Share

BAB 48

Lara masih tak bergeming, tersenyum hambar yang sama sekali tidak berarti. "Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, tidak tentang pertemuan kita di tempat ini, tidak tentang alasan saya di sini."

Rasanya baru kemarin Lara merasa lega, tidak lagi berhadapan dengan manusia pemaksa seperti Aksa ataupun Bagas. Tetapi hari ini, dia kembali dipertemukan dengan laki-laki itu tanpa sengaja. Dan si pemaksa kembali menunjukan diri, Lara diharuskan menemani Bagas, melalui perjalanan jauh ke Bandung hanya untuk sekedar menikmati semangkok soto khas kota kembang. Bagas tahu Lara sedang izin sakit, dan laki-laki itu mendatangi kamar kos-nya tanpa pemberitahuan setelah jam praktik selesai.

"Kenapa dr. Bagas selalu memaksa?"

"Karena aku bisa," jawab laki-laki itu santai. Ia bahkan mengakhiri kalimatnya dengan senyuman polos yang menyebalkan. Keduanya sudah berada di mobil, perjalanan menuju Bandung.

Lara memutar bola matanya jengah, memilih mengalihkan perhatian ke arah lain. Jalanan aspal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status