hidupnya. Bagaimana ia bisa hidup jika Xue Ling tidak berada disampingnya.Selama berhari-hari, Xue Yao mendengarkan perdebatan yang dilakukan oleh kakak seperguruannya. Beberapa berharap Xue Yao menikah dengan Mo Fan Wan, tapi sebagian tidak setuju. Mereka mengatakan bahwa ia tidak akan bisa hidup tanpa Xue Ling. Xue Ling gadis yang paling tepat untuk dinikahi. Xue Yao tidak mengerti saat itu. Ia hanya menggelengkan kepala mendengarkan perdebatan itu. Bagaimana mungkin ia menikahi Xue Ling jika selama hidupnya ia telah mengganggap Xue Ling sebagai keluarganya. ia memang menyukai Xue Ling, tapi bukan jenis suka yang itu. Karena itu, ia merasa lega saat dirinya tidak perlu memutuskan. Ia lega Xue

    Last Updated : 2021-08-15
  • selamanya milikku   25

    Xue Yao terus berlari, sesekali ia berhenti berlari tapi hanya untuk memastikan arah mana yang harus ia ambil. Ia melewati banyak jalan setapak, melewati desa-desa kecil dan terpencil. Xue Ling benar-benar mengambil rute yang sulit untuk menghilangkan jejaknya. Seandainya tidak ada kesadaran lain dalam dirinya, Xue Yao yakin ia tidak akan dapat menemukan arah yang dilalui oleh Xue Ling. Xue Yao hanya berhenti saat tubuhnya benar-benar sudah tidak dapat dipaksa untuk berjalan, ia tidur dimanapun saat sudah kepayahan. Makan hanya karena ia harus menjaga tenaganya. Xue Yao tidak memperdulikan Mo Fan Wan dan Chen Yu yang terus mengikutinya. Saat medan yang ia lalui begitu sulit untuk dilewati, Xue Yao tetap tidak memperdulikan Mo Fan Wan. Ia sama sekali tidak memperdulikan apapun. Seluruh tenaga dan pikirannya hanya terfokus pada Xue Ling.Sudah hampir 3 bulan Xue Yao mencari jejak dan masih tidak dapat menemukan gadis itu. Xue Yao benar-benar merasa frustasi dan marah pada

    Last Updated : 2021-08-15
  • selamanya milikku   26

    “Tuan ketigabelas, sebaiknya kita beristirahat dulu. Kau butuh makan.” Kata Mo Fan Wan dengan lembut.Xue Yao menoleh menatap Mo Fan Wan. Wanita itu benar-benar penuh tekat. Xue Yao sudah mengusirnya, tapi ia masih bertahan.“Tadi kita melewati kedai makan.” Sambung Mo Fan Wan.Xue Yao tidak menjawab, tapi ia melangkah kembali menuju ke tengah desa. Kedai makan itu tidak begitu ramai, Xue Yao duduk. Seorang pemuda segera mendatangi mereka.“Selamat datang Tuan dan Nyonya.” Katanya gembira. “Hari ini menu spesial kami adalah bebek goreng.”Xue Yao mengangguk.“Arak?” Tanya pemuda itu lagi.Xue Yao menggeleng. Ia tidak bisa minum. Ia membutuhkan kesadaran penuh dari dirinya. “Air saja. Nasi dua mangkok besar dan tolong cepatlah.”Pelayan itu mengangguk dan segera masuk kembali ke dalam kedai dengan tergopoh-gopoh dan tidak menunggu lama untuk kembali dan meng

