Share

Bukan Begitu Caranya

Setelah berjibaku dengan kemacetan, serta menunggu lama di traffic light yang lampu hijaunya hanya menyala beberapa detik sedangkan lampu merahnya terasa sangat lama, Bian akhirnya sampai di kantor Rei.

Dia memacu langkahnya dengan cepat. Begitu sulit untuk mentoleransi rasa sabar di saat-saat seperti ini. Beberapa orang yang mengenal Bian tersenyum sambil menyapa yang dibalasnya dengan anggukan samar, tanpa lengkungan bibir.

Rasanya lantai dua puluh lima begitu jauh. Lift yang membawanya bergerak begitu lambat. Tidak ada bedanya saat berada di mobil tadi.

Ting…

Bian hampir saja keluar saat lift berhenti dan pintunya pun terbuka begitu seseorang masuk dan ikut bergabung bersamanya serta pengguna lift yang lain. Untung Bian segera sadar kalau sekarang masih berada di lantai lima belas.

Ya Tuhan… Ternyata sesusah ini rasanya untuk bersabar. Bahkan untuk menunggu lift segera sampai saja terasa begitu berat.

Ting…

Pintu lift kembali terbuka. Dan Bian adalah orang paling pertama keluar da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yuli Faith
dia yg kang zina....makanya otaknya gesrek....semua orang disamakan dg kelakuaanya sendiri dan masih g nyadar diri lagi...
goodnovel comment avatar
Tety Juniarwati Saragih
Ada ya laki-laki kayak Bian, dia yang kang Zina, malah nuduh istrinya, mmg pantas dihempas kan sama Tatiana,. Tapi apa perceraian jalan akhirnya, ah..mennag dong Pelakor seperti galdys,. malas banget baca kelanjutan nya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status