Raisa yang memergoki perselingkuhan tunangannya Kevin dengan sahabatnya sendiri Windy, akhirnya patah hati. Mencoba menghilangkan kesedihannya dengan berlibur, Raisa malah salah masuk kamar seorang CEO ganteng, playboy, dan masih bujangan. Armand, CEO ganteng itu takluk pada pesona dan rayuan Raisa, wanita yang belum dikenalnya. Malam romantis mereka habiskan bersama, walaupun mereka tidak saling kenal. Raisa yang patah hati melampiaskan patah hatinya dengan Armand, CEO dari grup Dirga. Armand setelah malam romantis yang dihabiskannya bersama Raisa menjadi tergila-gila kepada Raisa. Raisa yang dingin dan mandiri akhirnya hamil setelah malam romantisnya dengan Armand. Pernikahan mereka terjadi karena keadaan. Armand yang cinta kepada Raisa yang dingin berjuang untuk membuat Raisa cinta kepadanya.
View MoreRaisa Prawira, adalah Desainer Interior sekaligus CEO dari grup Prawira, muda, cantik, dan mempesona. Raisa Prawira mempunyai tunangan yang bernama Kevin, teman kuliahnya. Raisa dan Kevin akan menikah minggu depan dan segala persiapan untuk pernikahan mereka sudah selesai tinggal menunggu hari pernikahan datang. Raisa sangat mencintai Kevin laki-laki pertama yang bisa membuatnya jatuh cinta.
Raisa sudah satu minggu ini berada di luar kota karena ada proyek kantor Grup Prawira yang harus ditinjau oleh Raisa secara langsung. Raisa sudah satu minggu lamanya tidak bertemu Kevin. Mereka berdua hanya bisa mengobrol lewat telfon dan lewat video call. Rasa rindunya kepada Kevin sudah menggunung, membuat dada Raisa sesak karena rasa rindu.Hari ini Raisa sengaja pulang tanpa memberi kabar kepada Kevin bahwa Raisa akan pulang. Raisa bermaksud memberi kejutan kepada Kevin yang pastinya pasti akan sangat berbahagia, tunangannya Raisa tiba-tiba sudah berada di depan matanya.Raisa memasuki mobil yang sudah menjemputnya di bandara, Setelah Raisa masuk mobil itu bergerak dan melaju meninggalkan bandara. Tujuan Raisa adalah apartemen Kevin yang terletak di pusat kota. Sesampainya di pelataran apartement yang dihuni oleh Kevin, Raisa bergegas turun."Saya tidak perlu ditunggu, kembali saja ke kantor. Nanti Saya akan naik taksi," ujar Raisa ke sopirnya.Raisa bergegas masuk ke dalam apartemen dan menuju ke lift dan bergegas menekan tombol lantai lima di dalam lift. Lift itupun naik dan akhirnya berhenti di lantai lima dan Raisa bergegas keluar dari lift. Raisa dengan wajah yang berseri-seri langsung menuju ke apartemen Kevin dan memasukkan kunci untuk membuka pintu yang terkunci. Tujuannya untuk memberi kejutan kepada Kevin ketika melihat Raisa tiba-tiba ada di rumahnya. Raisa bisa memasuki apartemen Kevin dengan kunci cadangan yang diberikan Kevin kepadanya. Raisa juga sudah terbiasa masuk ke apartemen Kevin dengan kunci yang diberikan Kevin di saat Kevin tidak ada di apartemen.Pintu sudah terbuka dengan kunci yang dibawa oleh Raisa, dan Raisa pun bergegas masuk. Sepi di ruang tamu dan ruang tengah apartemen Kevin tidak ada siapa-siapa. Bergegas Raisa menuju ke kamar Kevin mungkin Kevin sedang tidur di kamarnya. Terdengar suara-suara aneh dari kamar tersebut, dan desahan seorang wanita terdengar cukup keras di pendengaran Raisa. Raisa bergegas mendorong pintu kamar yang ternyata tidak terkunci tersebut. Berapa terkejutnya Raisa melihat pemandangan yang berada di hadapannya. Di atas tempat tidur Kevin, Kevin sedang melakukan aktivitas