Share

BAB 49

"Ibu saya sakit, leukemia kronis. Beberapa kali membutukan perawatan yang tak murah, saya juga harus membiayai kuliah adik perempuan saya," jelas Lara, kalimat terpanjang yang keluar dari bibirnya di hari ini. "Puas?”

Bagas menggeleng. "Belum."

"Saya takut kehilangan Ibu, meskipun ada jaminan kesehatan, saya tetap meminta yang terbaik, saya akan melakukan apapun untuk menyalamatkan Ibu. Setidaknya itu adalah salah satu bakti seorang anak untuk orangtuanya."

Anggukan kecil menunjukan rasa puas, tetapi bukannya berhenti, Bagas masih melanjutkan rasa ingin tahunya. "Aksa tahu?"

"Tidak."

"Poor, Lara."

Benar! Lara memang menyedihkan. Sesak nafas terasa menyiksa, meskipun ia sedang berada di tengah hamparan alam yang penuh limpahan oksigen. Lalu lalang manusia di sekitarnya tak cukup mengalihkan perhatian Lara, wanita itu tetap tertarik dengan warna langit yang mulai memunculkan semburat jingga.

"Kamu tahu siapa wanita yang paling Aksa benci?"

Lara sempat memikirkan jawaba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status