Why

Why

last updateLast Updated : 2021-04-23
By:Ā  Amy L YantoCompleted
Language:Ā Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
27 ratings. 27 reviews
46Chapters
13.0Kviews
Read
Add to library

Share:Ā Ā 

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Sebuah tanya selalu menghampiri seorang wanita bernama Aina Anindya, semenjak sadar dari koma. Ia terlihat mulai berubah, bukan soal ia meninggalkan kewajibannya sebagai seorang istri. Tapi, sebuah tanya dalam hati yang tidak menemukan sebuah titik terang dan jawaban. Mengingat ia kehilangan sebagian memori ingatannya beberapa bulan belakangan. Ya, semenjak ia mengalami kecelakaan ia kehilangan separuh ingatannya beberapa bulan belakang, dan juga lumpuh. Tapi, hatinya seolah jujur. Ia mengingat setiap perlakuan orang-orang yang menyakitinya, dengan cara ia merasakan semua perlakuan orang terdekatnya. Hingga tanpa sadar terkadang ia tiba-tiba marah, lalu menangis dalam diam. Aina adalah sosok wanita ceria, dan selalu berpikiran positif. Namun, semua berubah ia akan bersikap dingin, tapi dengan caranya sendiri, hingga tidak satu pun orang tahu atau menyadari jika hatinya tidak mudah di setuh lagi, oleh orang-orang yang bersikap munafik padanya. Hingga Aina lebih sering tersenyum palsu, dan ia begitu pintar menyembunyikan rasa sakit dalam hatinya. Sekalipun dengan keterbatasannya ketika ia memakai kursi roda, ia terus berusaha mengingat semua. Sebenarnya ada rahasia besar apa, yang membuatnya tiba-tiba menangis dalam diam. Kenapa ia begitu terluka ketika menatap orang-orang yang selalu bersikap baik padanya. Ketika di rumah, Aina merasa senang sekaligus bersyukur ketika orang yang begitu ia cintai sepenuh hati, dan sayangi begitu memperhatikan keadaannya. Tapi, tetap saja. Hatinya terlalu jujur, dan tidak menerima kebaikan orang-orang terdekatnya. Mampukah Aina mengingat semua kejadian beberapa bulan yang lalu, hingga hatinya menaruh benci pada orang yang ia cintai, dan kasihi. Mampukah ia bertahan dengan keadaannya, dan rasa sakit yang tidak ia mengerti.

View More

Chapter 1

Episode 1

'Chitttt ....'

'Braakkk ....'

Terdengar suara nyaring mobil mengerem, tapi tetap saja. Mobil itu tidak bisa menghentikan kecepatannya, hingga menabrak seorang wanita yang kebetulan menyebrang tanpa melihat kanan dan kiri jalan terlebih dahulu.

Wanita yang ditabrak terpelanting jauh, hingga kepalanya membentur trotoar. Sang pengendara mobil yang panik pun melarikan diri, dan meninggalkan wanita tak berdaya itu di tengah jalanan.

'Akkhh ...,' terdengar suara rintihan kesakitan wanita cantik, bergaun warna putih dan rambutnya tergerai dengan indah. Saat ini tengah terbaring kesakitan, dengan luka parah baik di kepala dan tubuhnya. 

Wanita yang mempunyai tinggi badan 158 cm itu, masih mengerang kesakitan di tubuhnya. Namun, luka yang ia rasakan saat ini belum seberapa. Di bandingkan luka dalam hatinya, yang baru saja ia rasakan seumur hidupnya.

Wanita itu bernama Aina Anindya, ia seorang wanita cantik dan modis. Tidak ada cacat sama sekali di tubuhnya, kehidupannya pun sempurna. Ia mempunyai suami yang tampan, kaya dan sangat mencintainya. Begitu pula, ia mempunyai seorang kakak bernama Alya Adriana yang tidak kalah cantik darinya. 

Jarak umur yang terpaut satu tahun, membuat Aina dan Kakaknya Alya seperti pinang di belah dua. Banyak yang mengira kalau ia dan kakaknya kembar, padahal tidak. 

Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup di Jakarta, bersama pengasuh yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri. Sedangkan Alya, meneruskan study-nya di luar negeri tepatnya di negara Amerika.