intim dengan seorang perempuan yang sedang terlena menikmati aktivitas tersebut. Keduanya tidak menyadari kehadiran Raisa yang sudah masuk ke dalam kamar dan melihat apa yang sedang mereka kerjakan. Betapa hati Raisa dipenuhi dengan rasa marah ketika melihat adengan tidak senonoh dihadapannya."Kurang ajar, ternyata seperti ini yang kau kerjakan ketika aku tidak ada," teriak Raisa dengan marah.Raisa menjambak rambut Kevin dan karena kesakitan Kevin melepaskan tubuhnya dari wanita tersebut. Betapa kagetnya Raisa ketika melihat wanita ternyata adalah sahabatnya se diri, Windy."Kau, keterlaluan," tunjuk Raisa kepada Windy.Windy tersenyum penuh kemenangan kepada Raisa. Rasakan Raisa, Kevin telah berhasil aku rebut dari genggaman tanganmu.Raisa menghadiahkan sebuah tamparan keras ke pipi kanan Kevin."Plak," bunyi tamparan tangan Raisa di pipi kanan Kevin.Raisa dengan penuh kemarahan menunjuk ke wajah Kevin yang menyeringai sambil memegang wajahnya yang sudah ditampar oleh Raisa."Apa salahku kepadamu Kevin?" tanya Raisa."Kau bertanya apa salahmu?" balas Kevin kepada Raisa.Kevin dengan segera menjelaskan kepada Raisa bahwa Raisa terlalu dok suci, selalu tidak mau disentuh olehnya bahkan untuk dicium bibirnya pun Raisa menolak. Raisa menolak ketika diajak berhubungan intim dengannya. Raisa selalu mengatakan supaya mereka melakukannya di saat mereka sudah resmi menikah."Aku menginginkannya dan Windy mau memberikan kesuciannya," ujar Kevin dengan berapi-api."Aku menjadi yang pertama. Windy bahkan tidak menolak diriku seperti kau menolak, Raisa," ujar Kevin dengan lantang."Pernikahan kita batal," ujar Raisa kepada Kevin."Aku tidak perduli," ujar Kevin dengan lantang.Kevin mengatakan dengan santai seperti tidak ada beban dan rasa bersalah kepada Raisa."Aku akan menikahi Windy, kau cari saja laki-laki yang lain," ujar Kevin 'Tentu Yang lebih baik darimu, tentu saja," ujar Raisa sambil tersenyum lebar, sedikitpun Raisa tidak memperlihatkan air mata di depan Kevin dan Windy.Raisa bergegas meninggalkan kamar tersebut dan melangkah keluar dari kamar Kevin. Raisa menampakkan ketegaran di wajahnya dan menahan kemarahan dan air matanya.Begitu sampai di pelataran lobby apartemen Kevin, Raisa melepas tangisnya di sudut pelataran lobby apartemen tersebut. Keadaan sepi dan tidak ada siapa-siapa kecuali Raisa. Raisa sama sekali tidak pernah menyangka Kevin akan mengkhianatinya dengan sahabatnya sendiri Windy. Sedikitpun tidak ada gelagat yang mencurigakan antara Kevin dan Windy jika sedang bersama Raisa."Kapan mereka mulai menjalin hubungan di belakang Raisa?' batin Raisa di dalam hatinya.Air mata Raisa tumpah membasahi pipinya. Pahit dan getir bercampur menjadi satu. Kekecewaan dan rasa sakit akibat dikhianati menggumpal di dada Raisa. Raisa sangat mencintai Kevin dan sangat berharap menjadi istri Kevin.Rasa sakit akibat pengkhianatan ini sungguh menyesakkan dada," batin Raisa sambil.menghela napas.Raisa mengeluarkan telefon genggam dari tas selempang yang sedang dipakainya. Bergegas Raisa menelfon asisten pribadinya."Rama tolong batalkan pernikahan dan beritahutamu yang telah diundang bahwa pernikahan tidak jadi dilaksanakan," ujar Raisa."Kenapa dibatalkan?" tanya Rama.Raisa langsung menjelaskan bahwa pernikahannya batal dikarenakan Kevin mengkhianati dirinya, berselingkuh dengan Windy. Kevin telah mengkhianati kepercayaan