    Last Updated : 2021-08-15

Latest chapter

  • selamanya milikku   82

    “Apa maksudmu?” Xue Yao berkata dengan kesal. “Semua itu tidak mungkin. Bagaimana mungkin aku punya aturan seperti itu? Langit kesepuluh! Hah! Hah! Benar-benar konyol!” Xue Yao menoleh pada Xue Ling dan menunjuk pada Huǒ niǎo. “Kau tidak dapat melihatnya, bukan?”Xue Ling menatapnya seolah-olah dia sudah gila. “Tentu saja aku melihatnya, Tuan Muda. Sejak tadi burung api ini mendekati kita sampai akhirnya berjalan bersisian dan memberikan kita cahayanya sehingga kita dapat melihat di tempat yang mulai gelap ini. Apakah Tuan Muda tidak sadar jika matahari sudah tenggelam? Aku tidak mengatakan apapun pada Tuan Muda karena aku melihat Tuan Muda baik-baik saja saat burung api ini mendekati kita, jadi aku menyimpulkan bahwa dia tidak berbahaya.”Xue Yao terkejut mendengar jawaban Xue Ling. Ia menoleh pada burung dengan tatapan bertanya.‘Ada alasan mengapa Tuan Li Jun berusaha menahan gadis itu untuk terus tinggal.’Satu alis Xue Yao terangkat.Burung itu menggelengkan kepalanya. ‘Tidak dap

  • selamanya milikku   81

    Sekejap, Xue Yao melihat Xue Ling terlihat memudar seolah-olah gadis itu akan menghilang di depan matanya dan ia tidak akan pernah melihatnya lagi.Deg!!! Xue Yao mendengar jantungnya berhenti berdetak.Xue Yao meraih Xue Ling dengan sangat cepat, membuat Xue Ling terlonjak kaget dan cahaya di tubuh gadis itu memudar dengan cepat. Xue Yao menghela napas lega. Pria itu memeluk Xue Ling dengan erat.Xue Ling bingung. Gadis itu meletakkan tangannya di punggung Xue Yao dan menepuk pelan. Tidak tahu harus apa.“Kenapa?” bisik Xue Ling pelanXue Yao tidak menjawab. Ia sibuk mengatur napas. Jantungnya berdetak dengan cepat. Ia bahkan tidak dapat menjelaskan apa yang dilihatnya pada Xue Ling.Perlahan-lahan Xue Yao melepaskan pelukannya pada Xue Ling, ia menyentuh pipi gadis itu dengan penuh perasaan dan mencium pipi gadis itu dengan lembut. Lalu menatap mata gadis itu dan menjawab lembut. “Tidak apa-apa.” Katanya “Aku hanya ingin memelukmu saja.”Xue Ling menatap Xue Yao dengan tatapan tidak

  • selamanya milikku   80

    “Pernikahan Tuan Muda.” Jawab Xue Ling pelan. “Baiklah—awas langkah kakimu!” kata Xue Yao cepat saat mereka melewati tangga yang penuh dengan tonjolan tidak rata. Xue Yao berbalik dengan cepat untuk memegang lengan Xue Ling, mencegahnya jatuh. Refleks Xue Ling melihat kebawah, hampir saja ia tersandung. “Ada apa dengan pernikahanku?” Tanya Xue Yao kemudian. Setelah ia yakin Xue Ling aman, mereka melangkah turun kembali. “Mereka sedang memperdebatkan siapa yang pantas menjadi istri Tuan Muda.” Xue Yao mengangkat satu alisnya sambil meniup rambut yang menutupi mata. “Siapa menurut mereka yang pantas aku nikahi?” Wajah Xue Ling berubah mendung. “Menurut Kakak Pertama, Nona Mo Fan Wan adalah pilihan yang paling tepat. Tapi Kakak Kedua dan Kakak Keduabelas tidak setuju. Kakak Ketiga berkata bahwa Tuan Putri adalah pilihan yang paling tepat, apalagi dengan Tuan Muda sebagai pelindung Ibukota. Kakak Ketiga berkata bahwa jika Tuan Muda menikah dengan Tuan Putri maka kelak jika Kaisar men