Ya, Alya memutuskan kuliah di Amerika selepas ia lulus dari SMA. Sedangkan saat itu Aina masih kelas 3 SMA, sampai Aina lulus terus kuliah ia tetap berada di Indonesia. Sedangkan Alya, tidak pernah pulang. Begitu kembali ke Indonesia, saat itu Aina tengah melangsungkan pernikahannya dengan suaminya Raditia Rafael. 

'Jahat sekali kalian, hiks,' gumam Aina, seraya memandang kado yang berisikan jam tangan mewah sengaja ia beli untuk suaminya. Tepatnya malam ini, Rafael hari ini sedang berulang tahun.

Ia ingin memberikan kejutan manis, tapi di tempat yang ingin ia jadikan tempat spesial bagi suaminya. Ia malah yang dibuat terkejut sendiri, dengan air mata mulai membasahi pipi mulusnya ia berlari tanpa tahu arah. 

Karena kurang hati-hati ia pun mendapatkan kecelakaan, dalam peristiwa kecelakaan itu di hati kecilnya, ia meminta pada sang kuasa agar mengambil dalam kecelakaan itu. Ia ingin luka di hatinya menghilang, dan tidak membuat sesak di dadanya.

Namun, saat di keputusasaan dan harapan. Tiba-tiba datang segerombolan orang tengah mengkhawatirkan dirinya, ada yang menelepon ambulan. Ada pula yang menawarkan untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Ya, di saat ia mulai tidak kuat menahan rasa sakit di tubuhnya, ia mendengar suara orang-orang mengerubunginya.

"Kasihan sekali, cepat kita bawa ke rumah sakit,'' ucap salah satu wanita.

"Iya ... lukanya cukup parah, dan darahnya banyak yang keluar," sambung pria muda.

"Woi ... telepon ambulan, cepat!''

"Tidak usah panggil ambulan, pakai mobilku saja. Cepat angkat ke mobilku," tawar seorang pria dewasa kebetulan melintas, dan memberhentikan mobilnya.

Aina pun di masukkan ke dalam mobil, lalu di bawa ke rumah sakit. Kebetulan yang mempunyai mobil bersama sang istri, dan tulus membantu Aina ke rumah sakit.

***

Di salah satu rumah sakit besar di Jakarta pusat, terlihat seorang dokter tampan baru saja menyelesaikan operasi. Terlihat gurat lelah di wajahnya, tapi tidak mengurangi kharisma yang dipancarkan. Pria itu tidak lain adalah Dokter Jaden.

"Apakah setelah ini Anda akan langsung pulang, Dok?" tanya perawat yang merangkap sebagai asisten Jaden.

''Ya! Hari ini aku lelah sekali, dan aku ingin cepat pulang ke apartemen lalu tidur," jawab Jaden ramah, seraya mengambil kunci mobil di dalam laci kerjanya.

"Aku pergi dulu," pamit Jaden, lalu meninggalkan ruangannya.

"Hati-hati, Dok. Jangan ngebut kalau mengendarai mobil," pesan sang asisten dengan hati berbunga.

Sang asisten begitu mengagumi Dokter Jaden, bukan hanya dia tapi hampir semua dokter wanita dan juga perawat pasti akan menaruh hati pada pria berumur 27 tahun itu.

Mengingat status Jaden yang masih single membuat kaum hawa berlomba-lomba menarik perhatiannya.

'Uhh, senang dan beruntungnya aku bisa selalu dekat dengan Dokter Jaden. Mudah-mudahan aku bisa meluluhkan hatinya, dan bisa menjadi kekasih dokter tampan itu,' gumam sang asisten, seraya membereskan ruang kerja sang dokter.

Jaden yang baru saja melangkah keluar, dan berniat ke parkiran mobil. Langkahnya terhenti ketika ia melihat mobil yang sedan berwarna hitam, berhenti tepat di depannya. Sang pengendara turun dengan tergesa, lalu membuka pintu penumpang.

Lalu dengan tergesa pula sang pengendara mobil sedan itu membopong Aina, sesaat anak rambut menutupi wajah cantiknya. 

Entah apa yang dipikirkan Jaden, padahal ia sangat lelah dan ingin cepat pulang. Namun, naluri alamiahnya melarang. Ketika ia melihat darah menetes di lantai rumah sakit.

