Windy berdiri di hadapan Kevin Dinata yang duduk di sebuah kursi yang ada di ruangan kerjanya. Sedikitpun tak tampak ada senyum di wajah Kevin lelaki yang dulu pernah mencintainya dan pernah dekat dengannya. Windy mencintai Kevin dan juga mencintai uangnya. Windy tidak perduli dengan perasaan Kevin ketika Windy memberitahukan kepada Kevin bahwa dia hamil. Kevin bahagia dengan kehamilannya atau tidak bahagia itu tidak menjadi masalah bagi Windy yang terpenting adalah Kevin mau bertanggungjawab terhadap anak yang sedang dikandungnya. Tidak dapat cintanya tidak mengapa yang terpenting mendapat pengakuan sebagai Nyonya Kevin Dinata dan mendapat limpahan materi dari Kevin. "Selamat pagi, Kevin," ucap Windy sambil tersenyum kepada pria yang berada di hadapannya. Pria itu hanya memasang wajah datar dan dingin. Tak tampak ada keramahan di wajah pria tersebut. "Untuk apa kau kesini?" tanya pria tersebut sambil menatap wajah Windy. Kegusaran yang ada di hatinya tidak dapat ditutupi lagi terh
Raisa Prawira, adalah Desainer Interior sekaligus CEO dari grup Prawira, muda, cantik, dan mempesona. Raisa Prawira mempunyai tunangan yang bernama Kevin, teman kuliahnya. Raisa dan Kevin akan menikah minggu depan dan segala persiapan untuk pernikahan mereka sudah selesai tinggal menunggu hari pernikahan datang. Raisa sangat mencintai Kevin laki-laki pertama yang bisa membuatnya jatuh cinta.Raisa sudah satu minggu ini berada di luar kota karena ada proyek kantor Grup Prawira yang harus ditinjau oleh Raisa secara langsung. Raisa sudah satu minggu lamanya tidak bertemu Kevin. Mereka berdua hanya bisa mengobrol lewat telfon dan lewat video call. Rasa rindunya kepada Kevin sudah menggunung, membuat dada Raisa sesak karena rasa rindu. Hari ini Raisa sengaja pulang tanpa memberi kabar kepada Kevin bahwa Raisa akan pulang. Raisa bermaksud memberi kejutan kepada Kevin yang pastinya pasti akan sangat berbahagia, tunangannya Raisa tiba-tiba sudah berada di depan matanya. Raisa memasuki mobil
Raisa yang patah hati karena pengkhianatan Kevin bermaksud pergi berlibur untuk menghilangkan segala kesedihan dan kekecewaannya. Untuk keperluannya selama berlibur, Raisa menyusun baju-baju, sweater, dress, kosmetik, perlengkapan mandi ke dalam sebuah koper. Raisa akan berlibur ke sebuah daerah yang pantai dan keindahan samudra pasifik yang terhampar di depannya adalah surga dunia yang sudah terkenal di mancanegara. Sebuah hotel bintang lima menjadi tujuan Raisa. Keindahan pantai dan semilir angin laut dan aroma laut adalah obat yang tepat untuk menghilangkan hati yang sakit karena patah hati. Siapa tahu disana Raisa akan berjumpa dengan laki-laki ganteng yang bisa membuatnya melupakan Kevin. Yang lebih segalanya dari Kevin. Raisa akan membuat Kevin sakit hati dengan memilih laki-laki tampan yang lebih baik melebihi Kevin. Lebih tampan, lebih kaya, lebih pintar, dan lebih segalanya.Raisa yang hatinya sedih akibat pengkhianatan Kevin dengan Windy, sahabatnya akhirnya merasakan kemara
Raisa menikmati suasana pantai di saat senja dan setelah beberapa saat kemudian setelah Raisa selesai menikmati suasana malam di tepi pantai, Raisa tertarik pada klub yang berada di hotel. Raisa belum pernah masuk ke klub tetapi sekali-kali mencoba mengunjungi klub untuk sekedar refreshing dan menikmati minuman yang ada di klub tersebut. Raisa bergegas masuk ke dalam klub dan benar saja ternyata malam ini pengunjungnya cukup ramai. Raisa yang tidak terbiasa dengan keramaian di dalam klub akhirnya duduk di kursi yang berada di depan sebuah meja dan duduk memesan minuman. Raisa dengan percaya diri memesan minuman yang merupakan favorit pengunjung yang datang ke klub tersebut. Rasa minuman tersebut dirasa oleh Raisa cukup enak dan tanpa terasa Raisa sudah meminum tiga gelas. Setelah Raisa menghabiskan tiga gelas minuman tersebut, Raisa merasa kepalanya agak pusing dan bergegas meninggalkan klub untuk kembali ke kamarnya. Raisa belum pernah sedikitpun minum minuman yang mengandung alkoho
