Share

[8] Mencari Kebenaran

“Nona, anda pulang terlalu malam. Saya takut kalau Tuan James akan marah.”

Qiana yang duduk di bangku penumpang pun mengalihkan pandangan, menatap ke arah sang sopir dan berkata, “Tidak apa. Aku sudah bilang.” Qiana berbohong. Padahal dirinya tidak mengatakan apa pun dengan sang suami dan sebelum berangkat James sudah mengatakan supaya dirinya tidak pulang larut malam dan meminta supir untuk mengantar dirinya.

Tomy hanya diam dan kembali fokus dengan kemudi. Tidak ada percakapan sama sekali selama mereka menuju ke rumah.

Sesampainya di rumah, Qiana langsung masuk. Jam di dinding menunjukan pukul sepuluh malam.

Qiana lupa diri begitu bertemu dengan sahabatnya, karena begitu menikmati waktu bersama. Dirinya juga merahasiakan kandungan dan masalah pernikahan dari sang sahabat.

“Darimana saja kamu, Qiana?” Qiana yang melihat James sudah berdiri di hadapannya pun berhenti. Aura mengintimidasi dari pria itu membuat Qiana cukup merasa takut, namun berusaha tetap tampak tenang.

“Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status