Share

BAB 43

Cukup lama Lara membiarkan Aksa bergelung dalam tangis, melepas sebanyak-banyaknya yang ia ingin. Tangan Lara bergerak mengambil tangan Aksa untuk digenggam, mengusap lembut menenangkan. Kali ini, tangan itu tak lagi mencengkeram kuat, justru Lara melingkarkan tangan Aksa memeluk tubuhnya, membagi kehangatan.

"Aku seorang pesakitan, Lara. Rumah yang kujaga berantakan," ucap Aksa ditengah usahanya merapatkan tubuh.

Tak lagi kuasa menahan kesedihan yang sama, Lara memutar tubuh, menemukan mata laki-laki itu yang menyimpan ribuan luka. Tanpa perlu diminta, Lara mengeratkan pelukan keduanya, membiarkan Aksa kembali melepaskan tangis dalam dekapannya.

***

Tidak hanya staf bagian legal dan Lara, tetapi masalah besar tengah mengancam saat Savira masuk ke ruangannya, menatapnya tajam dengan kedua tangan menyilang di dada.

"Tante Halimah sedang sakit, dia mikirin kamu dan kamu justru menolak datang hanya karena urusan pekerjaan?!" cecar Savira, sesaat setelah berdiri di depan meja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status