dirinya. Raisa mau tidak mau harus kuat menerima kenyataan pahit ini. Raisa harus melanjutkan hidup tanpa Kevin. Melupakan Kevin adalah pilihan terbaik untuk Raisa. Air Mata jatuh membasahi pipi Raisa. Rasa sakit dan kekecewaan memenuhi relung hatinya. Kevin sungguh keterlaluan mengkhianati dirinya dan mengecewakan hatinya. Raisa menghapus air mata yang jatuh di pipinya. Raisa harus tegar menghadapi kenyataan ini. Walaupun Raisa berusaha tegar, tetap saja air matanya masih saja jatuh menetes di pipinya. Ternyata dikhianati rasanya sangat sakit. Raisa patah hati akibat pengkhianatan Kevin. Raisa menghapus air mata di pipinya dengan kasar. Perkataan Kevin sangat menyakiti hatinya. Tetapi bagi Raisa tidak ada pilihan lain. Suka atau tidak suka, senang atau tidak senang Raisa harus bisa menerima kenyataan dan tetap melanjutkan hidup Raisa tanpa Kevin di sisinya. Raisa kembali menghapus air mata di pipinya, percuma saja menangisi Kevin. Kevin saja tidak perduli dengan perasaannya Raisa, dan malah menyuruh Raisa mencari laki-laki lain untuk menggantikannya.Kevin sedang duduk di sebuah cafe yang dulu menjadi cafe favorit tempat Kevin dan Raisa menghabiskan hari-hari bersama. Kevin duduk dengan rasa penyesalan yang menyesakkan dadanya. Suasana kafe saat ini sedang sepi dan Kevin terpaku memandang ke arah meja yang biasa didudukinya bersama Raisa. Tadi pagi ketika Kevin membaca koran, Kevin membaca sebuah pengumuman pernikahan dan ternyata pasangan yang diumumkan telah menikah dalam pengumuman tersebut adalah Armand Dirga dan Raisa Prawira. Raisa telah menjadi istri pria lain. Istri dari seorang pria yang sangat terkenal dan sangat mapan. Istri dari Armand Dirga. Sungguh hati Kevin terasa sangat sesak menyadari kenyataan Raisa bukan miliknya lagi. Ternyata Raisa sana sekali tidak berbohong ketika mengatakan kepadanya bahwa Raisa ingin mengakhiri hubungan dengan dirinya. Pantas saja saja Raisa tidak mau diajak kembali berbaikan dan menjalin hubungan kembali dengan Kevin. Ternyata ada pria lain yang mendekati Raisa dan pada akhirnya menjad
Raisa membaca koran pagi di halaman belakang dan menjumpai satu halaman berisikan pengumuman pernikahannya dengan Armand. Raisa membaca sepintas isi pengumuman pernikahan tersebut dan merasa situasi yang sulit pada saat perjumpaannya pertama kali dengan Armand telah membawa Raisa dan Armand ke dalam pernikahan ini. Pernikahan ini telah berlangsung selama satu bulan tetapi perasaan Raisa terhadap Armand masih berupa rasa hormat dan perhatian kepada seorang suami. Raisa mencoba mencintai Armand tetapi Raisa belum bisa menghilangkan perasaannya kepada Kevin. Sulit rasanya menghilangkan Kevin dari hati Raisa. "Apakah pernikahan ini bisa langgeng?" tanya Raisa di hatinya sambil meletakkan koran yang baru saja dibacanya di atas meja. "Sayang," ucap Armand yang baru saja turun dari lantai atas dan kemudian menjumpai Raisa di ruang yang terletak di halaman belakang. "Sedang apa?" tanya Armand sambil menatap Raisa. "Membaca koran," ucap Raisa sambil menunjukkan koran yang baru saja dil