'Apa yang kamu pikirkan, Jaden. Bukahkah sudah seharian ini kamu kerja, ayo sekarang pulang. Tubuhmu juga butuh istirahat, jangan paksa lagi. Di dalam masih banyak dokter yang akan merawat pasien itu, jadi ayo pulang,' sisi gelap Jaden melarang mendekat, bahkan mengikuti pria pengendara mobil yang menolong Aina.

'Jangan, Jaden. Kamu harus memeriksa korban itu, lihatlah. Sepertinya korban itu terluka parah, jangan sampai kamu menyesal,' sisi baik Jaden mendorong agar ia kembali masuk ke dalam rumah sakit.

'Yah, sepertinya malam ini aku tidak akan istirahat. Meskipun pekerjaan ini tidak kusukai, tapi aku tidak bisa melihat wanita itu sampai lewat malam ini,' guman Jaden menyemangati dirinya, seraya masuk kembali ke dalam.

"Sayang, cepat panggil dokter. Biar wanita ini cepat mendapatkan perawatan," perintah sang pengendara pada istrinya.

Tanpa menjawab sang istri langsung berlari mendahului sang suami, dan berteriak pada dokter mau pun suster jaga. 

"Tolong, ada pasien korban tabrak lari. Saya dan suami saya saat ini tengah membawanya ke mari," ucap wanita dewasa itu.

Beberapa suster yang mendengar itu seketika berlarian, dan mendorong brankar pasien. 

"Pak, rebahkan pasien di sini saja," ucap Jaden tiba-tiba, seraya menunjuk brankar dorong.

Sang pengendara itu patuh, dengan hati-hati ia membaringkan Aina di tempat tidur. 

"Apakah Anda keluarga pasien? Kalau, iya, bisa ke administrasi untuk melengkapi data pasien. Biar kami bisa melakukan tindakan cepat," saran Dokter Jaden ramah.

"Bukan! Saya bukan keluarga pasien, Dok. Saya membawa wanita muda itu ke mari, karena wanita itu tergeletak di pinggir jalan. Mungkin wanita itu korban tabrak lari, kalau begitu saya permisi dulu," jelas sang pengendara, dengan nada takut.

"Sayang, ayo pulang," lanjut sang pengendara menarik tangan sang istri, dan mengajak pergi meninggalkan rumah sakit.

"Iya, tunggu sebentar. Biar aku memberikan ini dulu sama Dokter," jawab sang istri, lalu berjalan ke arah Dokter Jaden dan memberikan tas Aina.

"Dok, ini adalah tas wanita muda itu. Dokter bisa melihat, apakah ada nomer yang bisa dihubungi nanti," ucap istri pengendara mobil, setelah itu pergi begitu saja.

Jaden hanya bisa terpaku, seraya memandang kepergian sepasang suami istri itu pergi. Kemudian sesaat ia memandang ke arah brankar, ia sudah menebak meskipun tanpa ia memeriksa keadaan pasien terlebih dahulu. Jika Aina mengalami luka yang cukup parah.

''Dokter, Jad ---"

Ucapan dokter magang terpotong, begitu mendengar suara tegas Jaden.

"Berikan stetoskopmu, cepat!" perintah Jaden dengan ekspresi serius.

Dokter magang itu pun dengan patuh memberikan stetoskop miliknya, dan dengan cekatan Jaden memeriksa Aina. Saat ia ingin memeriksa luka di wajah Aina, ia dengan perlahan melerai anak rambut yang sedari tadi menutupi wajah cantik itu.

Degh!

Dalam sesaat Jaden terkejut, saat melihat wajah yang sudah lama tidak pernah ia lihat. 

'Aina!' batin Jaden dengan ekspresi terkejut ketika menatap lekat wajah cantik, dan mulai pucat itu.

'Aina, apakah ini benar kamu?' tanya Jaden sedikit keras, hingga membuat dokter magang dan suster saling berpandangan.

"Dokter mengenal pasien ini?' tanya dokter magang penasaran.

Tanpa menjawab dengan langkah cepat Jaden mencari tas milik Aina, lalu membongkar. Lebih tepatnya mengeluarkan semua barang di dalam tas, hingga ia menemukan ponsel dan juga dompet milik Aina.

