Share

BAB 55

Dan sore ini, Aksa kembali menegaskan kehidupannya sendiri. Memberanikan diri datang langsung ke rumah Savira, bertemu Om Gibran dan Tante Lena yang menyambut kehadirannya dengan dua tangan terbuka.

"Savi masih di kamar, Tante panggilkan dulu."

Wanita berlesung pipi itu menghilang di balik pembatas ruang tengah dan ruang tamu. Meninggalkan Aksa dan Gibran berdua.

"Bagaimana kabarnya, Mas Aksa?" tanya Papa Savi.

Sejak kedatangan Aksa ke rumah ini, tidak ada raut wajah tegang dan kemarahan. Justru Gibran memeluk bahu Aksa, menepuk tubuh bagian belakang laki-laki itu memberi kekuatan.

"Baik, Om."

"Kabar Halimah?"

"Semuanya baik, Papa dan Mama—, semua baik-baik saja."

"Syukurlah, mendengar hal itu, Om ikut merasa lega." Gibran duduk cukup berjarak dari Aksa, dengan kedua tangan yang saling menggenggam di atas paha. "Maafkan keluarga kami, Aksa. Maafkan Savi yang memutuskan hubungan ini secara sepihak," jelas Gibran tiba-tiba.

Kerutan di dahi Aksa menunjukan kebingungan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status