  • selamanya milikku   79

    Xue Ling berdiri, diikuti oleh Xue Yao, setelah Chunhua mendekat Xue Ling berkata. “Terima kasih atas sarapannya. Kami sangat menikmatinya.”Chunhua membungkukkan badannya. “Senang mendengar bahwa Nona dan Tuan Muda menikmati makanan yang kami hidangkan.”Xue Ling tersenyum. “Kami harus pergi. Bisakah kau menyampaikan rasa terima kasihku pada Tuan Li Jun?”“Tentu, Nona.”“Bisakah kau menunjukkan padaku jalan mana yang harus aku lalui untuk keluar dari Gunung ini?”Chunhua terlihat bimbang, tapi hanya sebentar. “Di jalan masuk yang Nona lalui semalam, ada tangga batu yang mengarah ke lembah, tapi Tuan Muda dan Nona harus berhati-hati saat melewati lembah.”“Kenapa?”“Lembah Gunung ini dihuni oleh banyak siluman.”Xue Ling menoleh menatap Xue Yao, pria itu mengangguk menenangkan.“Ada jalan setapak di lembah. Jalan setapak itu akan membawa Tuan Muda dan Nona melewati hutan yang sangat lebat, jika Tuan Muda dan Nona mengikuti jalan setapak itu Tuan Muda dan Nona dapat keluar dari Gunun

  • selamanya milikku   78

    “Berapa hari kau bertahan di ceruk itu?” “Mungkin tiga hari.” “Jika dalam perjalan pulang nanti, kita berpapasan dengan serigala itu, apakah kau akan dapat mengenalinya?” “Kurasa iya. Aku yakin aku meninggalkan tanda pitak di dahinya.” Xue Yao mengangguk puas. “Lalu bekas luka yang di punggungmu?” Xue Ling terdiam sebentar, menimbang-nimbang apakah ia perlu menceritakan secarai detail, “Hari itu bekalku habis.” Xue Ling memutuskan tidak ada perlunya ia berbohong, Xue Yao akan mengetahui jika ia berbohong. “Aku kelaparan dan kurang fokus. Aku hanya berjalan, tidak memperhatikan sekelilingku. Tiba-tiba saja aku sudah dikelilingi oleh banyak pria, dari penampilan mereka, aku yakin mereka adalah perampok. Mereka berteriak untuk menakut-nakutiku. Tapi aku tidak takut sama sekali, tapi tentu saja aku kalah jumlah. Mereka berusaha menangkapku, tapi aku selalu bisa berkelit. Pasti karena tubuhku yang mungil. Tapi pada saat aku berpikir bahwa aku dapat meloloskan diri dari mereka, salah

  • selamanya milikku   78

    “Berapa hari kau bertahan di ceruk itu?”“Mungkin tiga hari.”“Jika dalam perjalan pulang nanti, kita berpapasan dengan serigala itu, apakah kau akan dapat mengenalinya?”“Kurasa iya. Aku yakin aku meninggalkan tanda pitak di dahinya.”Xue Yao mengangguk puas. “Lalu bekas luka yang di punggungmu?”Xue Ling terdiam sebentar, menimbang-nimbang apakah ia perlu menceritakan secarai detail, “Hari itu bekalku habis.” Xue Ling memutuskan tidak ada perlunya ia berbohong, Xue Yao akan mengetahui jika ia berbohong. “Aku kelaparan dan kurang fokus. Aku hanya berjalan, tidak memperhatikan sekelilingku. Tiba-tiba saja aku sudah dikelilingi oleh banyak pria, dari penampilan mereka, aku yakin mereka adalah perampok. Mereka berteriak untuk menakut-nakutiku. Tapi aku tidak takut sama sekali, tapi tentu saja aku kalah jumlah. Mereka berusaha menangkapku, tapi aku selalu bisa berkelit. Pasti karena tubuhku yang mungil. Tapi pada saat aku berpikir bahwa aku dapat meloloskan diri dari mereka, salah satu