Dengan tergesa ia membuka isi dompet itu, lalu pandangannya jatuh pada sebuah foto yang tersemat indah di dalam dompet. Ya, Sebuah foto mini pernikahan Aina dengan Rafael, yang sengaja Aina taruh di dompetnya.

Degh! 

'Kamu sudah menikah, Aina?' batin Jaden, dengan pandangan yang sulit di artikan. 

Namun, dengan cepat ia mengenyampingkan perasaannya. Saat ini yang ia pikirkan keselamatan Aina, dan itu harus mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga Aina. Salah satunya adalah Rafael.

Tanpa pikir panjang, ia membuka ponsel wanita yang terbaring itu. Ia tidak mempedulikan lagi sopan santun, karena telah berani membuka tas dan privasi orang lain. Karena hanya dengan caranya sekarang, ia cepat bisa melakukan tindakan yang tepat pada Aina.

Drrrttt 

šŸ“±My Husband

Jaden terus menghubungi ponsel Rafael, tapi hampir lima menit lewat ponsel itu tidak kunjung tersambung.

"Shiit! Di mana pria berengsek itu, jika dia tidak bisa dihubungi bagaimana keadaan Aina nanti," marah Jaden, dengan mengepalkan tangan kirinya.

Tut.

Setelah mematikan telepon, dan memasukkan semua barang milik Aina di dalam tas. Jaden memberikan tas itu pada asistennya.

"Simpan ini baik-baik," perintah Jaden tegas, tanpa ada senyuman seperti biasa.

"Ba--baik, Dok," gugup asisten Jaden, karena merasa takut saat melihat ekspresi Jaden yang dipenuhi aura kemarahan.

"Siapkan ruang operasi sekarang, cepat. Saat ini pasien dalam kondisi kritis, bahkan mungkin saja dia telah koma. Jadi kita harus menyelamatkannya," perintah Jaden tegas, terselip rasa khawatir yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"Tapi, Dok. Kita belum mendapatkan persetujuan dari keluarga pasien, bagaimana kita bisa melakukan tindakan dahu ---"

Ucap salah satu dokter pria, dan itu menyulut kemarahan Jaden kembali. Hingga para dokter dan suster yang melihat perubahan sikap Jaden tak biasa dari biasanya, karena aura dalam diri Jaden itu membuat semua orang mengenal dokter tampan itu seketika takut.

"Tutup mulutmu itu! Apakah harus melihat pasien mati dulu, baru kamu bertindak saat semua keluarga pasien tidak ada di sini?!" marah Jaden, dengan menyengkeram kerah kemeja Dokter Lay. Lalu melepaskan dengan kasar, dan membuat Dokter Lay terdiam. Ia membenarkan apa yang dikatakan Dokter Jaden adalah benar.

"Jika kalian takut, untuk memasukkan wanita ini ke dalam ruang operasi. Maka aku yang akan menjadi walinya, dan akan kubayar semua pengobatannya. Aku akan bertanggung jawab penuh untuknya, apa kalian mengerti!"

"Sekarang cepat bawa dia, dan siapkan ruang operasi. Biar aku yang melakukannya, tunggu aku ganti dulu," perintah Jaden tegas, yang di angguki dokter dan suster

'Aku pasti bisa menyelamatkanmu, Aina. Bertahanlah,' batin Jaden, dengan terburu.

"Kenapa dengan Dokter Jaden, kenapa dia begitu marah. Padahal selama ini dia selalu bersikap ramah, dan murah senyum," tanya salah satu suster yang mengidolakan Dokter Jaden.

"Sstt ... lebih baik, kita kerjakan apa yang diminta Dokter Jaden. Apa kalian mau di bentak kayak Dokter Lay, tadi," nasehat suster yang mulai mendorong brankar pasien, yang di atasnya ada Aina.

