Share

Bab 95. Tersadar

Hari ketujuh pasca keguguran terjadi. Salwa belum juga membuka mata. Perempuan itu seolah betah tertidur dalam buaian, menikmati waktu beristirahat dan tak memedulikan orang-orang di sekitar yang menungguinya sadar.

Sean menunggu dengan sabar, tak mengapa jika perempuan itu tertidur pulas asalkan ada harapan untuk tetap hidup bersama.

"Sean, waktunya mengganti perban lukamu." Alan mengingatkan, memasuki ruang perawatan Salwa untuk menemui lelaki itu.

"Tidak bisakah kau menggantinya di sini? Aku ingin saat pertama kali dia membuka mata, akulah yang dilihat pertama kali," ucap Sean tanpa mengalihkan perhatiannya dari wajah pucat Salwa.

Begitu rindunya dia, menangkup tangan sang istri dan beberapa kali mengecupnya. Dia rindu mata itu terbuka, memanggil dirinya dengan langgam, lalu memeluk tubuh kurus itu erat. Tapi, kapan?

"Kau juga harus melakukan serangkaian tes untuk melihat perkembangan tubuhmu. Aku tidak mungkin membawa alat dari ruang radiologi kemari hanya untuk memeriksa satu pas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status