Share

Wanita Simpanan CEO
Wanita Simpanan CEO
Penulis: Kim Meili

[1] Mau Tidur Denganku?

"Bajingan!" maki Qiana selagi membanting gelas berisi whisky ke atas meja bar. Wajahnya yang cantik tampak merah merona, efek alkohol yang tercampur dengan rasa marah dan kekecewaan mendalam.

Qiana tahu tindakannya itu menarik perhatian banyak orang. Akan tetapi, dia tidak peduli. Hatinya terlalu sakit untuk bisa memikirkan tanggapan orang lain terhadap dirinya.

Beberapa saat lalu, Qiana tengah mengunjungi apartemen sang kekasih guna memberikan kejutan di hari ulang tahun pria tersebut. Namun, saat wanita itu masuk ke dalam, tidak dia sangka dia malah akan diberikan kejutan yang luar biasa.

"Jangan seperti ini, kamu terlalu nakal.” Seorang wanita bertubuh seksi dan berdada besar tampak sedang berada di pangkuan seorang pria dan mendorong wajah pria tersebut, menolak ciuman dengan manja dan menggoda. "Bagaimana kalau sampai Qiana datang ke sini? Kamu tidak takut Qiana datang dan memergoki kita?”

Pria itu tersenyum meremehkan dan mengeratkan pelukannya pada pinggang sang wanita. “Aku sudah bilang padanya hari ini aku sibuk dan akan pulang malam. Jadi, tidak mungkin dia datang untuk mengganggu kita," ucapnya seraya mulai menciumi leher wanita dalam pelukan dengan penuh nafsu. Dia bahkan meninggalkan bekas di leher sang kekasih.

"Ha ha, dasar pria kejam! Kamu bilang kamu mencintainya, tapi kenapa tega bermain dengan wanita lain di belakangnya?"

"Nafsu dan cinta itu beda urusan. Kalau bisa memuaskan nafsu denganmu selagi mendapatkan cinta darinya, kenapa harus menolak?" balas pria tersebut tanpa sedikit pun merasa berdosa. "Sudah, Jess. Aku tidak tahan lagi!" Pria itu pun mulai melepaskan kancing kemeja wanita di depannya.

Saat itu, Qiana merasa dunianya seakan berhenti. Seumur-umur, tidak pernah wanita itu sangka bahwa Alvan, pria yang sudah menjadi kekasihnya untuk dua tahun, akan berakhir mengkhianatinya dengan begitu tega seperti ini. Bukan dengan wanita lain yang tidak Qiana kenal, melainkan dengan teman baiknya sendiri, Jessica!

Awalnya, Qiana dan Jessica sudah merupakan teman semenjak kuliah, dan karena hobi serta kesukaan mereka begitu mirip, mereka pun menjadi sangat dekat.

Usai lulus, Qiana dan Jessica pun bekerja di kantor yang sama, di mana Qiana menjadi sekretaris CEO, sedangkan Jessica menjadi bagian dari tim keuangan. Di saat itulah, Qiana mulai mengenal Alvan, manager departemen keuangan dan atasan langsung dari Jessica.

Karena keramahan dan ketampanannya, juga usaha pria tersebut untuk mengejar Qiana, pada akhirnya keduanya pun mulai berpacaran secara sembunyi-sembunyi di kantor. Hanya Jessica yang mengetahui hubungan tersebut dan membantu mereka menyembunyikannya, membuat Qiana terharu dengan dukungan sang sahabat.

Namun, siapa yang menyangka kalau ternyata Jessica dan Alvan memiliki rahasia lebih besar di belakang Qiana?!

"Dua pengkhianat, aku sangat membenci kalian!" maki Qiana yang sekarang sudah berada di bar untuk melampiaskan amarah dan kesedihannya. Dia meneguk bergelas-gelas minuman keras dan kembali berseru, "Lihat saja nanti, akan kubalas kalian semua!"

BUK!

Di tengah Qiana masih berusaha menenggelamkan diri dengan alkohol, dia terkejut saat seseorang yang sedang berjalan menabrak bahunya. Belum mendengar permintaan maaf karena hampir menjatuhkan gelas di tangannya, Qiana dengan cepat menoleh galak, bersiap menegur orang tersebut.

Namun, seketika wanita itu membeku.

Sorot mata hitam tajam, hidung tinggi mancung, dan rahang tegas berwibawa. Wajah pria itu begitu tampan dan memesona hingga Qiana tak mampu bersuara!

"Maaf," ucap pria bertubuh tinggi dan tegap tersebut dengan suara dalam yang menggelitik jiwa.

Selagi Qiana mematung di tempat seperti orang bodoh, pria tersebut pun berbalik dan berniat melanjutkan perjalanannya lagi menuju area dalam kelab. Melihat pria itu mulai berjalan pergi, terbersit sebuah pikiran gila dalam benak Qiana. 'Kalau dua orang itu bisa berselingkuh di belakangku, maka aku juga bisa melakukannya, bukan?'

Demikian, Qiana berdiri, lalu menggenggam tangan sang pria, membuat pria tersebut kaget dan langsung menautkan alis. "Ada yang bisa kubantu, Nona?"

Meneguk ludah melihat wajah dingin itu, Qiana memberanikan diri untuk lanjut berkata, "Kamu ... mau tidur denganku?"

Kim Meili

Halo semuanya. Aku Kim Meili. Salam kenal semuanya. Semoga suka sama ceritanya ya. Jangan lupa juga masukkan ke daftar perpustakaan kalian dan ikuti kisah mereka sampai habis. Untuk info lainnya, Kim akan post di IG: @kimm.meili. Terima kasih dan sampai jumpa lagi.

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status