Windy berdiri di hadapan Kevin Dinata yang duduk di sebuah kursi yang ada di ruangan kerjanya. Sedikitpun tak tampak ada senyum di wajah Kevin lelaki yang dulu pernah mencintainya dan pernah dekat dengannya. Windy mencintai Kevin dan juga mencintai uangnya. Windy tidak perduli dengan perasaan Kevin ketika Windy memberitahukan kepada Kevin bahwa dia hamil. Kevin bahagia dengan kehamilannya atau tidak bahagia itu tidak menjadi masalah bagi Windy yang terpenting adalah Kevin mau bertanggungjawab terhadap anak yang sedang dikandungnya. Tidak dapat cintanya tidak mengapa yang terpenting mendapat pengakuan sebagai Nyonya Kevin Dinata dan mendapat limpahan materi dari Kevin. "Selamat pagi, Kevin," ucap Windy sambil tersenyum kepada pria yang berada di hadapannya. Pria itu hanya memasang wajah datar dan dingin. Tak tampak ada keramahan di wajah pria tersebut. "Untuk apa kau kesini?" tanya pria tersebut sambil menatap wajah Windy. Kegusaran yang ada di hatinya tidak dapat ditutupi lagi terh
Kevin terpana melihat darah yang mengalir di sekitar paha Windy yang terduduk di lantai. Kedua tangan Kevin dengan cepat menangkap badan Windy yang tampak mulai hilang kesadarannya dan dengan cepat menggendong Windy dalam pelukannya. Kevin bergegas membawa Windy dan membaringkan Windy di sebuah sofa kemudian Kevin memanggil asisten pribadinya dan dua sekretaris kepercayaannya untuk masuk ke dalam ruangannya. "Kalian berdua bawa perempuan ini ke rumah sakit," ucap Kevin dan kemudian menunjuk asistennya yang bernama Rudi dan menyuruhnya untuk mengambil ponsel milik Windy yang sudah terletak di lantai. Sebuah niat muncul di benak Kevin. Kejadian ini menguntungkan Kevin karena Kevin berkesempatan mengambil ponsel Windy dan kemudian dapat melaporkan perbuatan Windy ke kantor polisi. Kevin akan berupaya agar kejadian ini tidak tersebar di media. Kevin tidak ingin bertanggung jawab untuk menikahi Windy sekaligus ingin melepaskan diri dari Windy. Kejadian jatuhnya Windy sangat menguntungkan
Windy beberapa hari ini merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Tubuh Windy terasa lelah tak bertenaga dan kepalanya terasa pusing dan yang paling menyiksa Windy adalah rasa mual yang mendera dirinya. Seperti pagi ini, Windy baru saja terbangun dan ketika hendak melangkah dan turun dari tempat tidur, kepala Windy terasa berputar dan perut Windy juga bergejolak, rasanya sangat mual. Windy bergegas berjalan ke dalam kamar mandi dan memuntahkan seluruh isi perutnya di kamar mandi. Windy muntah sampai badan Windy terasa sangat lemas. Windy membasuh mulutnya di wastafel dan sebuah kecurigaan menyergap hati Windy. Windy baru saja teringat untuk bukan ini, tamu bulanan Windy sama sekali belum datang. "Apakah aku hamil?" tanya Windy di dalam hatinya. "Jika aku hamil, aku akan meminta pertanggungjawaban Kevin," batin Windy. Windy kemudian berjalan keluar dari kamar mandi dan merebahkan dirinya ke atas tempat tidur dan mengambil ponsel yang terletak di tempat tidur. Windy memega
Kevin berlalu dengan marah meninggalkan kediaman Raisa. Kevin berlalu dengan membawa kekecewaan di dalam hatinya bahwa Raisa telah menduakan hatinya dengan berselingkuh dengan Armand Dirga. Niatnya untuk berbaikan kembali dengan Raisa menguap dan menghilang begitu saja. Tak ada bedanya antara dirinya dengan Raisa. Sama-sama telah berselingkuh. Kevin dengan Windy dan Raisa dengan Armand Dirga. Kevin sungguh kecewa Raisa telah membohongi dirinya dan akhirnya kekecewaan yang dirasakan oleh Raisa ketika memergoki perselingkuhan Kevin dan Windy dirasakan juga oleh Kevin. Kevin kecewa berat cintanya diselingkuhi oleh Raisa. Tak ada gunanya mencoba memohon maaf kepada Raisa. Raisa tidak mau memaafkannya dan ternyata ada alasan kenapa Raisa tidak mau memaafkannya, ada pria lain di dalam kehidupan Raisa. Kevin pergi dari rumah Raisa dengan kekecewaan yang mendalam. Armand Dirga melepaskan dirinya dari Raisa setelah kepergian Kevin."Mengapa Kevin terus saja mengejar dirimu?" tanya Armand Dirg