Armand Dirgantara baru saja menghabiskan malam panas dengan Raisa Prawira. Armand Dirga, CEO Grup Dirga walaupun seorang playboy yang kerap berganti pacar seperti berganti pakaian tetapi tetap menjaga keperjakaannya. Pendirian teguh itu akhirnya digoyahkan oleh Raisa Prawira, perempuan muda yang tidak dikenal olehnya dan masuk ke dalam kamarnya karena salah kamar. Armand terpikat kepada pesona Raisa dan tidak dapat menahan diri sehingga akhirnya tergoda untuk melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukannya bersama dengan Raisa. "Aku melakukannya berkali-kali, Raisa membuatku tergila-gila," batin Armand di dalam hatinya. "Baru kamu ini aku hilang kendali, pikiran dan perasaan, dan tubuhku terbius oleh Raisa," batin Armand di dalam hatinya. "Aku harus memilikimu segera kau harus menjadi istriku," batin Armand kembali di dalam hatinya. "Aku harus mencari tahu siapa wanita ini dan selanjutnya bergerak cepat untuk menjadikannya milikku," ujar Armand kembali sambil meraih handphonenya
Raisa yang telah masuk ke dalam kamar hotelnya hanya dapat merenung sambil terduduk di tepi ranjang memikirkan apa yang telah dilakukannya semalam dengan laki-laki asing yang tak dikenalnya semalam. "Mengapa aku begitu bodoh sampai mencoba minuman favorit, dan sekali minum menghabiskan tiga gelas?" batin Raisa di dalam hatinya dengan penuh penyesalan.Raisa belum pernah sekalipun minum minuman yang mengandung alkohol seumur hidupnya, dan tadi malam yang pertama kali dalam hidupnya Raisa mencicipi minuman yang belum pernah dicicipinya. Akibatnya fatal, Raisa yang belum terbiasa minum minuman yang mengandung alkohol menjadi hilang kesadarannya dan melakukan sesuatu yang tidak pernah akan dilakukan oleh Raisa di saat sadar. Tidur dengan laki-laki asing yang sama sekali belum pernah dikenalnya."Siapa laki-laki itu?" tanya Raisa di dalam hatinya.Raisa sangat menyesal atas kebodohannya tadi malam. Raisa berpegang teguh pada prinsip akan menjaga keperawanannya untuk diberikan hanya pada l
Raisa berjalan ke arah pintu kamar ketika mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya. Raisa sendiri juga bingung mendengar ketukan di pintu kamar hotelnya karena merasa tidak memesan makanan, dan bahkan tidak ada seorang pun yang mengetahui Raisa menginap di hotel ini, sehingga tidak mungkin ada tamu yang mengunjungi Raisa. Ketukan di pintu kamar hotel itu tidak berhenti sampai hati Raisa menjadi kesal karenanya. Sikap Raisa yang ketus dan dingin menjadi muncul, terlebih lagi saat ini tubuh Raisa rasanya sungguh tidak enak. "Ada apa?" tanya Raisa dengan ketus sambil membuka pintu kamarnya."Kamu?" tanya Raisa dengan terkejut.Raisa sungguh sangat terkejut ketika melihat pria yang berdiri di pintu kamar hotel, spontan Raisa bergerak menutup pintu. Raisa kalah cepat, laki-laki tersebut menahan pintu supaya tidak tertutup dan dengan cepat mendorongnya sehingga terbuka lebar dan bisa masuk dengan leluasa. "Kau," tunjuk Raisa kepada laki-laki tersebut dengan marah. "Jangan galak Raisa,"
"Menikahlah denganku Raisa," ujar Armand Dirga. "Maaf aku tidak mau," ujar Raisa sambil menggelengkan kepalanya. "Astaga, Raisa, ayo dong kamu harus bertanggung jawab," ujar Arman dengan suara yang tegas."Tanggung jawab untuk apa?" tanya Raisa."Keperjakaanku hilang diambil olehmu," ujar Armand sambil berpura-pura sedih. "Apa?" teriak Raisa dengan suara baik dua oktaf. "Aduh, sakit telingaku Raisa mendengar teriakan yang kencang itu," ujar Armand sambil memegang telinganya."Atas peristiwa semalam, yang menderita kerugian adalah aku," ujar Raisa. "Keperawananku hilang," ujar Raisa dengan kesal. Raisa dengan kesal mengatakan kepada Armand, Armand yang bersalah atas terjadinya peristiwa intim tadi malam. Armand yang menghilangkan keperawanan Raisa."Siapa yang menggoda duluan?" tanya Armand dengan jutek."Aku" ujar Raisa.Raisa terpaksa menjawab Raisa yang menggoda Armand duluan karena kenyataannya memang Raisa yang menggoda Armand karena Raisa mabuk. "Siapa yang salah masuk kam