Bersambung

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
96%(26)
9
0%(0)
8
4%(1)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
27 ratings Ā· 27 reviews
Write a review
user avatar
Amy L Yanto
Ceritanya keren
2022-02-13 22:54:16
0
user avatar
Adah Imot
bagus ceritanya lumayan lah
2021-09-21 22:58:29
0
user avatar
Amy L Yanto
Susah muve on sama Aina
2021-05-26 12:02:18
0
user avatar
Amy L Yanto
Ceritanya keren lho, yuk, mampir baca
2021-05-26 12:01:48
0
user avatar
Amy L Yanto
šŸ™šŸ™ makasih yang sudah baca
2021-05-26 12:00:50
0
user avatar
Amy L Yanto
Ayo mampir baca
2021-05-26 11:59:58
0
user avatar
Amy L Yanto
Makasih semua, yang sudah mampir baca. 😊😘
2021-05-23 19:11:18
0
user avatar
Lysa_Yovita22
Aina, tough lady.
2021-05-23 18:44:40
1
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaranšŸ˜ Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-22 11:49:05
1
user avatar
Ay Lind Mustika
Semangat, Thor. Aku padamu. šŸ˜šŸ˜
2021-05-17 19:23:09
1
user avatar
ā™”Park Jiminミ
best, alur cerita nya bagus
2021-04-20 21:46:55
2
user avatar
Novica Ayu
Ada Apa sebenarnya dengan Aina? next thor
2021-03-16 18:21:44
3
user avatar
Nayna Khasna
Ceritanya keren, semangat terus, Thor ā¤
2021-02-05 13:36:21
2
user avatar
Lysa_Yovita22
semangat terus, Thor. ceritanya bagus.
2021-02-04 11:12:56
1
user avatar
Atri Sumarti II
keren thor ditggu lanjutannya
2021-02-02 21:23:04
1
  • 1
  • 2
46 Chapters
Episode 1
'Chitttt ....''Braakkk ....'Terdengar suara nyaring mobil mengerem, tapi tetap saja. Mobil itu tidak bisa menghentikan kecepatannya, hingga menabrak seorang wanita yang kebetulan menyebrang tanpa melihat kanan dan kiri jalan terlebih dahulu.Wanita yang ditabrak terpelanting jauh, hingga kepalanya membentur trotoar. Sang pengendara mobil yang panik pun melarikan diri, dan meninggalkan wanita tak berdaya itu di tengah jalanan.'Akkhh ...,' terdengar suara rintihan kesakitan wanita cantik, bergaun warna putih dan rambutnya tergerai dengan indah. Saat ini tengah terbaring kesakitan, dengan luka parah baik di kepala dan tubuhnya. Wanita yang mempunyai tinggi badan 158 cm itu, masih mengerang kesakitan di tubuhnya. Namun, luka yang ia rasakan saat ini belum seberapa. Di bandingkan luka dalam hatinya, yang baru saja ia rasakan seumur hidupnya.Wanita itu bernama Aina Anindya, ia s
last updateLast Updated : 2021-01-09
Read more
Episode 2
'Brakkk ....'Terdengar suara pintu di buka dengan kasar, tepatnya di ruangan bernuansa putih. Pelakukanya tidak lain adalah sang pemilik ruangan itu sendiri. Ya, Jaden tengah terburu-buru masuk ke dalam ruangannya. Lalu menutup pintu kembali meskipun tidak rapat, dengan secepat kilat juga ia melepas kemeja dan celananya, kemudian ia mengambil pakaian OK atau Operation Kamer di dalam lemari dan memakainya. OK adalah pakaian khusus yang digunakan dokter saat akan melakukan operasi.Setelah memakai pakaian OK, Jaden dengan terburu ke kamar mandi mencuci tangannya dengan sabun agar steril dari kuman. Begitu selesai ia bergegas keluar, tidak lupa ia memakai masker dan penutup kepala. Saat ia hendak keluar ruangannya, dengan menggunakan sikunya ia membuka pintu. Tanpa menutup pintu ruangannya kembali, ia berlari seperti orang kesetanan menuju ruang operasi di mana Aina tengah terbaring.Begitu sampai di
last updateLast Updated : 2021-01-09
Read more
Episode 3