Kevin Dinata menunggu Raisa dengan rasa bahagia dengan duduk di sofa yang berada di ruang tamu Raisa. Feeling Kevin Dinata bahwa Raisa pasti berada di rumahnya setelah kepulangan Raisa dari bepergian ternyata tidak salah. Raisa ada di rumah. Besar harapan Kevin Dinata untuk bertemu dengan Raisa, Kevin ingin meminta maaf sekali lagi dan berharap hubungan antara dirinya dan Raisa bisa kembali terjalin. Kevin Dinata ingin menikahi Raisa secepat mungkin dan menjadikan Raisa ratu di rumahnya. Kevin akan mengakui kesalahannya dan sekaligus meminta maaf kepada Raisa. Kevin sendiri juga tidak memahami dirinya sendiri, mengapa Kevin bisa tergila-gila kepada Raisa kembali?, cinta Kevin Dinata yang semula padam kepada Raisa kembali membara lebih hangat lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Sebelumnya Kevin merasa sudah tidak mencintai Raisa lagi, merasa bahwa Windy adalah wanita yang tepat untuknya. Ternyata setelah perpisahan antara Kevin dan Raisa terjadi, barulah Kevin menyadari bahwa sesungguhn
Armand Dirga akhirnya sampai di depan gerbang rumah Raisa dan seorang satpam yang sedang bertugas di pos satpam melihat kedatangan mobil Lexus berwarna hitam tersebut. Satpam tersebut bergegas keluar dari pos dan berjalan mendekati mobil tersebut yang sudah berhenti di depan pintu gerbang. "Selamat sore Pak," ucap Satpam tersebut sambil tersenyum kepada laki-laki yang teringat dari jendela mobil yang terbuka cukup lebar.Semua pegawai dan pekerja yang bekerja di kediaman Raisa Prawira telah dipesan khusus. oleh sang empunya rumah yaitu Raisa Prawira untuk selalu ramah dan sopan kepada setiap tamu yang datang ke rumah tersebut. Satpam yang sedang bertugas tersebut selalu ingat dengan pesan Ibu Raisa untuk selalu ramah dan sopan kepada tamu yang datang ke rumah tersebut. 'Selamat sore, Saya ingin bertemu Ibu Raisa," ucap Armand Dirga."Tidak perlu membuat janji," ucap Armand Dirga dengan ketus."Buka pintu pagarnya.""Baik Pak," ucap satpam yang bertugas di rumah Raisa.Mobil Armand D
Pagi ini Armand Dirga sangat sibuk ada beberapa janji dengan klien dan juga rapat yang diikuti oleh Armand Dirga. Saking sibuknya Armand Dirga sampai lupa mengecek ponsel yang sedang berada di dalam sakunya, Armand juga belum menelfon ke nomor ponsel Raisa. Armand sama sekali belum mengetahui bahwa Raisa pulang pagi ini. Andai saja Armand Dirga sudah membuka dan membaca pesan yang terdapat pada ponselnya maka Armand Dirga akan mengetahui Raisa sudah pulang dari laporan dua orang yang ditugaskan untuk mengawasi dan menjaga Raisa. Reyhan juga tidak mengetahui tentang kepulangan Ibu Raisa pagi ini karena kedua orang tersebut hanya menyampaikan laporan kepulangan Raisa kepada Armand Dirga.Sementara itu Raisa yang sudah melangkah keluar dari bandara kemudian naik ke dalam sebuah mobil yang datang menjemput Raisa dan langsung berangkat meninggalkan bandara setelah Raisa naik ke dalam. mobil tersebut."Langsung ke rumah ya Pak," ucap Raisa pada sopir yang membawa mobil tersebut."Baik Ibu,"
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments