Share

[7] Penyesalan yang Terlambat

Qiana terkejut ketika mendapati James sedang menatapnya tajam. Sejak kapan pria itu pulang? Qiana sama sekali tidak mendengar suara pintu maupun langkah kakinya.

“Apa kau mual?” suara James menyadarkan Qiana dari lamunan. Dirinya hanya mengangguk pelan. Namun, James langsung segera meminta pelayan untuk menyiapkan sup hangat untuknya.

“Makan sup ini,” Qiana yang baru saja berbaring di sofa menatap ke arah James yang sudah duduk di hadapannya.

Qiana membenarkan posisi duduknya dan mengambil mangkuk dari tangan James. Qiana mulai menyeruput sup untuk meredakan mual di perut. Terbukti, perutnya juga sedikit lebih baik dari sebelumnya. Mualnya juga tidak begitu mengganggu, membuat Qiana merasa jauh lebih nyaman.

Sedangkan James, mulai fokus dengan layar komputer, tidak memperhatikan sang istri sama sekali.

‘Sebenarnya pernikahan macam apa yang aku jalani ini, Tuhan,’ batin Qiana. Pasalnya dia sendiri takut untuk memulai dengan James. Bagaimana kalau nantinya James seperti Alvan?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status