Waktu menunjukkan pukul tiga dini hari, tapi Jaden sama sekali tidak memejamkan matanya untuk istirahat barang sebentar saja. Ia malah asyik dengan dunianya, tepatnya ia begitu semangat menceritakan awal mula ia bertemu dengan seorang gadis cantik. Idola bagi semua cowok di masa sekolah SMA dahulu.Gadis cantik itu tidak lain adalah Aina, meskipun parasnya yang cantik dan modis. Aina tidak pernah bersikap sombong, dan tidak pernah merendahkan orang lain. Seperti itulah yang dirasakan oleh Jaden saat itu.Jaden pun mengingat semua kenangan, saat ia bertemu dengan Aina waktu itu, dengan sedikit tersenyum seraya memandang Aina yang tertidur dengan masker oksigen di mulut dan hidungnya. Ia menceritakan semua itu, seperti dongeng sengaja ia bacakan untuk Aina.Flashback On 9 Tahun yang laluDi dalam sebuah pesta dansa yang di adakan oleh pihak sekolah SMA Garuda, sebagai acara tahunan untuk memilih
last updateLast Updated : 2021-01-09
Read more
Episode 4
Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul setengah enam pagi, terdengar suara kicauan burung di luaran sana. Di dalam ruang ICU, tepatnya di mana Aina tengah dirawat terlihat Jaden tengah memeriksa keadaan Aina, yang belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar dari komanya.Merasa perlu jika Rafael harus mengetahui keadaan Aina, Jaden mengambil ponsel milik Aina yang kebetulan ia bawa. Dengan gerakan cepat ia mencari nama pria yang sedikit banyak membuat Jaden kesal.DrrrtttšŸ“±My HusbandJaden terus menelepon, tapi tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Rafael. Akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan saja, dan memberitahukan keadaan Aina yang berada di rumah sakit.'Di mana pria berengsek itu! Kenapa dari semalam nomernya tidak aktif,' batin Jaden kesal.[Cepat datang ke rumah sakit Modern Hospital, Aina kecelakaan.] Kirim.Jaden mengirim pesan singkat, setelah itu ia men
last updateLast Updated : 2021-01-10
Read more
Episode 5
"Ketika ujian cinta datang pada salah satu pasangan, mampukah pasangan lainnya menerima. Tetap berada di samping pasangan itu, dengan cara menemani, dan mensupport. Atau malah meninggalkan pasangan itu, yang dalam keadaan tidak berdaya." ***Mobil yang dikendarai Rafael melaju dengan kecepatan tinggi, hingga tidak membutuhkan waktu lima belas menit. Mobilnya telah masuk di pelataran rumah sakit Modern Hospital, di mana Aina tengah dirawat saat ini.Setelah mobil diparkirkan, Rafael dengan terburu keluar lalu berlari masuk ke dalam rumah sakit. Tujuannya satu, tempat resepsionis. Ia ingin menanyakan di mana istrinya tengah di rawat."Suster! Suster! Di mana kamar pasien bernama Aina Anindya?" tanya Rafael dengan napas memburu, karena ia habis berlari."Tunggu sebentar, ya, Pak. Saya carikan data pasien terlebih dahulu," jawab suster ramah, dan langsung membuka buku di mana ada nama data pasien
last updateLast Updated : 2021-01-12
Read more
Episode 6
Mulai BimbangSetelah mendengar penuturan Dokter Jaden, Rafael dan Alya keluar dari ruangan serba putih itu. Langkah Rafael begitu berat, ketika ia mengingat perkataan Dokter Jaden tentang keadaan Aina istrinya.Beruntung ada Alya yang menyanggah tubuh Rafael, terlihat pria tampan itu tidak bisa menerima jika Aina sang istri koma dan juga lumpuh pada kedua kakinya. "Kenapa! Kenapa Aina bisa terluka parah seperti itu, Alya? Sesungguhnya apa yang terjadi, hingga dia bisa terluka dengan luka parah di tubuhnya," tanya Rafael, seraya menoleh ke arah wanita yang mengisi hatinya selama dua tahun ini. Meskipun ia sadar jika Alya tidak akan bisa menggantikan tempat Aina, sebab sang istri mempunyai tempat spesial di hatinya."Aku juga tidak tahu, Rafa. 'Kan semalaman kita bersama, dan menghabiskan malam indah dengan memadu kasih hingga hampir pagi. Ah, bukan bahkan sampai pagi," jawab Alya sok pol
last updateLast Updated : 2021-01-13
Read more
Episode 7
