Share

BAB 40

"Tap—."

"Jangan menciptakan alasan untuk kembali membuatku marah, Laraa," geram Aksa rendah, tapi terdengar menakutkan.

Aksa berjalan mengambil ponsel yang sejak tadi berdenting, memfokuskan otaknya menjawab pesan mamanya. Ia bersyukur, meskipun terlihat terpaksa, Lara kembali mendudukan tubuhnya di sofa ruang tengah, tempat di mana tadi rapat digelar. Wanita itu menyibukan diri dengan tugas, membuat rangkuman hasil rapat dengan keahlian sepuluh jari yang sudah terasah.

Me :

Aku usahakan datang ke rumah, setelah urusan pekerjaan selesai.

Dia sendiri sadar, jawaban itu terlalu sulit untuk direalisasikan. Aksa masih membutuhkan waktu untuk datang menemui kedua orangtuanya.

Selesai menjawab pesan, Aksa mengunci pandangan lurus ke arah Lara, wanita yang justru menjadi pusat perhatiannya sejak masuk ke ruangan ini. Bunyi tombol kunci pintu diaktifkan terdengar jelas ditengah sepi, merubah suasana menjadi lebih mencekam, lebih menakutkan daripada pembahasan kasus hukum rumah s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status