Share

BAB 47

Lara tak menyangka, dia kembali ke tempat ini setelah gejala di tubuhnya tak kunjung membaik. Dia sering kelelahan, badannya juga mulai sering demam. Tak mengindahkan saran dr. Putri, Lara tetap menghabiskan banyak waktunya di sanggar setelah pulang kerja. Ada anak-anak yang membutuhkannya di sana, menjadi hiburan lain ditengah masalah yang ia hadapi.

Inilah akibat dari bermain dengan perasaan, Lara justru sakit sendiri, dia patah seorang diri.

"Angka leukositnya selalu tinggi ya, Ra." Dokter Putri kembali menjelaskan hasil lab, kemarin Lara periksa darah di rumah sakit Al-Fayaadh, darah rutin seperti biasa. "Masih sering nari?"

"Hehe, iyaa, dok," jawab Lara malu-malu. Dia seperti anak kecil yang baru saja mengaku sudah menghabiskan permen di toples. Lara bahkan tanpa sadar menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Jangan kecapekan," saran dr. Putri, kalimat yang sudah sering disampaikan.

"Iyaa, dok. Maaf," jawabnya seperti kemarin.

Tidak ada aktivitas yang membuatnya gembi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status