  • selamanya milikku   77

    Xue Yao menoleh pada Chunhua, menyuruh pelayan itu untuk pergi.“Hari itu dimulai dengan pagi yang manis. Matahari bersinar dengan penuh kehangatan setelah malam hampir berhasil membuatku beku.”Tangan Xue Yao terkepal mendengarnya. Jadi malam itu racun dinginnya kambuh. Dan Xue Ling tidak mengatakan apapun padanya.“Beberapa hari sebelumnya aku sudah mengurus semua keperluan pernikahan. Semuanya dengan kualitas yang terbaik. Karena itu untuk Tuan Muda. Aku yakin hari itu semua akan berjalan sesuai rencana. Tuan Muda terlihat begitu bahagia saat bertanya padaku tentang jika Nona Mo Fan Wan menjadi Nyonya Rumah. Saat itu kupikir tidak apa-apa jika aku tidak ada di sana. Bukankah Tuan Muda sanggup hidup tanpa kehadiranku selama di gurun pasir?” kata-kata itu terdengar seperti pernyataan yang sedang dikatakan untuk menyakinkan dirinya sendiri. “Saat aku membawa pergi Payung Hitam, hatiku merasa sangat pedih melihat Golok Penebang tergantung sendirian. Tapi saat itu kupikir, paling tidak

  • selamanya milikku   76

    Pakaian yang tersedia sangat pas di tubuh pria itu. Xue Yao membuka pintu dengan satu tangan sedang berusaha mengikat rambutnya. Gerakan pria itu berhenti saat ia mendapati Xue Ling sedang berdiri di depannya. Segar dan begitu cantik dalam balutan gaun berwarna merah muda pucat.“Wah—lihatlah dirimu!” seru Xue Yao terpukau. “Aku hanya tidak melihatnya sebentar, kau sudah berubah memukau seperti ini.”Xue Ling tersenyum lebar. “Lihatlah dirimu, Tuan Muda. Bahkan dengan rambut yang kau ikat asal-asalan seperti ini kau tetap terlihat gagah. Kau membuatku merasa iri.”Xue Yao tertawa senang. “Semakin pandai menjawab, ya!”Xue Ling mengangguk penuh semangat. “Aku mengatakan kenyataan.” Xue Ling menyentuh pinggiran baju Xue Yao dengan lembut. Lalu gadis itu berpaling pada Chunhua. “Tidak adakah pakaian yang dapat membuatnya tidak setampan ini? Pikiranku tidak tenang jika harus keluar dengannya jika—“ Xue Ling menunjuk pada Xue Yao. “dia setampan ini.”Xue Yao merangkul Xue Ling sambil terta

  • selamanya milikku   75

    Perjamuan malam di kediaman Tuan Putri? Ah—Xue Yao ingat. “Itu karena aku menyembunyikanmu di belakang punggungku. Aku tidak mau mereka melihat betapa mempesonanya dirimu dalam balutan gaun berwarna gading itu. Wah—aku sampai menahan napas saat kau keluar dari kamar, kupikir ada seorang dewi turun ke bumi.” Xue Yao meletakkan tangan di dadanya. “Jantungku berdebar sangat kencang saat itu.”Tawa Xue Ling pecah mendengarnya. Sekarang ia ingat. Ya—Xue Yao memang tidak membiarkannya berjalan di samping pria itu. Bahkan saat ia duduk pun, Xue Yao berusaha menghalangi pandangan para tamu undangan sehingga tidak satupun yang memperhatikan kehadirannya waktu itu.Yang tidak Xue Yao sadari saat itu adalah pandangan Pangeran Negeri Cahaya yang terpaku pada Xue Ling sejak gadis itu melangkah memasuki ruangan perjamuan tidak berkedip sama sekali.“Jadi?—adakah yang kau inginkan untuk kujadikan sebagai mahar pernikahan?”Xue Ling menggeleng. “Aku sudah punya semua.”“Oh—ayolah. Tentu tidak bisa be

DMCA.com Protection Status