 Tidak Tenang'Apakah aku harus memeriksa keadaannya terlebih dahulu, sebelum aku pulang?' batin Dokter Jaden, setelah keluar dari ruangan Dokter samuel.'Tapi, di sana ada Rafael. Apakah aku bisa menahan diri lagi, saat bertemu dengannya? Namun, kalau aku tidak melihat Aina sebelum pulang. Aku tidak akan tenang,' monolog Dokter Jaden bimbang.Langkah Dokter Jaden terasa berat, ketika ia ingin melangkah keluar dari rumah sakit. Ia pun merasa tidak tenang, dan tidak tega meninggalkan Aina saat bersama Rafael dan Alya.Padahal Dokter Jaden sudah berada di lobby rumah sakit, dan ia berniat ke parkiran untuk mengambil mobilnya. Namun, urung ia memutuskan kembali. Karena ia memang tidak akan bisa tenang bila belum memastikan keadaan Aina baik-baik saja. Meskipun ia tahu, kalau wanita yang tengah terbaring koma itu memang sudah tidak apa-apa, dan dalam kondisi stabil.Tap ... tap ... tap! 
last updateLast Updated : 2021-01-15
Read more
Episode 8
Rayuan AlyaTing! Terdengar suara pesan dari ponsel milik Rafael, ia terlihat malas merogoh saku celananya, lalu bertanya-tanya siapakah gerangan yang mengirim pesan di tengah malam begini.Ia pun hanya berpikiran satu wanita yang berani mengirim pesan padanya selarut ini, tidak lain dan tidak bukan adalah kakak iparnya sendiri Alya.'Pasti Alya yang mengirim pesan, apa dia tidak capek mengirim pesan terus sedari tadi,' gumam Rafael, lalu membuka aplikasi berwarna hijau.Degh! Terlihat foto dengan pose erotis, dan sangat menggoda dari kakak iparnya. Ya, setelah semua pesan diabaikan oleh Rafael. Namun, Alya tidak kehilangan akal untuk menarik perhatian pria yang sangat ia cintai.'Apa ini, Alya! Apa kamu berniat menggodaku, demi Tuhan! Aku saat ini menahan diri agar tidak lari pulang, lalu menyerangmu. Karena di sini masih ada Aina yang harus kujaga dan
last updateLast Updated : 2021-01-17
Read more
Episode 9
Terkuaknya Identitas Jaden"Kenapa lama sekali, Sayang?" tanya Devan begitu melihat Sania kembali dari toilet."Di toilet sedikit ramai, jadi aku menunggu giliran masuk ke toilet dulu," jelas Sania, dan langsung duduk di samping Devan. Devan dengan senyuman langsung merangkul mesra Sania, tapi sebelum itu ia mengambil minuman di meja untuk Sania.''Ini, minumlah. Kamu pasti haus 'kan dari toilet, setelah kamu minum ini kita berdansa," rayu Devan dan memberikan gelas yang sudah ia bubuhi dengan obat perangsang.Sania tanpa curiga langsung menerima gelas pemberian kekasihnya, setelah itu ia meneguk minuman itu hingga tandas. Devan yang melihat itu merasa senang, apalagi saat melihat Sania menghabiskan semua minuman dalam gelas tanpa sisa."Ayo kita berdansa sekarang, Sayang. Kita habiskan malam ini untuk bersenang-senang, karena setelah ini kita sudah kembali ke Indonesia. P
last updateLast Updated : 2021-01-22
Read more
Episode 10
Sadar Dari KomaMasih di dalam pesawat jet pribadi keluarga Tamawijaya, terlihat Jaden tengah menyantap makan siangnya. Meskipun ia hanya menyuapkan sedikit makanan ke dalam perutnya, setidaknya ia memakan sesuatu. Mengingat sedari pagi ia belum makan apa-apa.Setelah ia menyuapkan makanan terakhir ke dalam mulutnya, ia memerintahkan sesuatu pada Martin tangan kanannya untuk mengajaga keamanannya sebaik mungkin selama dalam perjalanan ke rumah sakit nanti. Bukan ia takut penjahat, atau musuhnya. Tapi, ia tidak mau identitasnya cepat diketahui khalayak umum.Sebab ia tidak mau wartawan mengendus keberadaan, dan identitasnya yang bekerja sebagai seorang dokter. Apalagi saat ini di rumah sakit ada Aina, dan Aina akan menjadi prioritas utamanya mulai dari sekarang.Jaden sudah tidak percaya lagi pada siapa pun, mengingat sahabatnya sendiri yang diberikan amanah bisa saja lalai dan tidak melaksanakan apa yang ia minta.
last updateLast Updated : 2021-01-27
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status