Share

BAB 41

"Jelaskan," tuntut Aksa. Laki-laki itu melempar ponsel dalam genggamannya ke sofa. Tak takut jika lemparan itu meleset, ponsel Lara bisa hancur menjadi kepingan.

Lara berjengit kaget, matanya membulat ketika tiba-tiba Aksa kembali berjalan mendekat, dengan manik mata tajam mengunci netranya. "Jangan mendekat," cegah Lara. Kedua tangan berada di depan tubuh.

Tetapi bukannya mendengar, laki-laki itu justru semakin geram. Aksa menarik tubuh Lara, melingkarkan tangannya di sekitar pinggang wanita itu. Aksa melekatkan tubuh keduanya, memaksa Lara menatap ke bola mata hazel miliknya yang tengah menggelap. "Apa saja yang kamu lakukan bersama laki-laki itu?" tanya Aksa, tangan besarnya mengunci wajah Lara.

"Tidak ada."

"Jangan berani berbohong padaku, Laraa!" Jemari Aksa bergerak menyusur turun, melingkari leher Lara yang terbuka, menyapa kulit yang lama tak tersentuh. Tangan Aksa menekan memberi siksaan. "Katakan, ceritakan semuanya, sedetail-detailnya. Aku mau tau semuanya."

Wajah Lar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status