Share

Maaf

Dua hari berlalu sejak pertemuan terakhir Bian dengan Tatiana. Namun hingga detik ini semua kata-kata Tatiana masih terngiang olehnya. Berdenging seperti lebah yang terus mengelilingi telinganya.

“Aku hamil anak kamu. Anak kita berdua.”

Nggak mungkin. Itu nggak mungkin terjadi. Bagaimana bisa? Sedangkan banyak orang yang sudah menunggu bertahun-tahun atau mungkin belasan tahun namun tak jua dianugerahi keturunan. Lalu apa kabar dengan dirinya dan Tatiana? Kenapa bisa seekspres itu? Melakukannya juga hanya dua kali. Rasanya agak sulit diterima logika Bian.

Semakin keras Bian berusaha untuk mengenyahkan pikirannya tentang Tatiana, maka semakin kuat pula bertahta di ingatannya. Kenapa bisa seperti ini?

Bian rasa dia butuh seseorang untuk bicara. Seseorang yang bisa mendengar uneg-unegnya lalu memberinya pencerahan. Bukan seseorang yang akan mencecar dan menghakiminya. Tapi siapa? Tora?

Meskipun Bian kerap memperlakukan Tora seperti tempat sampah, dalam artian tempat dia membuang seg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Ogah klo aku jd Tia, modelan teh celup juga. Terang2an jln gandeng dgn perempuan dan mengabaikan istri di dpn mata. Di tmbh laki menampar, di tunggal pergi saat di pesta. Itu blm cukup mmbuktikan kesungguhan berubahnya seorang Bian.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status